• chp 01

5K 120 1
                                    

Jam istirahat sedang berlangsung. Vio hendak menikmati bekal nya dari rumah, tapi tiba-tiba Dean datang mengambil kotak bekal Vio. Vio kaget ketika bekalnya diambil begitu saja oleh Dean.

"DEAN!!BALIKIN BEKEL GUA!!" teriak Vio lantang dan berhasil menjadi pusat perhatian teman sekelasnya.

Dean yang saat ini tengah berusaha kabur dari amukan Vio, mencoba mencari tempat persembunyian. Dan dia mendapat ide,mungkin jika dia bersembunyi di UKS, Vio tidak akan menayadarinya, pikirnya.

Alahasil Dean mengambil arah ke ruang kesehatan. Setelah sampai didepan pintu, tanpa basa-basi, Dean masuk begitu saja tanpa permisi. Untungnya saat itu tidak ada guru piket, tapi di ruangan tersebut ada salah seorang siswi yang sedang istirahat.

Dean melonjak kaget ketika melihat ada orang didalam ruang kesehatan, dia kira ruangan itu sepi.

Dean duduk di kasur sebelah yang bersampingan dengan kasur yang ditiduri oleh siswi tadi. Ia tampak sibuk mengecek isi bekal Vio, seketika senyumnya merekah saat melihat roti isi didalamnya. Fyi, Dean sangat suka dengan roti isi buatan Vio.

Saat Dean asyik dengan makanannya, terdengar lenguhan dari samping kasurnya.

"nghh..."

Dean langsung menghentikan aktifitasnya, dan menoleh kesamping kanannya. Ternyata siswi tadi baru sadarkan diri, wajahnya terlihat sangat pucat.

Dean melihat siswi itu dengan tatapan iba, lalu dia membuka suara. "eh, lo gapapa ?" tanya Dean khawatir dengan keadaan siswi tersebut.

Siswi tersebut menoleh kearah Dean dengan tampang lesu, lalu dia mengangguk sebagai jawaban.

"mau ?" tanya Dean menawari siswi tersebut roti isinya. Tapi hanya dibalas senyuman oleh siswi tersebut, tak lama setelah itu ada seorang guru masuk ke ruang kesehatan.

"loh, kamu sakit ?" tanya guru tersebut ketika melihat Dean. Dean melotot sambil menampilkan senyum tak berdosanya.

"hehehe, cuma numpang makan sebentar bu. Permisi..." pamit Dean lalu pergi meninggalkan ruangan tersebut.

Guru tersebut hanya bisa menggeleng kepala melihat tingkah laku Dean.

Saat Dean baru saja keluar dari ruang kesehatan, tak sengaja pandangannya bertemu dengan manik mata Vio. Vio yang melihat itu langsung berlari ke arah Dean.

Dean yang tak sempat melarikan diri, akhirnya tertangkap oleh Vio. "Dean sialan! Udah tau ngaso nya cuma sebentar, main ambil aja makanan orang!!" maki Vio pada Dean.

"ampuunn,Vi. Wadoohh, wadohh! Sakit woi-aduh!!" lirih Dean ketika mendapat serangan dari Vio.

"salah siapa rese duluan!" Vio masih sibuk dengan pukulan yang dia berikan ke Dean, sedangkan Dean berusaha untuk lolos dari pukulan brutal itu.

....


"Vioo...maafin gue yaa" rengek Dean dimulai setelah kejadian tadi hingga kini dirumah Vio. Tepatnya dikamar Vio, Dean sedang berusaha membujuk Vio.

"berisik!" bentak Vio, hal itu berhasil membuat Dean diam. Tapi niatnya tak berhenti begitu saja untuk membujuk sahabatnya ini.

Dean mulai menyolek bahu Vio yang sedang serius berkutat dengan telfon genggamnya. Dean melakukan hal itu berulang kali.

Vio pun merasa terganggu, "ishh! Apaansih?! Pulang aja sana." Dean tidak menyerah, ia menampilkan wajah jahilnya. Lalu ia mulai menggelitiki Vio, Vio sangat lemah jika sudah digelitiki.

"BWAHAHAH-aduh-HAHAHAH, udahh-HAHA-oke gue maafin-HAHA." Dean yang mendengar itu langsung memasang wajah gembira.

"beneran ?!?" tanyanya memastikan. Vio memasang muka jutek lagi. "boong." Dean mendengar itu langsung mengeluarkan jurus andalannya. Ia mulai memasang mimik wajah yang sok imut.

"ututututu, jangan marah lagi dong, princess. Nanti pangeran sedih kalo princess masih marah. Na--"

"Dean" panggil Vio memotong ucapan Dean.

"iyaa ??" jawab Dean semangat seperti anak kecil dengan menampilkan senyumnya, Vio menghadap ke arah Dean dengan senyum yang tak kalah lebarnya.

"lo mau gue maafin kan ??" tanya Vio baik-baik. Dean mengangguk dan masih dengan senyumannya yang hampir menyerupai boneka-boneka yang ada di film horror.

"so, shut your f*uck**ing mouth." Dean berdecak kesal. "cuma gitu doang, marahnya ampe sewindu." cerocos Dean kesal.

"heh! Lo gatau ya, tadi pas gue ngejar lo..."


Reverse to the problem

"DEAN!! BALIKIN BEKEL GUA!" teriak Vio ketika Dean datang tiba-tuba dan mengambil bekalnya.

Alhasil, semua pandangan tertuju ke arah Vio yang tadi teriak. "jangan teriak-teriak dong ah!" sewot teman sekelasnya.

"sorry, sorry" lalu, Vio lanjut mengejar Dean.

Tetapi, saat Vio melangkah keluar kelas, tak sengaja ia menabrak seorang guru yang saat itu sedang lewat didepan kelasnya.

Bruk

"aduuhh, maaf bu, maafff. Sini saya bantuin." Vio membantu mengambil buku-buku yang terjatuh akibatnya. Tapi saat ia hendak memberikan buku itu pada guru yang telah ditabraknya, seketika ia merasakan hawa tidak enak.

Ya, Vio baru saja menabrak guru yang dikenal dengan sifatnya yang mudah marah. Akibatnya, Vio mendapat wejangan panjang sekali dari guru tersebut.

Setelah selesai dengan guru tersebut, Vio mencari Dean kembali. Tetapi, ada satu halangan lagi. Ia bertemu dengan geng yang paling ia benci.

Alhasil, Vio dicegat oleh geng tersebut dan dikerjai oleh ketua 'geng' tersebut. Vio disuruh membelikan makanan di kantin, tapi ia selalu salah dan ia bolak-balik pergi kekantin. Bodoh memang.

Untung Vio berani, setelah ke lima kalinya ia disuruh. Akhirnya ia berani membentak 'ketua' geng tersebut. Ya walaupun ia tau apa yang bakal terjadi selanjutnya.

Reverse end

Dean geleng-geleng mendengar cerita tragis dari Vio. "kaya drama aja etdah" kata Dean.

"bodo, males gue." kata Vio kembali sibuk dengan telfon genggamnya.

Saait ini, mereka berdua terlarut pada handphone masing-masing. "Vi, cabut dulu. Mau jemput Sera." ucap Dean tiba-tiba, lalu meninggalkan Vio begitu saja.

Vio menatap pundak Dean yang kian menjauh, wajahnya menjadi muram.

"kapan sih lo berhenti godain cewek-cewek kaya gitu ? Gue sakit ngeliatnya." ucapnya berbisik. Ia merasa kasihan dengan dirinya sendiri.















FRIENDZONE | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang