7. Full Date

388 40 18
                                    

"Park Chanyeol"

"Merindukanku eh ?" Tanya Chanyeol dengan nada percaya diri dan sedikit meremehkan. Tubuhnya tinggi menjulang dengan pakaian serba hitam mulai atas sampai bawah. Dengan kaca mata yang terlampir menyembunyikan mata elang yang biasanya tajam nan menusuk. Dan tangan yang di masuk kan dalam coat panjang yang membingkai tubuh atletisnya.

Krystal hanya diam masih syok. Bahkan sampai tak berkedip sama sekali dengan mulut sedikit terbuka.

"Minggir"

Chanyeol menggeser bahu Krystal pelan dan masuk kedalam tanpa izin. Lansung duduk di sofa seakan pemilik rumah itu sendiri.

"Rumahmu nyaman membuatku mengantuk" sambir menyenderkan kepalanya.

"Kau tidak sopan" ucap Krystal menahan rasa kesalnya.

"Apa rumahmu ada penunggunya disini gelap sekali ?"

"Itu karena kau masih memakai kaca matamu Tuan Park....

Lebih baik kau keluar !"

Krystal menarik tangan Chanyeol agar keluar tapi Chanyeol tak bergerak sedikit pun dan malah balik menarik tangan Krystal dan terjatuh duduk di di dekat Chanyeol.

"A apa apa-an kau ?"

"Berapa sebernanya umurmu ?" Tanya Chanyeol tiba tiba.

"Tiba tiba sekali kenapa memang ?" Oke bagi Krystal ini adalah obrolan yang tidak nyambung.

"28 ? 29 ? 30 ?" Tanya Chanyeol

"Aku tidak setua itu !" Krystal sewot. Enak saja memang dia terlihat tua.

"Umurku 26 tahun"

"26 tahun ya ?" Chanyeol melepas kaca matanya dan menoleh sepenuhnya ke arah Krystal dengan sedikit seringai "Benar benar tipe idealku"

"Ishhh" Krystal menutup wajahnya yang merah padam karena ulah Chanyeol yang kali ini cekikikan melihatnya.

"Sudahlah mau apa kau kemari ?" Krustal mencoba mengalihkan percakapan yang bisa membuat pipinya merah kapan saja ini.

"Mauku melamarmu"

"Hentikan Park Chanyeol !!"

Chanyeol tertawa lepas detik itu juga. Mengabaikan Krystal yang wajahnya merah karena malu atau marah.

"Dasar telingah caplang" Krystal menjewer telingah Chanyeol sekeras mungkin. Tak peduli Chanyeol teriak teriak kesakitan sekalipun.

"Aw aw awa sakit telingaku bisa putus" sambil mencoba menarik tangan krystal agar terlepas dari telinga caplangnya. Dan Yaps berhasil. Krystal sudah melepaskannya.

"Jangan pegang pegang" Krystal menggosok tangannya seperti habis terkena bakteri.

"Aku juga tak mau memegang tangan beton seperti itu" ucap Chanyeol tak mau kalah.

"Sudahlah apa tujuanmu datang kemari kalau tidak ada lebih baik kau pulang" Krystal sudah kehilangan mood baiknya hari ini. Bahkan laparnya sudah hilang sejak Chanyeol datang.

"Mau ikut aku jalan jalan" tawar Chanyeol

Krystal ingat itu ucapan Chanyeol di rumah sakit.

"Aku akan mentraktirmu dan mengajakmu jalan jalan seharian penuh kalau aku keluar dari rumah sakit ini nanti"

Senyum kecil perlahan terbit dari bibir mungil Krystal. Ya satu janji akan terpenuhi.

**

Dalam ekspetasinya Krystal mengira Chanyeol akan membawanya jalan jalan keliling kota. Namun realitanya dirinya dan Chanyeol malah berada di sebuah pemakaman yang meski hari liburpun terlihat sepi.

The DrugTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang