bising

27 10 2
                                    

"ISTRI MACAM APA ! SUAMI PULANG BUKANNYA BIKININ TEH ATAU APA KE ,SAMBUT DENGAN BAIK, INI MALAH FOKUS TERUS KE LAPTOP!" suara bokap gue yang lagi ngebentak nyokap.

"KAMU JUGA TAU KALO AKU JUGA KERJA"
Gak kalah nyokap gue balas dengan suara keras.

Lebih baik gue gak usah dilahirkan di dunia ini,kalo cuma buat denger bisingan kaya gini.

"Den ,ini bibi bawain es lemon."

"Iya bi ,makasih"

"Yang sabar yak den ,biarin mereka nyelesain masalahnya."

Bi Inah,dia yang selalu ada buat gue ,dia orang yang bantu bantu di rumah .

"Gak ada selesainya."

"Yaudah ,doain aja biar mereka cepet sadar dan baik baik lagi "

Gue ambil kunci motor ,dan turun ke bawah .
Gue liat mereka masih cekcok.

"Udahlah aku cape mas , bahas ini terus."
Gue liat nyokap gue menepis tangannya .

"Sayang ,kamu mau kemana ?" sekedar basa basi atau beneran perhatian. Gue gak tau.

"Gak penting buat kalian."

"Tuh liat anak kita,kurang perhatian dari kamu, seharusnya kamu yang urus rumah,anak."

"Terus apa kabar kamu mas ? Kamu yang lebih sering gak ada di rumah !"

Jeffrey pergi dengan suara motor yang bising ,mungkin karena kesal dia sengaja menggerungkan suara motornya.

"Sini, biasa."

"Tar,gue mandi dulu."

"Hmm"

OLD COFFEE

Open

"Ini kang pesenan nya."

"Oke ,thanks."

Gak nunggu 1 jam ,Bobi sama Varrel temen-temennya jeffrey datang.
Tau kan tos sapaan ala cowok kayak gimana ?

"Hey bro!" Varrel sapa jeffrey duluan,sambil tos genggam tangan ke dada.

"Tyo mana ?"

"Tau tuh anak,ngilang mulu."

"Futsal ae nam." Ajak Varrel.

"WOOOOYYY !"

Tyo datang dengan lenggak lenggok nya .

"Kemana aja lu tong?"

"Bisnis atuh kanggg."

"GANJA YA LO!"

"NAH...GITU DONG NGEGAS." Tyo menjawab bobby yang ngegas.

"Gue masih waras kali ..euh botak!" sambung Tyo.

Jitak mendarat di kepala Bobby. Sebenarnya gak botak-botak amat tuh si Bobby,gak sampe klimis masih ada lah rambut-rambut halus.

Anak-anak biasa panggil dia botak biadab, anaknya botak ,bar-bar amat dah pokoknya . namanya bobby pas banget buat kepanjangan botak biadab .

Mereka akhirnya pergi juga,ke tempat futsal di Gor Ewangga .

Hampir setiap orang tuanya sedang cekcok Jeffrey tidak pernah pulang tanpa larut malam ,atau bahkan ia sampai tidak pulang.

Sebenarnya ia suka keramaian ,berisik ,tapi semenjak ia sering mendengar keributan bising yang tidak mengenakan di rumahnya , dia jadi benci keramaian . Jeffrey hanya stuck diam diposisi yang ia mau ,jadi dia lebih suka sunyi.

Di sekolahnya pun tidak banyak siswa yang mengenalnya mungkin karena sering datang telat ,jadi siswa yang lain jarang melihatnya ,padahal Jeffrey itu ganteng ,dia anak basket ,tapi jarang sekali tampil dikeramaian ,kegiatan-kegiatan sekolah lainnya.

monokromTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang