Wang Yibo mencoba untuk membalas dendam pada Xiao Zhan sekaligus membuat laki-laki itu takhluk melalui adik perempuan Xiao Zhan, Chengxiao. Namun, rencana yang sudah disusun secara matang dan dijalankan selama beberapa bulan itu, akhirnya harus gaga...
Umpatan Yibo barusan menjadi penanda kekesalannya karena menabrak plang tanda jalan. Yibo lepas kontrol dan blank beberapa saat setelah mendengar Xiao Zhan mengatakan kalimat sakral tersebut.
Sedangkan sang pelaku yang duduk di sampingnya kini justru tengah tertawa terbahak-bahak melihat reaksi tak terduga Yibo akan pernyataannya barusan. Yibo menatap sinis Xiao Zhan, sebelum kembali memacu mobilnya yang dibagian depan sudah rusak.
"Kau akan mengendarai mobil ini sampai tempat tujuan?" tanya Xiao Zhan bingung karena Yibo kembali melanjutkan perjalanan mereka.
"Tentu saja, tempatnya tidak jauh lagi."
Xiao Zhan diam, tetapi dalam otaknya ia mengumpat dan memaki Yibo. "Dasar Gila!!"
Selain itu sejak tadi ia terus terpikir oleh perkataan Chengcheng. Ia bertanya-tanya, kemana sebenarnya Yibo membawanya? Di sisi lain ia juga merasa harus bersikap waspada dengan kemungkinan yang akan terjadi nanti.
Tidak sampai dua puluh menit mobil yang mereka kendarai berhenti di sebuah villa megah di pinggir pantai yang menampilkan pesona pemandangan begitu memanjakan mata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xiao Zhan keluar dari mobil dan langsung berlari ka arah bibir pantai, berlarian dengan senyuman yang terpatri. Kemudian kelopak matanya terpejam menikmati embusan angin yang menerpa wajahnya.
"Kau suka??" tanya Yibo yang kini sudah ada di belakang tubuhnya.
Xiao Zhan tak menjawab, lelaki manis itu sibuk dengan dunianya sendiri. "Sudah berapa tahun aku tidak menikmati alam terbuka seperti ini?" gumamnya. Pekerjaan kantor dan berbagai masalah pribadinya membuat ia tak sempat hanya untuk berlibur sejenak.
"Kau tahu kenapa aku mengajakmu kemari, Ge?"
Kepalanya menoleh pada pemuda yang kini telah berpindah berdiri di sampingnya. Kilauan senja mempiaskan cahayanya pada wajah rupawan yang terkesan dingin itu, menampilkan rupa tampan seolah tidak nyata.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.