Sebelum malam makin larut dan kantuk semakin menjadi-jadi, aku harus bisa menjadikannya seratus halaman. Isi tulisan hampir sama persis dengan buku yang diberikan kemarin. Tidak ada unsur ketegangan, maupun masalah utama yang aku tulis didalamnya. Tapi entah mengapa, isi tulisan hampir sama persis dengan buku yang diberikan kemarin. Ingin sekali aku merubah seluruh jalinan cerita itu, menambahkan banyak konflik agar lebih menarik. Ya, penggemar seperti Monalisa yang tergila-gila padanya.
"Menurutku sangat bagus, kalau kamu memasukkan kejadian nyata perselingkuhan sang idola dengan penggemarnya, Kristal!"
"Mana mungkin Pak Ben setuju! Astaga!! Id? Baa-gaimana kamu bisa masuk ke dalam kamarku?" tukasku terbata, terperanjat melihat keberadaannya.
"Tenang! Aku janji tidak akan mengganggu!" Id berjalan mondar-mandir dari satu sudut ke sudut lain, membuat garis lurus. Tangannya terlipat di belakang pinggang, menyusuri seisi kamar.
"Id! Sekarang bukan waktu yang tepat untuk berkunjung. Pergilah! Kamu tahu kan aku sekarang sedang sibuk!" aku menegapkan badan di atas tempat tidur dengan ekspresi wajahku yang cemberut. Bangkit, bertolak pinggang, lantas mengusirnya keluar dengan bantal-guling yang kulempar.
"Hei!Kenapa kamu marah-marah begitu! Sudah lanjutkan kembali. Tulis semua konflik yang kamu rasa itu penting. Ceritakan seluruh kehidupan Si Gatot itu dengan kebenaran yang kamu lihat. Masa tidak merasa kalau dia memang selingkuh dari isterinya! Apa kamu melupakan betapa pahitnya ditinggal seorang ayah? Bisa kamu jelaskan mengapa dulu ayahmu pergi begitu!"
"Jangan sok tahu kamu! Kenal saja tidak, sudah mencap kalau dia selingkuh dari isterinya. Harusnya aku yang malah curiga ke kamu. Jangan-jangan kamu itu memang berniat jahat ke aku? Iyah kan?!" tuturku sambil bangkit, beranjak dari tempat tidur.
"Loh kok kamu malah menuding aku? Kenapa kamu tidak percaya kalau Si Gatot itu memang benar selingkuh? Apa kamu tidak sadar, kalau dia itu yang berpapasan dengan kamu kemarin? Menyamar dengan jenggot palsu dan yang memakai jaket overcoat hitam itu?"
"Lalu apa hubungannya dengan Monalisa? Ah, sudahlah Id! Kamu tidak tahu apa-apa tentang pekerjaanku ini."
"Hmm, begini saja. Aku akan pergi selamanya, dan tidak akan pernah mengganggu kamu lagi. Asalkan bisa menebak pertanyaan yang aku berikan ke kamu. Setuju?" dipenghujung perkataannya, dalam hati aku terkekeh puas.
"Akhirnya aku bisa terbebas dari makhluk menyebalkan ini," tambatku dalam hati, "Asal kamu tidak bertanya di luar dari yang aku tahu, aku akan jawab. Apa pertanyaannya?"
"Tidak usah khawatir, aku tidak akan menanyakan hal yang sulit. Pertanyaannya sederhana, siapa lelaki yang kemarin berpapasan dengan kamu?"
Aku menengadahkan kepala, menimbang, berpikir, lantas.., "Jawabannya, tidak tahu. Puas kamu?" tandasku, mendengus kesal.
Kemudian Id membalas, dengan membawa langkahnya memutari tubuhku, sampai berahkir duduk di sofa, "Ayolah, Kristal! Masa semudah itu kamu menyerah dan bilang tidak tahu. Kamu pasti bisa jawab pertanyaan itu! Katanya kamu mau jadi penulis best seller! Pertanyaan mudah begitu saja tidak bisa menjawab!"
"Karena memang aku tidak tahu. Lagi pula aku bukan pekerja sensus penduduk! Untuk apa aku harus tahu siapa dia! Tugasku sebatas menuliskan biografi untuknya! Tidak penting dia mau selingkuh dengan perempuan manapun. Itu bukan urusanku!"
Id tertawa lepas, "Haha!! Baru sekarang aku bertemu penulis yang sangat tidak peka dengan lingkungannya. Itu sangat berbahaya, Kristal! Bisa-bisa, kalau ada bom atau tetangga kamu yang bunuh diri, mungkin kamu pun akan tidak akan mau tahu! Mengenaskan sekali!"
"Mengenaskan? Setiap orang memiliki jalan hidup masing-masing. Cara bersikap dan menyikapi persoalan yang berbeda-beda! Memang tidak penting aku tahu harus tahu siapa dia. Terutama yang paling tidak penting lagi kamu masih berada disini, mengganggu pekerjaanku!" semprotku mulai naik pitam. Namun dia tetap saja santai dan cuek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Terdalam (Publish)
Mystery / Thriller#Ready in English version# (Translate by google.😚) ____________________________ RAHASIA TERDALAM PENULIS: Pasya Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-7532-45-3 Terbit : Oktober 2019 Harga : Rp 74000 www.guepedia.com Sinopsis: Sosok Trainer popule...