Dua tahun yang lalu.
Masa putih biru dengan putih abu-abu sangat jauh berbeda, itu yang ia rasakan ketika kini dirinya duduk di bangku SMA. Seohyun tak berhenti tersenyum memandangi seragam SMA yang melekat di tubuhnya, tangannya meraba sebuah pin di pundak kanannya yang berlogo SMAN 3 Bandung, sekolah impiannya dan Kyuhyun, sahabatnya. Dari lulusan SMP mereka, hanya dirinya dan Kyuhyun yang berhasil lolos tes masuk ke sekolah ini. Ia bangga dengan dirinya sendiri dan sang sahabat.
Seohyun melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan kirinya, lantas beralih menatap pintu gerbang sekolah yang masih terbuka lebar karena sekarang baru pukul 06.25 pagi. "Dia kok belum dateng, ya?"
"Seohyun," panggil seseorang, membuatnya langsung menoleh ke belakang.
"Eh? Tia, Wiwi." Seohyun tersenyum membalas sapaan dari kedua teman barunya yang ia kenal sejak tes masuk ke sekolah ini.
"Lagi nungguin siapa?" tanya Wiwi.
"Eh? A—aku lagi nungguin kalian, kirain belum dateng." Seohyun terpaksa berbohong karena di sekolah ini belum ada yang tahu tentang kedekatakannya dengan Kyuhyun. Ia tak ingin jika rumor yang dulu sempat beredar ketika mereka masih SMP kembali terulang di SMA juga. Kedekatan mereka yang membuat orang berpikir jika mereka pacaran, padahal tidak.
"Ya udah, yuk, kita ke kelas," ajak Tia, menggenggam kedua tangan temannya.
"Ke kelas? Kita berdua kan gak sekelas sama kamu," celetuk Wiwi.
"Ya udah sih, ihh! Kan belum bel juga, aku mau main aja dulu di kelas kalian," jawab Tia.
"Bilang aja kalo di kelas kamu, kamu belum punya temen. Iya, kan?" tanya Wiwi, menggoda sahabatnya dari SMP.
Seohyun menghela napas panjang menyaksikan perdebatan kecil yang sudah dinikmatinya selama satu minggu terakhir ini. Mungkin sekarang ia harus menyiapkan mental karena berada di tengah-tengah Tia dan Wiwi yang lebih sering bertengkar, padahal keduanya sudah bersahabat sejak SMP. "Udah, udah. Jangan dilanjutin ya berdebatnya. Sekarang kita ke kelas."
Tia dan Wiwi langsung terdiam sambil melirik sebal satu sama lain, lantas mereka pun melangkah menuju kelas 10 IPA 2. Baru selangkah kaki mereka menginjak kelas tersebut, indera pendengaran mereka langsung disambut dengan obrolan para murid yang sepertinya seru sekali. Mereka bertiga pun duduk di bangku paling depan, saling memandang satu sama lain tanpa mengatakan apapun, sedangkan telinga mereka tanpa mau dipinta pun turut mendengarkan apa yang sedang diobrolkan oleh sebagian penghuni kelas tersebut.
"Kalian tau gak kalo murid kelas 10 yang namanya Kyuhyun itu berantem sama Kak Bagas cuma gara-gara ngerebutin cewek yang namanya Keira, yang waktu penutupan MOS kemarin dia jadi Queen itu lho," ujar seorang murid perempuan yang duduk tepat di belakang mereka.
"Serius? Kapan berantemnya? Kok aku gak tau," tanggap salah satu temannya.
"Hari Sabtu kemarin, waktu pulang sekolah dan di luar sekolah juga sih. Kebetulan aku lewat situ, makanya tau. Mereka sampe dipisahin sama Mamang-Mamang tukang cilok, untung aja gak sampe berantem."
"Terus si Kyuhyun sama si Keira itu gimana? Mereka jadian gak?"
"Kayaknya iya, deh. Orang habis itu Keira pulang bareng sama Kyuhyun. Terus tadi pagi juga aku lihat mereka berangkat bareng."
Seohyun terdiam mendengarkan obrolan tersebut, masih tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Memang selama MOS kemarin dirinya dan Kyuhyun sangat jarang bertemu selain saat jam pulang sekolah, itu pun bila naik angkot yang sama. Apa ia harus bertanya langsung pada Kyuhyun untuk memastikan semuanya? Bisa saja kan jika semua itu tidak benar. Ya, ia berharap begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah (TERBIT E-BOOK)
FanficPernah terbayangkan akan sebuah pernikahan yang terjadi di antara dua remaja SMA yang kini berada di tahun terakhir masa putih abu-abu? Seohyun Adiba Khanza, gadis berumur 16 tahun yang akrab dipanggil Seohyun. Seorang anak perempuan yang begitu men...