Chapter 01 : I'm Not a Good Boy-----
Suara pintu tertutup terdengar menggema. Seorang laki-laki berparas tampan yang terkesan manis baru saja memasuki kediaman. Atasan kemeja putih bersih dipadu dengan celana hitam aboni kusut, serta jas yang tersampir di pundak membuatnya tampak berantakan. Terlebih lagi, ujung kemeja putih yang tikal itu salah satu bagiannya tidak dimasukkan ke dalam celana semakin memperlihatkan betapa kacaunya penampilan lelaki itu.
Dia berjalan gontai, sesekali meringis merasakan otot-otot di sekujur tubuhnya menegang dan nyeri. Wajah terlihat lesu, tatapan matanya juga ikut sayu.
Pekerjaannya sebagai seorang editor di sebuah perusahaan penerbit memang tak begitu menguras tenaga. Namun, otak dan pikiran yang justru serasa diperas setiap hari dan itu membuatnya mudah terserang sakit kepala sebelah.
Dia menghempaskan tubuh ke sofa, bersiap untuk memejamkan mata walau hanya sejenak sebelum kedua iris pekat itu menangkap pemandangan di sekelilingnya. Sepatu hitam satu di atas sofa, satunya di atas meja, jaket kulit yang tersampir di sandaran kursi, helm berwarna kuning cerah dan tas ransel hitam tergeletak tak berdaya di lantai.
Kerutan di dahi muncul. Namun, sedetik kemudian teriakkan geram langsung keluar dari bibirnya begitu lantang.
"Cheng Xiao!!!"
Langkahnya tergesa-gesa meniti anak tangga, lalu mendobrak pintu kayu bercat putih dengan stiker hello kitty yang menempel penuh menghiasi permukaannya.
Alangkah terkejutnya dia begitu pintu terbuka. Dua sejoli pasangan lawan jenis itu tengah bercumbu mesra memagut bibir satu sama lain. Xiao Zhan menatap tajam mereka berdua. Tiba-tiba dia melepas ikat pinggang dan memecutkan pada si perempuan manis yang tidak lain adalah adik kandungnya sendiri, Cheng Xiao.
"Cheng Xiao! Sudah kubilang berapa kali padamu untuk tidak membawa laki-laki pulang ke rumah, hah?! Kenapa kau masih saja tidak menurut?" serunya sembari mengayunkan sabuk di tangan.
"Akkhh!"
Pecutan itu menimbulkan suara yang terdengar ngilu di telinga saat mendarat pada bagian tubuh seseorang. Sabetan yang seharusnya ditujukan untuk sang adik itu justru mengenai punggung laki-laki yang kini menjadi tameng untuk Cheng Xiao.
"Yibo!!"
"Arghhh!! Sakit sekali," rintih lelaki yang dipanggil Yibo oleh Cheng Xiao.
Namun, sesaat kemudian dia justru tertawa sambil menatap licik ke arah Xiao Zhan. "Beginikah caramu mendisiplinkan seorang adik perempuan? Pantas saja dia tidak mau menuruti perintahmu," Yibo berujar mencemooh.
Xiao Zhan mengalihkan pandangan dari Cheng Xiao, melayangkan tatapan tajam dan dingin pada Yibo. "Siapa kau? Kurasa ini bukan urusanmu!" hardiknya.
"Gege, dia kekasihku!" seru Cheng Xiao.
Xiao Zhan tersenyum mengejek. "Kalau begitu suruh kekasihmu itu pergi dari rumah ini sebelum aku sendiri yang akan menyeretnya keluar dan menghajarnya!" perintah Xiao Zhan dengan nada penuh penekanan yang mengancam.
Cheng Xiao menatap marah pada sang kakak. Dia tahu sebabnya mengapa Xiao Zhan bertindak begitu posesif, tetapi dia tidak suka diperlakukan seperti anak kecil yang mesti diatur-atur dan diawasi setiap saat.
"Yibo, pulanglah! Aku baik-baik saja," Cheng Xiao berujar lembut seraya merapikan helaian rambut Yibo yang terlihat cukup berantakan.
Setelah pria itu keluar dari kamar Cheng Xiao, Xiao Zhan menatap adiknya garang. "Kita akan bicarakan ini nanti. Akan kupastikan lelaki itu keluar dari rumah ini terlebih dahulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seduce Your Brother [✓]
FanfictionWang Yibo mencoba untuk membalas dendam pada Xiao Zhan sekaligus membuat laki-laki itu takhluk melalui adik perempuan Xiao Zhan, Chengxiao. Namun, rencana yang sudah disusun secara matang dan dijalankan selama beberapa bulan itu, akhirnya harus gaga...