03

1.1K 254 54
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

"Terimakasih sudah mengantarku sampai ke rumah" Taehyung hanya berdehem pelan sebagai jawaban dari ucapan terimakasih Sooyoung, membuat gadis itu tersenyum tipis memaklumi tingkah Taehyung yang kelewat dingin seperti itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terimakasih sudah mengantarku sampai ke rumah" Taehyung hanya berdehem pelan sebagai jawaban dari ucapan terimakasih Sooyoung, membuat gadis itu tersenyum tipis memaklumi tingkah Taehyung yang kelewat dingin seperti itu.

Langit sudah menggelap sejak dua jam yang lalu, dan itu digunakan Taehyung sebagai alasan agar ia mengantarkan Sooyoung pulang sampai ke rumahnya. Awalnya gadis itu menolak tawaran Taehyung, tak ingin sang pujaan hati terbebani olehnya. Tapi Taehyung terus memaksa dengan suara rendahnya yang terdengar begitu mengintimidasi, membuat Sooyoung tidak mampu berkutik dan membiarkan Taehyung ikut naik ke bus yang berjalan ke arah daerah rumahnya.

Namun tampaknya Taehyung tak bergeming sedikitpun dari tempatnya sejak Sooyoung mengucapkan terimakasih, membuat kecanggungan kembali menyelimuti keduanya. "Mau masuk dulu sebentar?" tawar Sooyoung.

Taehyung menggeleng menolak penawaran dari Sooyoung. Tanpa gadis itu ketahui ia sedang menahan dentuman jantungnya yang terasa mulai melemah; akibat terlalu lelah. "Tidak. Masuklah, udara semakin dingin" ucap Taehyung dengan suara yang terdengar lebih rendah dari biasanya.

Tanpa sadar, Sooyoung menelan ludahnya diam-diam. Suara pelan Taehyung tak pernah gagal membuatnya gugup. Mimik wajah Taehyung terlihat begitu datar, membuatnya merasa bersalah padahal ia tak tahu sama sekali apa yang salah dari dirinya. "Wajahmu sedikit memucat. Tidak mau istrhat sebentar di dalam?" tanyanya lagi menawarkan Taehyung yang tampak begitu pucat dengan bibirnya yang sedikit mulai membiru.

"Tidak!" tanpa sadar Taehyung menolak tawaran Sooyoung dengan sedikit membentak, membuat gadis itu sedikit terkejut dan langkahnya secara reflek mundur ke belakang. "Aku akan langsung pulang, tapi sebelumnya masuklah ke dalam rumahmu lebih dulu" Taehyung mencoba menetralkan suaranya. Sekuat tenaga ia menahan kedua kakinya agar bisa menahan bobot tubuhnya sendiri, tak ingin ambruk di hadapan Sooyoung.

Melihat Taehyung yang tampak sedikit marah, Sooyoung kembali menelan ludahnya susah payah. "Aku masuk. Hati-hati saat dijalan" cicit Sooyoung pelan mengucapkan perpisahan pada Taehyung. Kakinya berlari memasuki pekarangan rumahnya, ia terlalu takut untuk menoleh ke belakang sekedar melihat keadaan Taehyung yang Sooyoung sadari tidak baik-baik saja.

Apa yang ia lakukan? Apa kesalahannya? Tampaknya Taehyung benar-benar marah padanya.

Sooyoung mencoba menepis itu semua. Setelah mengucapkan salam pada Ibu dan Ayahnya yang sedang menonton televisi di ruang tengah, Sooyoung berlari menaiki tangga menuju lantai ke-dua rumahnya; lantai dimana kamarnya berada.

Begitu Sooyoung membuka pintu biru laut kamarnya, rahang gadis itu rasanya terjatuh ke lantai saat itu juga. Amarah seolah terbakar hingga ke ubun-ubunnya; menghilangkan segala perasaan takutnya pada Taehyung dalam sekejap.

Locker No. 134340 [VJoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang