25👰

1.3K 245 52
                                    

Tiga hari, sudah selama itu Yerim tidak menginjakkan kakinya di kampus. Akan tetapi ia akan selalu berpamitan untuk kuliah padahal ia mendekam dikamar Suhyun.

Setelah pulang dari apartement Jeka saat itu ia langsung memberitahu orangtuanya, tidak perlu ada yang di tutupi. Semakin cepat semakin baik, ia tidak mau orangtuanya berharap dan berekspetasi  terlalu tinggi. Ketika di tanya apa alasanya, Yerim hanya menjawab bahwa keduanya tidak menemukan kecocokan. Jeka mencintai orang lain dan ia tidak berniat memaksa sebuah perasaan. Dan ketika pertanyaan itu di arahkan kepadannya Yerim menjawab jujur bahwa ia sudah terlanjur jatuh dalam pesona Jeka, ia tidak ingin munafik bahwa lelaki yang ia panggil brengsek itu sudah membuatnya jatuh cinta.

Walaupun begitu Yerim tidak menjelaskan perselingkuhan dan kelakuan Jeka, ia terlalu malas mengingat hal itu karena ada yang lebih penting yang harus ia pikirkan yaitu bagaimana cara terlepas dari rasa itu.

Yerim bertingkah biasa-biasa saja agar tidak membuat orang tuannya khawatir berlebih, bagaimanapun juga keduanya menyayangkan ketidak jujuran Jeka dan tentu rasa kecewa itu pasti. Apalagi melihat bagaimana Yerim berusaha tegar menyampaikan fakta itu membuat mereka sesak, anaknya mencintai pemuda yang tidak mencintainya. Bertepuk sebelah tangan pada pengalaman pertama, sangat sakit pasti.

" Cepatlah pulang, aku bosan" ucap Yerim dalam telepon.

" aku lagi diperjalanan. kau tidak ingin makan sesuatu? Berhubung uangku banyak hari ini" Jawab Jaemin menghindari wajah Jeno dan Renjun yang terlalu dekat dengannya.

" nggak. Pulang cepat!"

Tut tut

Sambungan terputus, Jaemin menjauhkan telponnya dan langsung di serbu berbagai pertanyaan bahkan Suhyun entah kapan sudah duduk di hadapannya.

" Yerim baik- baik saja?"

" apa dia sudah makan?"

" apa yang dia bilang? Dia tidak berniat bunuh diri kan?" Tanya Suhyun panik, hal itu membuat ketiga pemuda itu memandangnya aneh.

" kalau bicara yang masuk akal dong" kesal Jeno

" ngomong kok nggak mikir"

" loh apa yang salah? Siapa tahu saja kan karena patah hati yang mendalam Yerim sampai punya pikiran seperti itu. lagian kita perlu lebih peka, jangan sampai saat kita balik Yerim sudah wa to the fat"

" Yerim nggak sebodoh itu juga. Dia sudah cukup bodoh jatuh pada perangkap si Jeka itu, dia tidak akan mengulanginya kebodohan yang sama apalagi sampai bunuh diri karena cowok. Sok ganteng! Padahal teman-temannya lebih ganteng dari pada dia" ucap Jaemin. Entahlah, di antara mereka hanya Jaeminnya yang sangat membenci pemuda itu, bukan hanya sekarang tapi sedari awal jumpa.

" iyah juga sih. Benci banget sama cowok kek gitu, nggak menghargain perasaan cewek sama sekali. Kayaknya ada untungnya aku jomblo jadi gak perlu patah hati"

" itu mah karena nggak ada cowok yang demen sama lo, Suhyun!" Celetuk Renjun membuat Suhyun cengegesan.

" udahlah ndak usah bahas dia mulu. Lebih baik pulang"

👰👰👰👰

Dilain tempat Jeka sedang melamun sambil memainkan asal ponselnya. Yerim tidak bisa dihubungi sama sekali bahkan gadis itu memblokir semua sosial medianya. Apalagi tadi ia sempat berpapasan dengan Younghoon yang sedang menelpon, ia bisa mendengar pemuda itu menyebut nama Yerim.

Jeka benar-benar pusing sekarang, dulu ia tidak pernah berpikir akan serumit ini. Saat dirinya dipaksa menerima perjodohan ia pun menyetujui walaupun ia pernah menolak pada awalnya. Saat itu ia pikir jalanin saja dulu walaupun ia tahu hatinya masih menginginkan Ayu dan gadis-gadis lainnya untuk ia kencani. Tapi ia tidak pernah berpikir jika pembatalan pertunangan itu akan sangat berpengaruh bagi pikiran dan tentu hatinya.

CALON ISTRI? [ JUNGRI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang