22👰

1.3K 247 89
                                    

"Imam, kok nak Yerim belum datang?"

" nggak tau mah, aku juga udah nelpon tapi hp nya nggak aktif" ucap Jeka panik pasalnya ini adalah hari wisudanya dan Yerim belum datang juga. Yang ditakutkan Jeka ialah gadis itu tidak datang lagi sama seperti saat Yudisium beberapa hari yang lalu. Yerim saat itu menghilang tanpa jejak.

" selamat ya, Jeka"

"Iyah makasih... Ma coba tanya Tante Airin Yerim dimana sekarang?" Ucap Jeka sambil menyalami teman-temannya. Ia tidak bisa fokus meladeni mereka sekarang, pikirannya hanya tertuju pada anak gadisnya pak Rahmat yang entah dimana keberadaannya sekarang.

" tante Airin bilang nak Yerim sudah dari tadi keluar rumah"

" sial. dimana sih?"

" kalian lagi nggak ada masalah, kan?" Selidik tante Susi. Ia merasa hubungan anaknya itu sedang tidak baik-baik saja.

" nggak ada, Ma"

Jeka semakin frustasi kala Migyu menghampiri mereka dengan seorang gadis yang ia perkenalkan sebagai pacarnya yang sudah LDRan dari jaman SMA.

" pacarmu cantik loh, Gyu. Tante kira kamu nggak laku. Selamat yah" canda Tante Susi memeluk pemuda tan yang sudah lama menjadi salah satu sahabat anaknya.

" makasih, Tante. heheh kan pacaran nggak harus umbar-umbar tante, cukup kami berdua saja yang tau" ucap Migyu bangga disertai rasa malu-malu.

Melihat senyum bangga sahabatnya itu membuat Jeka kesal, masa ia kalah dari Migyu? ia sudah sangat berharap Yerim akan datang hari ini.

" PW lo mana, Jek?"

" ckk situ nanya?" Sinis Jeka membuat Migyu geleng-geleng.

Pemuda itu mendekati Jeka, berbisik sesuatu takut tante Susi mendengar" mungkin Yerim sengaja kali nggak datang" Jeka melotot, mendorong kecil pundak Migyu" emosian aja lu, maksud aku, dia menghindari jika Ayu juga datang kesini haha"

" ngomong apa sih lo?" Teriak Jeka

" bercanda, tapi bisa jadi juga sih"

" bangsat!" Jeka tau teman-temannya sengaja menyinggung masalah perselingkuhannya. Tapi yang coba Jeka sangkal adalah Yerim dan rahasia nya terhadap gadis itu.

" ee tante, Anaknya ngomong kasar nih" ngadu Migyu cengegesan " kayaknya akan ada yang kehilangan sebentar lagi. Ee nggak tante, tante abaikan saja omongan aku"

" pergi lo monyet" usir Jeka. Pemuda itu akan meledak sewaktu-waktu jika Mingyu terus berada disitu.

" iyah kak Imam, adek pergi cari yang lain dulu yah" setelah mengatakan itu, Mingyu segera pergi sebelum kena semprot dari Jeka. Ia tidak ingin jadi korban sediri sekarang, cukup beberapa hari yang lalu mereka semua jadi pelampiasan amukan Jeka. Sekarang lebih baik ia mencari keberadaan Jaehyun dkk di antara banyaknya manusia yang memadati area kampus.

👰👰👰👰

Jeka duduk bersender di motor memperhatikan rumah besar keluarga pak Rahmat dengan ponsel yang menempel di telinganya. Ia sudah menelpon Yerim dari tadi sebelum memutuskan  menyambangi kediaman gadis itu.

Rumahnya terlihat tidak berpenghuni, hanya lampu depan saja yang menyala. Ia tahu gadis itu ada didalam rumah, karena mama Susi sudah menelpon Tante Airin untuk menanyakan keberadaan gadis itu yang berujung ia diinterogasi lagi oleh sang ibu masalah hubungan keduanya.

" kamu kenapa sih, Rim? Tingkahmu membuatku takut " tanya Jeka pada dirinya sendiri. malam semakin larut, beruntung lah ia sudah memakai Jaket sehingga paling tidak ia tidak terlalu kedinginan.

CALON ISTRI? [ JUNGRI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang