Bel tanda jam istirahat pertama berdering, Tia langsung bergegas menuju kelas 12 IPA 2 untuk menyampar Wiwi, dan setelah itu mereka pun akan berkumpul bersama di kelas Seohyun sampai jam istirahat selesai. Terkadang Seohyun dan Wiwi yang ke kelasnya, yang jelas mereka tidak pernah berkumpul di kelas Wiwi, karena menghindari satu orang yang sangat tidak menyukai persahabatan mereka bertiga.
"Seohyuuunn...," panggil Tia riang, berlari kecil menuju tempat duduk sang sahabat.
"Tia, Wiwi," panggil Seohyun, tersenyum senang menyambut kehadiran dua sahabatnya di kelasnya. Walaupun hampir setiap hari mereka selalu bertemu, termasuk hari libur, tapi itu pun kadang-kadang.
"Kangen sekelas bareng lagi iiihh...," gumam Tia lirih.
"Bilang aja kangen nyontek sama Seohyun pas pelajaran Matematika," celetuk Wiwi yang langsung disambut tawa renyah Seohyun.
"Aku gak nyontek, ya. Cuma minta ajarin aja," ucap Tia, membela diri.
"Iya, Seohyun yang ngajarin, tapi dia-dia juga yang ngitung hasilnya."
Seohyun menghela napas panjang seraya tersenyum kecil saat kembali menyaksikan perdebatan kecil itu lagi, yang dulu sempat terasa membosankan sekaligus menjengkelkan, namun kini ia sangat merindukannya karena mereka sudah tak sekelas lagi.
"Udah, udah, jangan berantem. Jam istirahat gak lama lagi, lho. Masa mau kalian habisin kayak gini. Lebih baik sekarang kita makaaan....," ucap Seohyun, terhenti, melirik kedua sahabatnya secara bergantian, lantas langsung membuka tutup bekalnya saat mendapati kedua sahabatnya kini menatapnya tak sabar. "Tadaaa...."
"Wahhh....," jerit Wiwi dan Tia bersamaan, untung saja keadaan kelas sedang sepi, hanya ada mereka bertiga dan satu orang yang kini sedang mendengarkan musik menggunakan headphone, sehingga dia tak akan merasa terganggu akibat jeritan tersebut.
"Keliatannya enak banget, aku langsung coba, ya." Tia meraih satu potong roti gulung sosis yang ia yakini buatan Seohyun, lantas memakannya dalam satu gigitan besar sekaligus.
"Gimana? Enak gak?" tanya Seohyun, menatap kedua sahabatnya dengan mata berbinar penuh antusias.
Wiwi menelan makanannya. "Apa harus kita jawab di saat kamu tau apa jawaban kita berdua?" tanyanya, kembali melahap roti gulungnya yang tinggal separuh.
Pandangan Tia beralih menatap sosok laki-laki yang duduk di bangku pojok kiri paling belakang. Sangat aneh melihat Kyuhyun berdiam diri di kelas saat jam istirahat seperti ini, terlebih sendirian, karena biasanya kekasih dari pria itu akan selalu menempel selama jam istirahat berlangsung.
"Tumben si Keira gak nempel sama si Kyuhyun? Biasanya mereka berdua kan nempel terus, sekalipun udah gak sekelas lagi," celetuk Tia, melirik kedua sahabatnya dengan raut bertanya-tanya.
"Pacarnya gak masuk, katanya sih lagi sakit. Makanya dia sendirian," jawab Wiwi yang merupakan teman sekelas Keira.
"Oh, pantesan," ucap Tia. "Aku kira mereka udah putus kali."
"Kalo mereka putus pasti beritanya udah heboh seantero sekolah," cibir Wiwi.
"Iya juga sih. Aku jadi penasaran, mereka nantinya akan nikah atau gak, ya? Kalo dilihat dari sekarang kan mereka romantis-romantisan mulu kerjaannya. Seolah kayak udah pasti nantinya akan berjodoh aja, padahal belum tentu," ujar Tia, nyinyir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah (TERBIT E-BOOK)
FanfictionPernah terbayangkan akan sebuah pernikahan yang terjadi di antara dua remaja SMA yang kini berada di tahun terakhir masa putih abu-abu? Seohyun Adiba Khanza, gadis berumur 16 tahun yang akrab dipanggil Seohyun. Seorang anak perempuan yang begitu men...