Dua hari sudah Hyunjin tinggal di Surabaya tepatnya di kontrakan mu bersama dengan ibunya dan ibu mu. Dua hari pula kamu tidak masuk kuliah dan selalu membuat Bu Yoona terus mencari kamu.
Mau masuk untuk kuliah pun gak bisa karena ibu kamu suruh di rumah istirahat. Kamu pun turuti, karena kalo gak di turuti bisa di omelin panjang lebar nanti.
Somi masih belum kembali dari Magelang, katanya dia masih malas untuk kembali ke Surabaya yang panas.
Ingat saat dua hari yang lalu Hyunjin bilang mau khitbah kamu? Ya dia akan lakukan itu di hadapan ayah kamu di Magelang.
Katanya dia mau kembali ke Magelang saat hari ke empat, tapi ternyata setelah berucap ingin mengkhitbah kamu besoknya dia pulang dan menghadap ke ayah kamu.
Sebelumnya Hyunjin sudah bicara pada ibunya. Reaksi ibunya saat itu tidak setuju dan kaget akan apa yang di ucapkan Hyunjin. Ingin sekali di tampar saat itu juga, tapi ibunya Hyunjin juga harus tau situasi kondisi yang tidak memungkinkan untuk menampar wajah anaknya sendiri di kontrakan mu.
Tapi Hyunjin saat itu juga terus melembutkan hati ibunya agar mengijinkannya untuk bisa menta'aruf kamu. Ibu mu sampai bingung saat Hyunjin terus ada di kamar bersama ibunya dengan suara yang sedikit berbisik sepanjang malam.
Hati ibunya luluh dan hanya bisa mendukung kemauan Hyunjin. Dengan pesan-pesan yang di berikan ibunya, Hyunjin pergi ke Magelang dengan tekad dan keyakinan yang kuat untuk menghadap ke ayah dan neneknya di rumah.
Hyunjin mungkin sudah berpikiran akan di terima oleh ayah mu tapi jika dengan neneknya sendiri? Entahlah dia bahkan belum bisa berpikiran untuk menyikapi neneknya nanti.
Sebelum dia pergi ke Magelang, dia bicara pada mu untuk niatnya pulang ke Magelang. Hati mu saat itu benar-benar takut. Kamu juga tidak bisa menolak khitbah itu karena pada dasarnya kamu bukan orang yang bisa menolak permintaan orang lain.
Lagi pula khitbah dan ta'aruf tidak perlu di umumkan, karena di masa-masa khitbah dan ta'aruf adalah masa untuk perkenalan jika tidak cocok maka bisa di batalkan dan tidak akan sampai tahap waliimahan.
Ibu kamu akan kamu beri tau setelah Hyunjin berangkat menuju Magelang. Reaksinya? Ibu mu tidak memberikan ekspresi apapun dan lebih banyak diam, tapi terus bersikap biasa di depan ibunya Hyunjin.
Dengan pakaian pesiar rapih, sepatu pdh yang mengkilap, topi, dan tas pesiarnya dia pergi kerumah mu.
Padahal biasanya untuk pergi kerumah mu, dia tidak akan segrogi ini, dadanya tidak pernah berdebar kencang, tangan yang biasanya mengetuk pintu bahkan rasanya berat.
"Robbis rohlii shodrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaani yafqohu qoulii. Ya Rabbku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku." Do'anya di depan pintu rumah mu sebelum tangannya mengayun untuk mengetuk pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABDI NEGARA⛔ IMAGINE YOU X HWANG HYUNJIN ⛔✅ COMPLETED ✔️
FanficCita-cita Hyunjin buat jadi abdi negara itu besar banget, sebesar rasa sayang kamu ke Hyunjin.