"Semua orang berhak jatuh cinta, semua orang juga berhak meninggalkan. Seolah, rasa bukanlah suatu hal yang menakjubkan. Bisa ada dan menghilang begitu saja karna sebuah kesalahan. Aku adalah Caca. Manusia yang tak akan pernah lagi jatuh cinta. Kar...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"BANGUNNN!" teriak ibu dari luar kamar yang membuat Caca kesal. Setiap hari, Ibu Caca akan membangunkan dirinya dengan teriakan membahana. Caca bingung. Semua orang di hari minggu akan bermalas-malasan, sangat berbeda dengan Ibu Caca yang setiap minggu mempunyai semangat melebihi batas untuk sekedar membangunkannya.
TOK TOK TOK TOK
"BANGUN ATAU IBU GUYUR KAMU?!"
"Bu ini hari minggu!"ucap Caca dengan sangat kesal.
"JUSTRU KARNA HARI INI MINGGU, KAMU HARUS BANGUN!"
Caca memilih menutup telinganya dengan bantal. Menarik selimut agar semakin penuh menutupi tubuhnya.
Beberapa detik, Caca tak mendengar suara ibunya lagi, hingga ahirnya Caca kembali terlelap.
Ceklek
"TIDUR TEROS SAMPE KIAMAT!"
"Bu, lima menit lagi," ucap Caca tanpa membuka mata.
"CACAA!!!"
"Wiwik!" ucap Caca yang meneriaki juga nama ibunya dengan sedikit keras.
"Dasarr anak gila!" gerutu ibu Caca karna melihat tingkah anaknya.
Ibu Caca berjalan untuk menarik gorden kamar anaknya. Ia sangat kesal melihat anaknya yang sangat malas. Entah ia dulu ngidam apa, hingga mempunyai anak seperti Caca.
Caca merasakan cahaya mengenai kepalanya. Hingga mau tak mau, ia membuka mata karna sangat terganggu.
"Bu aku masih ngantuk," rengeknya dengan membalikkan badan ke arah kiri.
Dari jendela, Ibu Caca bisa melihat rumah di depannya kini terlihat ramai. Beberapa orang terlihat sibuk mengangkat barang dari mobil ke rumah.
"Eh Ca!"
"Hmm," jawab Caca serasa tanpa nyawa.
"Kayaknya ada tetangga baru."
"Kamu tau siapa tetangga baru kita?"
"Wah kayaknya sih orang kaya. Keliatan tuh dari mobilnya yang masih mengkilap."
"Jangan-jangan tetangga baru kita itu duda. Asikkk. Ibu bisa punya gebetan," Ucap Ibu Caca dengan bertepuk tangan ria. Ia masih melihat ke arah jendela dengan tersenyum. Lalu senyum itupun hilang hanya beberapa detik ketika melihat Caca kembali lagi tidur.
"CA KOK TIDUR LAGII!" teriak ibu Caca dengan kesal melihat tingkah anaknya.
"Ibu bilangin ke Ardit biar kamu diputusin," ancam Ibu Caca yang membuat Caca bangun seketika.
"Jangannn," rengek Caca dengan membuka matanya. Kini, ia terduduk dengan bersandar, lalu melihat Ibunya yang terlihat cekikikan. Sangat meyebalkan.