19👰

1.1K 252 72
                                    

Jeka menatap kesal benda persegi panjang ditangannya, jam menunjukan pukul 22.38, tapi orang yang ia tunggu tidak juga menghubunginnya. Jeka sudah menelpon tapi tidak di angkat, ia juga sudah mengirim puluhan chat tapi belum di lihat sama sekali.

Yrm🐢

Tadi langsung pulang?
21.30

Yrm🐢

Kamu nggak di apa-apainkan?
Cowok tadi nggak ngomong macam2?
22.00

Yrm🐢

Sayang, udah makan?

Yrm🐢

Yerim, kaka kangen😍
22.15

Yrm🐢

Sayang, balas dong.
Kaka khwatir.
22.25

Yrm🐢

Sayang,lagi sibuk yah?
Telpon kaka kalau urusanmu sudah selesai.
22.35

Jeka hanya melakukan kegiatan yang sama berulang kali, membuka kembali roomchatnya dengan Yerim. Berharap ada balasan dari gadis itu. Tapi ia hanya membaca ulang pesan yang ia kirim sendiri. Padahal malam ini niatnya ia akan merevisi kembali skripsinya, tapi hati dan otaknya memikirkan hal lain.

Drrettt

Jeka dengan tergesa menggeser icon di ponselnya begitu sadar ada yang menelpon..

" sayang, kemana saja?"

" nggak kemana-mana. Aku di kost dari tadi" suara itu membuat Jeka spontan melihat nama yang tertera di ponselnya, ia menghembuskan nafas kasar begitu sadar siapa orang yang menelponnya.

" aku telpon nanti, lagi revisi skripsi" ucapnya lemah sebelum memutuskan sambungan telpon.

" udah selesai revisinya?" Tanya Mama Susi yang baru keluar dari kamar. Ibu satu anak itu sengaja berkunjung ke tempat Jeka, memastikan sang putra tetap menjaga pola makannya saat sedang sibuk ngurus skripsi.

" belum, Ma"

" kenapa wajahmu galau gitu? Ada masalah dengan skripsimu?" Tanya sang Ibu yang dijawab gelengan lemah dari Jeka. " terus masalahnya apa?"

Mama Susi menaikan alisnya bingung saat Jeka menunjuk ke arah ponsel yang ia lempar asal di atas sofa.

" Hp kamu rusak? Mau beli yang baru?" Lagi Jeka menggeleng membuat Mama Susi geram, dengan kesalnya dia menjambak rambut Jeka yang mulai memanjang itu " ni anak ditanya bukanya jawab malah ngangguk- ngangguk doang. Nggak punya mulu?"

" apaan sih mah?" Jeka berusaha melepaskan rambutnya dari jambakan sang ibu. Setelah terlepas ia duduk sedikit menjauh, dapat ia lihat ibunya sedang mengatur nafas.

" kamunya kenapa?" Tanya mama lagi, sepertinya sang ibu masih kesal dengan tanggapan Jeka. Ia dengan ganasnya kembali menarik rambut anak semata wayangnya itu " kesalnya mama.... udah kaya anak gadis ajah ditanya malah diam-diam"

" udah mah lepasin, ah" Jeka benar- benar menjauhi sang Ibu setelah kepala berharganya berhasil lolos dari tangan ganas itu" itu semua karna Yerim. Dia nggak angkat telpon aku bahkan chat ajah di abaikan" teriak Jeka.

" benar-benar kaya anak perawan kamu yah. Kalau gitu kenapa nggak samperin saja? Dasar anak orang! Itu namanya siksa diri dengan kebodohan, punya otak di pake dong!" Jeka terdiam seakan membenarkan ucapan sang Ibu.

Iya yah? Kenapa nggak kerumahnya saja?

" tapi mungkin Yerim sibuk, makanya dia nggak sempat hubungi kamu" ada jeda sebentar, seakan mama Susi berusaha memikirkan sesuatu " ee tapi 30 menit yang lalu Yerim upload foto di Instagramnya. Bahkan dia balas komen mama lima menit yang lalu" lanjut mama Susi memandang selidik ke arah Jeka " kalian lagi nggak bermasalah, kan?"

CALON ISTRI? [ JUNGRI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang