DUA
ZIKO-OLIVI
"Roseee, cireng gue kurang satu. Kebiasaan ini mah, mang Asep suka ngurang-ngurangin pesanan orang!" Niana bersungut sebal.Rose menoleh kearah Niana, kemudian menyerahkan cireng yang berada dipiringnya sebiji kearah piring Niana.
"Satu doang elah, gak ada artinya juga buat perut lo." sindir Rose.
Olivi sibuk mengutak-atik handphonenya. Tak perduli, nasi campur dihadapannya sudah mulai dingin, tak sehangat tadi. Rose dan Niana saling bertukar pandangan kearah Olivi, yang tak biasanya menduakan makanan.
"Vi, makan dulu gih. Sibuk amat main hp, berasa kaya ada yang chat, paling kerjaan lo gantiin lockscreen , bener kan gue?" Niana mengambil sesendok nasi campur milik Olivi kemudian menyuapkannya kedalam mulutnya sendiri.
Olivi berdecak, "Ketua Osis kita tuh gapunya IG apa ya?" tanya Olivi menyerah. Rose dan Niana menautkan alis mereka hingga bergelombang.
"Ketos Smacak?" tanya balik Rose yang menyingkat-nyingkat kata. Ketua OSIS SMA Cakrawala menjadi Ketos Smacak.
"Iyalah. Yakali SMA Melati gue tanyain!" jawab Olivi ketus, sembari membawa-bawa nama sekolah tetangga.
"Ziko?" tanya Niana, penasaran.
Olivi mengangguk.
"Tumben amat lo peduli dengan anak-anak OSIS. Ada apa nih?" tanya Niana kalap penasaran.
Olivi mendengus, "Gue tanya njir, ya dijawab lah!" ketus Olivi.
"Username IG nya Zikoelaiden sih," jawab Rose. "Emang kenapa sih Vi?" tanya Rose, ikut penasaran.
Olivi menghembuskan napasnya, "Gara-gara dia, bunda Ratu dipanggil lagi!" jawab Olivi kesal.
Rose dan Niana terkikik geli.
"Yah lo yang aneh aja sih Vi, sudah tahu tugas Ziko patroli, lo-nya nyari mati, mentang-mentang punya nyawa sepuluh!" ketus Rose. Olivi mengendikan bahunya.
Olivi kembali memainkan handphonenya, sembari mencari nama Ziko di instagram, setelah cukup pas. Olivi mengetikkan pesan kepada Ziko, senyum merekah di kedua sudut bibir Olivi.
"Yuk guys, kita makan."
*****
"Iya, Rapat selesai hari ini."
Ziko menghembuskan napasnya lelah. Sudah seminggu ini, waktu istirahatnya tersita karena rapat OSIS dadakan, jabatannya masih sama, yaitu ketua OSIS. Padahal, sebentar lagi dirinya juga akan lengser, maksudnya Ziko sebentar lagi juga akan lulus.
"Kak Ziko, haus? Ini Metha bawain minum."
Ziko menolehkan kepalanya kearah gadis berlesung pipi, matanya membulat dengan lebar, ada pancaran harapan dari mata gadis itu, semoga Ziko mau menerima pemberian gadis itu.
Ziko mengangguk, kemudian mengambil alih botol mineral dari tangan gadis itu. "Thanks."
Gadis yang bernama Ametha Erifa itu menganggukkan kepalanya dengan semangat, ini pertama kalinya pemberian Metha di terima oleh Ziko, karena sebelum-sebelumnya Ziko pasti akan menolak dengan sedikit kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
zikolivi
Novela Juvenil-> Jangankan Kantin yang setiap hari gue patroli, hati lo juga harus gue patroli, supaya gak ada cowok nakal yang nempel di hati lo. Gempar, satu kata yang mewakili kejadian seluruh warga sekolah. Kehadiran Olivi dan Ziko yang berjalan bergandengan...