8. Working on Some Plan

815 90 4
                                    

Sekali² komen dong ihh
_________________________
Happy Reading :)
__________________

Suara hentakan sepatu high heels mewah itu menggema ke seluruh kantor Kim itu. Irene datang dengan anggun kekantor tuan Kim Taeho alias kantor yang kini diwakili oleh putranya Kim Taehyung.

Gadis itu berniat menjalankan salah satu rencana dari seluruh rencananya. Yap. Bernegoisasi dengan ayah mantan kekasihnya itu. Ia tak bisa diam saja selagi ia dan Taehyung sudah berbaikan dan juga bisa dibilang kembali dekat.

"Permisi Daepyonim , Nona Bae ingin mengadakan pertemuan hari ini."ucap salah satu staff kantor itu dengan sopan yang mana dibelakangnya ada Irene.

"Persilahkan ia masuk"perintah tuan Kim Taeho yang sedang sibuk dengan berkas di tangannya.

Irene pun masuk.

"Nak Joohyun?! Ah maksudku nona Bae. Silahkan duduk"ucap Kim Taeho mempersilahkan Irene duduk didepan sofanya sendiri.

Irene hendak duduk tetapi matanya masih saja memandangi pria paruh baya yang hampir menjadi ayah keduanya.

Tuan Taeho adalah pria paruh baya yang sangat baik hati pada Irene dikala Taehyung memperkenalkan nya sebagai kekasihnya dulu. Bahkan bisa dibilang Irene dan tuan Taeho terlihat seperti putri dan ayah kandungnya dibandingkan dengan Taehyung. Juga, Tuan Taeho melaksanakan amanah dari tuan Bae yang mana akan selalu didekat Irene sebagai orang tersayang nya.

Sampai hubungan mereka layaknya putri dan ayah putus akibat sikap putranya, Kim Taehyung yang tiba-tiba membenci Irene sehingga memutuskan hubungannya dengan alasan Taehyung yang tak pernah dipercaya ataupun diterima tuan Taeho. Sebab ia paham betul apa maksud semua ini. Ia bukan pria paruh baya yang bodoh melihat dengan tiba-tiba nya Taehyung jatuh kepelukan wanita lain serta perusahaannya pun ikut jatuh kedalam genggaman orang-orang jepang itu.

Ingin saja gadis itu menangis dikala dilihatnya tuan Kim Taeho semakin kurus dan lipatan keriput diwajah nya pun semakin bertambah. Sebenarnya ia mengetahui bahwa belum lama ini tuan Taeho jatuh sakit dan ia benar-benar memaksakan dirinya untuk bekerja membantu putranya yang saat ini juga bekerja keras mempertahankan satu-satunya genggaman hidup mereka.

Lama menatap si pria paruh baya itu, tak lama kemudian, suara lemah lembut tuan Taeho menyapa pendengaran irene.

"Apa kabar, nona Bae? Lama tidak berjumpa"sapanya.

'dulu ia tak memanggil ku dengan asing seperti itu. Kemana panggilan layaknya seorang ayah itu bagiku?' Batin irene menjerit.

Irene bangkit dan secepat mungkin menghampiri paruh baya itu. Sungguh, ia tak bisa menahan kerinduan ini.

Gadis itu memeluk tubuh kurus tuan Taeho dan menangis sejadi-jadinya.

"Abeonim, kenapa kau memanggilku seperti orang asing. Aku masih putrimu yang dulu. Apa kau tak merindukan ku?hikss"ucap irene dengan nyaring diruangan kedap suara ini.

Tubuh kurus pria tua itu tersentak pelan. Pria tua itu menghela nafas nya dan tersenyum kecut.
Ia mengangkat tangan kanannya dan menyentuh kepala irene. Mengelus rambut hitam panjang nan lembut itu layaknya seorang ayah yang sedang menenangkan putrinya menangis.

"Maafkan abeonim. Tidak bisa menjadi sosok ayah selama ayah kandungmu sudah diatas sana. Mengingkar janji diantara persahabatan kami. Aku adalah ayah yang buruk. Bahkan disaat putriku kesepian dan bersedih, aku tak berada disana menemani putriku yang rapuh saat ia pergi meninggalkan dunia untuk selamanya. Saat semua orang membencinya, mencacinya, bahkan menjauhinya, aku masih tetap hanya menyaksikan putriku yang menderita hidup dengan kebencian dan tanpa kasih sayang pula. Aku buruk menjadi seorang ayah"lirih nya.

BLACK | Irene X JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang