"Sya cerita dong tadi kenapa lo di panggil sama bu Lilis?" tanya Finna yang kepo.
"Emm yaudah bentar, gw ambil cemilan dulu buat kita," ucap Keisya lalu setelah itu pergi ke dapur.
"Nan bonyok nya si Keisya kemana? Kok nggak keliatan?" tanya Finna sambil melihat-lihat kamar Keisya.
Sesuai dengan janji mereka waktu di sekolah, sekarang mereka akan menginap dan menghabiskan waktu weekend mereka di rumah Keisya.
"Kerja."
Finna mengerutkan dahi nya saat melihat Nanda sedang senyum-senyum ke ponsel yang sedang di genggam nya.
"Lo kenapa?"
Belum sempat Nanda menjawab pertanyaan Finna, Keisya sudah datang membawa beberapa cemilan dan minuman untuk mereka.
"Jadi, gw harus mulai cerita darimana?" tanya Keisya sesaat sesudah duduk di hadapan Nanda dan Finna.
"Kenapa lo di panggil sama bu Lilis? Ada masalah apa sampai-sampai lo berurusan sama guru BK?"
Kayaknya ini waktu yang tepat untuk gw ceritain ke mereka.
"Jadi, tadi gw di panggil karena bu Lilis minta gw eh ralat maksudnya maksa gw jadi wakil ketua kelas sampai dia ngancem gw, kalo gw nolak nilai gw bakal merah di rapot," jelas Keisya yang menceritakan kejadian tadi siang di sekolah.
"Tapi kenapa tadi lo keliatan badmood?"
"Iya Sya, kan waktu SMP lo pernah jadi ketua kelas dan lo biasa aja, kenapa di paksa jadi wakil ketua kelas lo keliatan kesal dan badmood gitu?" timpal Nanda yang kelihatan sama bingung nya dengan Finna.
"Nah, itu dia masalah nya, yang bakal jadi ketua kelas nya itu si cowok aneh alias si Rian, otomatis kalo kemana-mana dia harus sama gw sebagai ketua kelas dan wakil ketua kelas, tapi yang bikin gw bingung sih kenapa bu Lilis nyuruh gw yang jadi wakil ketua kelas nya? Kenapa bukan yang lain?"
"Atau mungkin Rian yang minta ke bu Lilis kalo lo yang jadi wakil ketua kelas nya, jadi nanti dia bisa berduaan sama lo alias dia mau modusin lo, yang berarti dia suka sama lo," timpal Nanda yang membuat Keisya melototkan mata nya.
WHAT THE HELL??! PERNYATAAN MACAM APA INI??!
"Gak usah ngaco deh Nan, lagian mana mungkin cowok kayak dia yang aneh bin ngeselin gitu mau modusin gw apalagi sampai suka sama gw," kata Keisya sambil menggelengkan kepala nya.
"Dan gw gak percaya kalo si Rian yang minta lo di jadiin wakil ketua kelas ke bu Lilis," ucap Finna.
"Udah lah biarin aja, jadi ada yang mau di tanyain lagi gak?" tanya Keisya.
"Ada satu lagi yang mau kita tanyain ke lo."
"Apa?"
"Mending lo jujur deh sama kita, kemarin lo bukan pulang sama temen baru lo itu kan? Tapi lo pulang sama cowok."
"Gw sama Nanda kemarin balik lagi ke sekolah, karena buku gw ketinggalan di kolong meja jadi gw berniat untuk ngambil ke kelas tapi saat gw ngeliat di halte bus, lo lagi ngobrol berdua sama cowok dan gak lama lo naik ke motor cowok itu, awalnya gw kira itu bang Aldo tapi sesudah gw ngambil buku di kelas, gw ketemu sama bang Aldo dan bang Leo di lapangan, kayaknya sih mereka baru selesai rapat osis."
"Nah, yang menjadi pertanyaan nya, siapa cowok itu? Dia bukan temen baru lo kan?"
Seketika muka Keisya memerah karena mengingat kejadian saat pulang bareng sama Rian, apalagi ia sampai memeluk Rian karena keusilan Rian yang menambah kecepatan motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RianSya
Teen FictionBerawal dari pertemuaan yang tidak sengaja membuat Rian dan Keisya semakin dekat. Hingga tumbuhlah perasaan diantara mereka. Namun, mereka tidak mau mengakui kalau mereka saling menyukai. Entah sampai kapan mereka akan menyadari bahwa mereka saling...