Orang tua Jeffrey yang masih belum baikan dan mereka masih ada dirumah ,jelas buat Jeffrey gak akan betah dirumah.
"Mau kemana sayang ,masih pagi ini." pertanyaan wajar dari seorang ibu .
"Gak penting juga buat mamah."
"Kamu kok ngomongnya gitu "
"Emang kenyataan "
"Kamu kan anak mamah ,jadi pentinglah mamah tau kemana kamu pergi."
Tangannya masih menggenggam erat tangan anak laki laki itu.
"Kemana aja mamah selama 17 tahun ini mah ,kemana ? "
"APA MAMAH TAU APA YANG AKU LAKUKAN SELAMA INI ? APA PERNAH MAMAH TANYA SEKOLAH AKU ? PERNAH MAH ? enggak kan mah ?" Nada suara nya gak beraturan .Tangisan Jeffrey pecah.
"Maafkan mamah sayang ,maaf . Mamah lakuin ini semua buat kamu nak...
Mamah cuma gak mau nanti kamu kekurangan ,mamah gak mau kamu susah."Pelukan hangat mendarat di tubuh sang anak yang menangis tersedu.
Kini Jeffrey benar-benar rapuh.Tanpa bicara lagi jeffrey meninggalkan mamah nya yang terus menatap langkah sang anak .
Tuh kan akhirnya Jeffrey pergi dengan motor antik miliknya.
Ganteng banget hshshsh , gaya pakaian santai , cuma pake kaos panjang polos ,celana training dengan warna senada.
Hari minggu jalanan di kompleknya sepi ,jadi ia mengendarai dengan santai tapi pikiran nya kosong.
Tanpa arah tujuan ,gak sadar kalo dia berhenti di daerah rumah Janisha . Uuuu
"Inikan jalan ke rumah cewek kemaren itu kan ." dengan suara pelan. Tanpa sadar kalo Janisha nya pun ada di depan.
"Itukan cowok nyebelin yang kemaren itu "
Gumam Janisha di dalam hati. Dan ternyata ada Janisha yang baru balik dari warung.
"K-kakak yang kemaren itu kan ?" dannn Janisha samperin Jeffrey .
"Mau kemana kak ?"
"Mm..gue nyasar ." pura-pura bingung dah tuh tuh anak.
"Nyasar apa sengaja pengen main ?" Polosnya Janisha nanya kaya gitu.
"HAH MAIN ? mm..nggak lah nggak mungkin."
"Yaudah biasa aja kak, kalo gitu aku balik, assalamualaikum."
Krukuk krukuk
"Lapar yak ?"
"Hehe iya gue belum sarapan."
"Kok bisa gak sarapan ?"
"Buru buru tadi."
"Buru buru kemana emang ?"
"Udah ah banyak nanya. Gue boleh gak numpang makan dirumah lo?" Nada suara nya agak meninggi ,pagi-pagi dah ngegas.
"Bisa diperhalus gak minta tolong ya."
"Gue boleh numpang makan gak dirumah lo?"
Pengulangan kata yang sama tapi dengan nada suara yang berbeda ,mukanya jadi selow dong gemess.
"Iya boleh aja ,yuk!"
Kannnn akhirnya Janisha ajak Jeffrey sarapan bareng.
Awalan yang baik. Yesss
KAMU SEDANG MEMBACA
monokrom
Humor...you must be sure that everyone has the right to get a chance to become better. ft ; jeffry nichole