17

1.1K 238 50
                                    

Awas Typo.. 📣

Sejak hari itu hubungan Yeri dan Jeka bisa dibilang renggang, walaupun pas malam sepulang dari mall pemuda itu kembali menemuinya dan menyatakan ketidaksukaannya akan kedekatan Yerim dan Younghoon yang berakhir dengan bualan serta gombalan Jeka.

Pemuda itu hampir tidak punya waktu untuk sekedar menelpon, ia selalu berdalih sibuk menyelesaikan skripsinya. Okelah, Yerim akan mengerti jika ia tidak tau kelakuan asli pemuda itu karena selain memperjuangkan skripsinya, dia juga memperjuangkan Cintanya, kak Ayu.

" ee lo tau nggak kenapa orang bilang kalau cari jodoh itu dimulai dari yang dekat dulu?" Tanya Jaemin kepada ketiga sahabatnya.

" emang kenapa?" Penasaran Renjun

" biar tidak seperti ini, nggak seperti Yerim dan si tebar pesona onohh"

" emang aku kenapa?"tanya Yerim yang mulai tidak suka dengan kebiasaan Jeka yang tebar pesona. Ia kira perlakuan itu hanya ditujukan untuknya tapi ternyata hampir pada semua orang yang pake rok.

" kan dia orang jauh, kita nggak tau tabiat dia seperti apa aslinya, see? Ternyata dia playboy yang hobi tebar pesona, tebar janji sana sini. Mungkin tebar benihnya juga" dongkol Jaemin yang berakhir dipelototi Yerim " eeh mana kita tau benarkan? Tampang kek gitu mana tau!"

Yerim diam, pikiran liar sekarang berputar di otaknya apalagi kalau mengingat bagaimana ngegasnya pemuda itu kalau soal skinship. Kok mendadak sesak yah?

" terus yang lo maksud jodoh dari orang dekat itu apa?" Tanya Jeno tapi matanya tak sedikitpun meninggalkan barang persegi panjang di tangannya.

" yaa yang dekat itu contohnya kita.. gue, Jeno dan Renjun. Seharusnya di antara kita bertiga yang diseleksi terlebih dahulu" nada suara Jaemin begitu meyakinkan sehingga yang lain bingung dengan maksud sebenarnya pemuda itu.

" untuk calonnya Yerim?" Tanya Renjun tidak percaya tapi Yerim justru ngangguk-ngangguk saja.

" iyalah. Gini Rim, lo kan udah tau sifat dan dan kelakuan kita satu sama lain, kami bertiga baikkan?" Yerim menggangguk.

" nah seharusnya yang kandidat lo itu kita bertiga saja, nggak harus orang luar"

" kalian bertiga emang mau nikah sama aku?" Tanya Yerim menatap ketiganya bergantian.

" kayaknya gue nggak deh, Rim" Jeno orang pertama yang angkat tangan" ee jangan sedih dulu, ini bukan karena lo nggak baik atau gue nggak sayang tapi kalau untuk nikah, nggak. Lo tau sendiri dari SMA gue ngejar Siyeon kek apa hehe" Yerim mengerti, lalu matanya menatap Renjun yang mulai kelabakan tapi akhirnya pemuda itu menghembus nafas pelan sebelum menjawab.

" Sepertinya gue tau kenapa kita tidak di masukan dalam seleksi oleh tante Airin, karena kita selalu begini" ucap Renjun menunjuk teman-temannya" kita selalu bersama, saling lindungin, peduli satu sama lain, saling sayang tapi itu ada batasnya dan kita semua tau sedari sejak awal sebagai siapa kita harus memposisikan diri kita yaitu Sahabat dan Saudara, iyakan?" Yang lain mengangguk serempak " tapi kembali lagi, Allah maha membolak-balikan hati manusia. Batasan yang dibuat, rasa sayang sahabat dan saudara bisa berubah seiring berjalannya waktu, iyakan, Jaemin??"

" kok gue?"

" karena menurut gue pandangan lo pada Yerim sudah sejak lama berubah"

Yerim beralih memandang lekat Jaemin, pemuda itu nama kikuk dengam ucapan Renjun.

" Jaemin, mau nikah sama aku? Aku kasih tau mama kalau mau" tanya Yerim membuat Jeemin geleng-geleng lalu senyum bahkan hampir ngakak.

" emang lo mau nikah sama gue?"

CALON ISTRI? [ JUNGRI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang