30👰

1.6K 214 31
                                    

Sebelum baca aku mau ingatin dulu bahwa setiap fitur di di WP ada kegunaannya jadi harap dimanfaatkan... tidak sulit, hanya tekan bintang dan komen..
Terima kasih💜

👰

Bagi Jaemin sehari tanpa menggombal itu bagaikan sayur tanpa garam, hambar. Nggak ada rasanya. Nggak enak. Begitu intinya. Jaemin pernah menyukai seseorang, ingat hanya menyukai tidak lebih. Jika itu gadis lain, mungkin dia akan mengejar sampai dapat tapi yang ini beda, gadis itu beda. Ada batas yang tidak boleh dilanggar, dan ia dengan patuh menaati peraturan itu. Secara perlahan cara pandangnya yang sedikit berbeda dia normalkan kembali.

"ingat lihat dia sebagai sahabat, saudara perempuan dari orang tua berbeda" batin Jaemin

Jaemin bersyukur setelah apa yang terjadi pada Yerim, dia bisa mengambil pelajaran dari sana. Tidak, bukan ia bursyukur karena Yerim di khianatai oleh Jeka namun adanya hal itu ia bisa lebih belajar memahi perasaan seseorang sehingga sekarang ia bisa memahi perasaannya.

Seorang gadis pindahan menarik perhatiannya,

Heejin Anastasya, Gadis bak boneka itu mampu membuat seorang Jaemin meninggalkan game agar bisa terus chatingan.

Lain lagi dengan pasangan bucin Jeno dan Siyeon, pasangan itu sepertinya sangat suka pamer dan tidak tahu tempat. Pernah sekali pas malam minggu, bukannya mengajak sang pacar jalan berdua, Jeno malah mengajaknya malam minggu di rumah Yerim yang saat itu kebetulan di temani Jaemin, Renjun dan Suhyun. Gimana tidak kesal coba, suara mesra nan manja mereka bahkan lebih besar dari toa masjid. Jeno benar- benar tidak memikirkan perasaan sahabat-sahabatnya.

Renjun adalah orang yang paling kesal di anatara mereka, tentu saja karena hanya pemuda itu yang tidak punya gebetan ataupun gandengan. Karena alasan itu pula dia-lah yang manjadi tumbal ketika Yerim kambuh penyakit hatinya. Apes, hidup memang kadang tidak adil.

“beneran nggak ada cewek yang kamu suka?”

“ hooh. Nggak percayaan banget jadi orang” Renjum mendengus kepada kedua sahabatnya. Mereka sedang berjalan ke arah parkiran fakultas. Kelas baru saja berakhir 30 menit yang lalu. Sedari tadi Renjun sudah kesal, berdiri ditengah dengan tubuh yang di tarik-tarik hanya karena kekepoan sahabat curutnya.

“ setidaknya walaupun nggak ada gebetan, seharusnya adalah cewek yang mau dekat sama kamu” timpal Jeno.

Jaemin menghentikan langkah, menelisik  Renjun dari kepala sampai kaki, ” coba sini” di tariknya lengan Renjun, menangkup wajah itu dengan dua tangannya, ” hum. Ooo. Cih cih” gumamnya pada diri sendiri yang membuat Renju kebingungan.

Renjun menghepas tangan Jaemin, wajahnya dia usap kasar dengan ranselnya, bergidik jijik, “ kamu kenapa sih? Menjijikan. Situ Kerasukan?”

Jaemin berubah serius, Jeno bahkan harus melihat bergantian kedua orang itu “ wajah ini, nih” tunjuknya naik turun” aihhhh, nggak ada harapan. Ini nih wajah wajah pantat panci. Nggak ada yang mau”

Renjun tentu tidak Terima “ ngomong apa? Ini wajah idol korea “

Jaemin dan Jeno menertawakan Renjun, pas sampai parkiran, mereka melihat orang yang tidak asing sedang melihat aneh ke arah mereka “ ngapain sih orang ini kesini” Jaemin segera menarik pemuda itu “ minggir nanti motorku Rabies lagi… untung Rebeca udah disterilkan dari virus”

“ boleh ngomong sebentar”

“ apa kita saling kenal? Ckk tidak tau malu” decak Jeno, pemuda itu segera menaiki motornya di ikuti Renjun di boncengan.

CALON ISTRI? [ JUNGRI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang