Chapter 18: SMA 8

107 11 0
                                    

"Iya gw Keisya" ucap Keisya sambil mendekati siswi itu. Rina namanya.

"Lu Keisya kelas X IPA-1?"tanya Rina kembali untuk meyakinkan.

Keisya mengangguk, "ada apa?" sambil mengerutkan keningnya.

"Tadi lu dipanggil sama bu Lilis di suruh ke kantor," ucap Rina memberi tahu Keisya.

Keisya mengangguk,"tunggu sebentar". Kemudian ia berbalik dan melihat ke arah Nanda dan Finna yang kini sedang menatapnya dengan kebingungan.

"Gw di panggil ke kantor sama bu Lilis, jadi kalia duluan aja ke kantin, nanti gw nyusul" jelas Keisya. Nanda dan Finna yang paham menganggukan kepalanya.

"Yaudah kita duluan ya Sya" kata Finna yang diangguki Keisya.

Setelah Nanda dan Finna pergi ke Kantin, Keisya pergi ke kantor dengan diantarkan oleh Rina.

Kantor dan Kantin berbeda arah, jadi mereka berpisah di koridor kelas 11

SMA 8 ini memiliki 2 gedung. Gedung yang pertama untuk siswa-siswi belajar. Gedung yang kedua untuk guru-guru melakukan rapat dan untuk melakukan ujian kelas 12. Jadi di gedung kedua hanya terdapat 2 lantai saja.

Sedangkan di gedung pertama ada 4 lantai. Lantai pertama terdapat tempat parkir mobil dan motor, ruang uks 1, lapangan basket outdoor dan lapangan yang luas.

Lantai kedua diisi oleh kelas 10, perpustakaan, ruang laboratorium, dan ruang musik.

Lantai ketiga diisi oleh kelas 11, 12, ruang uks 2, dan Kantin.

Lantai keempat terdapat ruang guru, ruang BK, ruang Osis, ruang kepala sekolah, dan gudang.

Disetiap lantai terdapat 6 toilet, yaitu 3 toilet wanita dan 3 toilet laki-laki. Dan di SMA ini juga terdapat lift yang digunakan hanya untuk guru saja.

Di SMA 8 ini terdapat taman yang sangat luas letaknya berada di belakang sekolah. Namun sangat disayangkan, taman ini jarang sekali di datangi oleh siswa-siswi karena menurut mereka di taman ini tepatnya di bawah pohon beringin ada penunggu nya yaitu mbak kunti.

Taman sekolah yang sepi dimanfaatkan oleh para badboy untuk bolos atau hanya untuk sekedar tidur. Tak jauh dari taman ada lapangan basket indoor, yang sering digunakan oleh guru untuk pengambilan nilai pelajaran olahraga.

Keisya dan Rina menghentikan langkahnya ketika sudah sampai di depan pintu yang bertuliskan 'Ruang guru'.

"Keisya gw duluan ya" ucap Rina.

Keisya mengangguk, "makasih ye"

Rina mengacungkan jempolnya lalu pergi meninggalkan Keisya.

Tok tok

"Masuk!" kata bu Lilis.

Keisya memegang kenop pintu lalu membukanya secara perlahan. Lalu Keisya masuk dan melihat ada seorang cowok duduk di depan meja bu Lilis. Di lihat dari baju seragam cowok itu sama seperti Keisya, yang berarti dia adalah salah satu murid SMA 8.

Perasaan gw gak bikin masalah deh sama nih cowok, terus kenapa gw di panggil?-batin Keisya bingung.

Bu Lilis yang mengetahui bahwa Keisya sedang merasa bingung hanya tersenyum "Duduk Keisya, tenang saja kamu tidak ada masalah dengan cowok ini" setelah bu Lilis mengatakan itu Keisya merasa sedikit tenang.

Keisya hanya mengangguk dan duduk disamping cowok itu. Cowok itu tak menoleh sedikit pun saat Keisya duduk disamping nya. Malah cowok itu membuang muka kearah lain.

Keisya kembali melihat ke arah bu Lilis, "Ada apa ya bu? Saya di panggil kesini"

















———————————————————————

Yeee aku update lagi nih gaesss...

Maaf ya kalo ceritanya gaje

Aku sengaja di chapter ini lebih banyak menjelaskan tentang SMA 8, soalnya biar kalian para readers tau

Btw jangan lupa di vote dan komennn!!!

Yang mau ngasih krisar cerita "RianSya" ini, boleh komennn atau DM aku

RianSyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang