"Nan, Fin kalian pulang naik apa?" tanya Keisya.
"Kita di jemput sama supir"
Keisya yang mendengar jawaban dari sahabat nya hanya menunduk, "yah... Yaudah deh"
"Sorry ya Sya kita gak bisa pulang bareng" kata Nanda tak enak hati.
"Iya gapapa lagian kita beda arah"
"Yaudah kita duluan ya"
"Babay Keisya ku" ucap Finna lebay
"Lebay najis" kata Keisya.
Lalu Keisya jalan sendiri menuju halte bus. Keisya memutuskan pulang naik bus, karena Aldo sedang ada rapat Osis dan selesai sampai sore.
Setelah Keisya sampai di halte ternyata halte sepi dan hanya ada diri nya sendiri. Keisya mengeluarkan earphone di dalam tas dan mulai memasang nya.
Bang Aldo lama amat ya rapat nya, masa sampe sore sih-batin Keisya
Tinn tinn
Bunyi klakson motor membuyarkan lamunan Keisya."Woy lu ngapain disitu?" tanya si pengendara motor.
Keisya menyipitkan matanya, mencoba melihat siapa si pengedara motor dengan helm full face.
"Gw Rian"
"Oh" kata Keisya cuek.
"Pulang bareng gw yuk" ajak Rian.
"Gak" tolak Keisya mentah-mentahRian membuka helm dan turun dari motornya. Rian menghampiri Keisya dan bilang, "lu disini lagi nunggu bus? tapi gw kasih tau ya kalo sekarang tuh smaga (SMA 3) lagi ngincer anak smapan."
Sekilas info, dari dulu smaga itu musuh bebuyutan dari smapan. Smaga iri dengan smapan karena smapan lebih unggul daripada smaga, baik unggul dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Back to topic*
Keisya yang mendengar ucapan Rian menjadi parno sendiri, " kenapa smaga ngincer anak smapan?"
"Karena dulu smaga pernah nyerang smapan, salah satu murid smaga ketangkep polisi dan menurut smaga itu terjadi karena smapan melaporkan pada pihak kepolisian tetapi sebenarnya smapan sama sekali gak ngelaporin, waktu itu polisi tau karena lagi ada tugas di deket smapan dan polisi itu mendengar seperti ada suara keributan terus polisi itu nangkep salah satu murid smaga" jelas Rian
Keisya hanya menganggukan kepalanya, "jadi smaga mau balas dendam sama smapan gitu?"
"Iya Sya, gw takut lu diapa-apain sama smaga apalagi lu cewek" ucap Rian khawatir.
Keisya menatap mata Rian mencoba mencari kebohongan tapi nihil, yang Keisya lihat sebuah ketulusan dan ke khawatiran, "yaudah gw pulang bareng sama lu, tapi awas lu kalo sampe macem-macem"
"Iya iya engga, gw bakal anterin lu selamat sampai tujuan" kata Rian lalu menuju ke motor nya.
Keisya mengikuti Rian sampai di depan motor. Keisya memandangi motor Rian, ia berpikir bagaimana bisa ia naik ke motor itu.
"Yuk Sya naik, ngapain bengong. Pegang aja pundak gw" kata Rian seperti mengerti apa yang sedang dipikirkan Keisya.
Keisya mengangguk dan memegang pundak Rian, lalu Keisya mulai menaiki motor Rian.
"Pegangan Sya, gw mau ngebut" kata Rian.
"Modus" Keisya menatap horor Rian dari kaca spion.
"Yaudah jangan salahin gw kalo lu jatuh"
Setelah itu motor mulai melaju kencang membelah kota Jakarta yang sangat macet ini.
Rian melihat Keisya dari kaca spion, rambut Keisya berterbangan tertiup angin. Hal tersebut membuat Rian tersenyum, bagi Rian saat rambut Keisya terbang menambah kesan imut pada wajah Keisya.
"Iya gw tau kok gw cantik, biasa aja dong ngeliatin nya" kata Keisya tiba-tiba.
Rian merasa sangat malu, ia tercyduk saat sedang memperhatikan wajah Keisya dari kaca spion.
Tiba-tiba ide jail muncul di kepala Rian. Rian menambah kecepatan motornya yang membuat Keisya refleks melingkarkan tangan nya di perut Rian.
KAMU SEDANG MEMBACA
RianSya
Teen FictionBerawal dari pertemuaan yang tidak sengaja membuat Rian dan Keisya semakin dekat. Hingga tumbuhlah perasaan diantara mereka. Namun, mereka tidak mau mengakui kalau mereka saling menyukai. Entah sampai kapan mereka akan menyadari bahwa mereka saling...