01

1.6K 313 95
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

"Aku tak tahu apa yang kau lakukan kemarin dan kau pun tampaknya masih tak mau memberitahu" ocehan dari Donghae tak berhenti sejak Taehyung mendatanginya dari jam 8 pagi tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tak tahu apa yang kau lakukan kemarin dan kau pun tampaknya masih tak mau memberitahu" ocehan dari Donghae tak berhenti sejak Taehyung mendatanginya dari jam 8 pagi tadi. Apa mulutnya tidak berbusa jika terus mengoceh saja hampir dua jam lamanya? Taehyung berdoa dalam hati agar itu tidak terjadi. "Kau mendengarku tidak, sih?!"

Tubuh Taehyung tersentak saat akhirnya pria yang hampir berkepala empat tersebut membentaknya. Lantas Taehyung tersenyum kikuk sembari menggaruk belakang kepalanya yang gatal, "Aku mendengar kok, Dokter Lee. Tenang saja" jawabnya dengan suara canggung; ia berbohong.

Donghae menghembuskan napasnya kuat, ia begitu tau tabiat Taehyung. 20 tahun mengurusnya jelas saja membuat ia sangat tahu luar dan dalamnya. Anak itu berbohong, ia tak mendengarkan ucapan Donghae sama sekali. Entah dia memikirkan apa, Donghae terlalu malas untuk mencari tahu.

"Kau masih ingat 'kan, apa yang boleh dan tidak boleh kau lakukan?" tanya Donghae sembari menarik kursi kerjanya dan duduk menghadap Taehyung yang sedari tadi duduk di sofa sudut ruangannya.

Taehyung mengangguk, "Tentu saja aku ingat, aku sudah menghapalnya luar kepala!" ucap Taehyung antusias. Kenapa Donghae menananyakan hal semacam itu lagi? Dia tahu 'kan Taehyung bahkan sudah menghapal itu sejak ia berumur 6 tahun.

Mendengar hal itu Donghae mengangguk puas. Walaupun sedikit nakal, Taehyung itu merupakan salah satu orang yang mau mendengarkan ucapannya, tidak banyak menuntut, dan mudah diatur. Berbeda dengan pasien-pasiennya yang lain; kebanyakan mengabaikan aturannya.

"Kau melakukan olahraga berat kemarin?" tanya Donghae mulai serius pada Taehyung. Sudah cukup bermain-main dengan anak itu, ia harus menindaklanjutinya sebelum hal buruk terjadi.

Sesaat Taehyung terdiam, mengingat kegiatan yang ia lakukan beberapa hari belakangan. Lalu ia menggeleng, "Tidak ada. Aku terlalu malas untuk olahraga berat" jawabnya jujur. Taehyung tidak suka terlalu capek, olahraga ringan yang dianjurkan Donghae saja ia malas melakukannya. Apalagi olahraga berat? Hell, no!

Mendengar jawaban Taehyung, dahi Donghae mengkerut. Ia menatap Taehyung penuh introgasi, "Kau pergi ke festival ya? Naik roller coaster?!" intonasi Donghae menaik. Jika saja jawabannya benar, sungguh. Ia tak akan segan memukul kepala Taehyung.

"Tidak! Aku tidak bodoh untuk menaiki wahana seperti itu, Dokter Lee. Sekalipun aku sangat ingin menaikinya!" jawab Taehyung tak kalah kuat. "Aku tak ingin cepat mati" ujarnya pelan.

Menghembuskan napas lega, Donghae kembali menatap Taehyung penuh selidik. "Tunggu—" ucapnya menggantung. Sebelah alis Donghae menaik, gelagat Taehyung ini sungguh mencurigakan. "Jangan katakan padaku bahwa kau—" lagi, Donghae menggantung ucapannya. Membuat Taehyung yang mendengarkan pria itu ikut menatapnya serius akibat penasaran.

"—melakukan sex dengan seseorang?"

Kedua bola mata Taehyung membulat sempurna. Tak menyangka sang dokter akan berucap seperti itu "Kau gila, Dokter? Melakukannya dengan siapa? Dengan Jimin maksudmu?! Kau membuat jantungku terserang secara mendadak kalau begini!" Taehyung mendecih heboh, sama sekali tak menyangka jalan pikiran dokter yang telah mengurusnya sejak ia kecil itu.

Locker No. 134340 [VJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang