21👰

1.2K 229 58
                                    

" sayang, aku harus kembali ke jakarta untuk beberapa hari. Nggak apa-apa kan?"

Ayu sedikit tidak enak meninggalkan Jeka pada saat pemuda itu sebentar lagi akan yudisium dan empat hari setelahnya akan wisuda. Tapi orang tuanya meminta untuk pulang segera karena sebenarnya ia kesini dengan alasan jalan-jalan saja.

" ooh tidak apa-apa. Orang tuamu pasti khawatir" ucap Jeka lega. Dengan kepergian Ayu, ia punya kesempatan untuk memperbaiki hubungannya dengan Yerim.

" tapi kamu lusa Yudisium, aku baliknya lama lagi. Kayaknya aku nggak bisa hadir juga pas kamu wisuda"

Jeka tidak bereaksi tapi jelas hatinya menunjukkan kata syukur. Karena bisa tamat riwayatnya jika Ayu hadir di acara itu.  Tanpa memikirkan bagaimana cara agar melarang Ayu untuk datang, perempuan itu justru memberikan solusi yang sangat menguntungkannya.

Wisuda, acara itu sudah pasti didatangi oleh keluarga, dan Yerim lah yang harus ada disana bukan Ayu.

" sayang kamu marah?"

" ya nggak lah kak. Malah Jeka senang" teriak Jaehyun dari samping membuat Jeka melotot " santai dong, bos. Kan memang benar. Nggak ada kak Ayu kamu punya kesempatan mengejar masa depan yang lain"

" jadi kamu nggak sedih aku pergi?" Tanya Ayu paham- nggak paham maksud Jaehyun.

Jeka mengambil tangan Ayu lalu memasang wajah tidak rela" sedih tentu saja, Yang. Tapi aku juga nggak bisa maksain kamu disini sedangkan orang tuamu merindukanmu. Lagian bisa nggak direstuin kita nanti kalau aku nahan kamu " ucap Jeka dengan senyum kelincinya.

Ayu tersenyum lalu mengangguk " aku ngerti kok. Ayok kita LDR untuk sementara waktu. Siap-siap nahan kangen yah" goda Ayu yang hanya di angguki Jeka.

Setelah kepergian Ayu, Jeka terdiam. Lebih tepatnya memikirkan perubahan sikap Yerim padanya lalu suara Jaehyun menarik intensitasnya.

"Jek, kamu kapan dewasanya sih?"

"Ckk jdi lo pikir gue masih anak-anak?"

"  hanya anak-anak yang hobinya main. Orang dewasa tidak"

" to the point ajah lah Jae, gue bosan dengan teka-teki lo selama ini" Jeka memperbaiki posisi duduknya, menghadap Jaehyun dengan sorot serius.

Jaehyun mendekat, dengan senyum remeh ia membalas tatapan sahabatanya itu" orang dewasa nggak mempermainkan cewek apalagi duain. Kalau lo dewasa seharusnya lo komitmen sama satu cewek bukanya umbar janji ke sana sini. Lo nggak capek gini terus, hum?"

Jaehyun terdiam menunggu tanggapan Jeka, tapi pemuda bergigi kelinci itu hanya diam membuat Jaehyun kembali membuka mulut " lo harus bisa menentukan pilihan secepatnya, sebelum orang yang lo duain itu berkomitmen dengan lelaki lain"

Jaehyun tersenyum puas melihat wajah kaget Jeka, pemuda itu berdiri dan berdehem berkali-kali guna menghilangkan perasaan buruk yang tiba-tiba menghantamnya" jangan sok tau! Yerim cuman cinta sama gue" teriak Jeka.

" udah ngerti yah sekarang" ucap Jaehyun sambil membereskan barang-barangnya " gue tau Yerim tak sebodoh itu, jangan anggap remeh wajah polosnya. Lagian..." Jaehyun menggantung ucapannya, mengamati tampang sok cool Jeka" Yerim cantik, banyak cowok yang diluar sana yang siap menggantikan posisi lo. Ingat cinta bisa hilang karena penghianatan" setelah mengatakan itu, Jaehyun berlalu begitu saja. Meninggalkan Jeka yang kesal, pemuda itu dengan brutalnya menendang kursi di sekitarnya.

👰👰 👰

Jeka sudah menunggu cukup lama, udah hampir 2 jam dia duduk diruang tamu keluarga Rahmat untuk menunggu Yerim yang katanya sedang siap-siap.

CALON ISTRI? [ JUNGRI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang