6. They're (not) Ours

1K 105 5
                                    

KOMEN YOK ;D
________________
Happy Reading <3
___________________

Pagi ini Irene pergi ke kantor Jane untuk menghadiri rapat antara para pemegang saham. Kali ini ia benar-benar malas untuk hadir hari ini. Bagaimana tidak, 2 perempuan iblis itu akan hadir dalam rapat itu pula. Ia menerka-nerka apa yang akan terjadi didalam ruangan itu nanti nya. Karena biasanya yang hadir dari pihak Mona Corporation adalah Momo sendiri. Tapi kali ini, ia akan membawa manusia yang pasti akan membuat wajah Jane semakin dingin.

Ia memasuki ruangan direktur yang mana Jane berada. Sedikit pelukan terjadi antara kakak beradik itu lalu ia kembali duduk didepan adiknya itu.

Irene menghela nafas berat dan berkata..

"Apakah mereka berdua memang akan menghadiri rapat kali ini?"tanyanya sekali lagi untuk memastikan walau ia tahu.

Jane beralih duduk diatas meja kerjanya sendiri dan melipat tangannya didepan dada.
"Benar. Dan yang terburuk nya adalah tunangan mereka ikut bersama mereka untuk menghadirinya sebagai kerjasama antara perusahaan mereka satu sama lain"jelasnya lagi.

"Mwo?! Aissh siba! Gwaenchana ?"tanya irene dengan khawatir. Yah, 2 sepupu brengsek itu akan hadir juga membuat irene khawatir pada adiknya yang satu ini. Irene yang sudah berbaikan pada taehyung saja, ia masih gelisah karena adanya Momo nantinya. Apalagi adiknya ini, belum berbaikan dan masih seperti musuh bebuyutan bersama yoongi saja sudah membuat stress kepala Jane dan apalagi jika ada Mina.

"Hmm"jawabnya. Tetapi dalam hati ia gelisah setengah mati. Masalah presentasi, itu sangat kecil menurut nya. Tapi ini? Hahh..

-

Sedari awal rapat berjalan, Jane hanya mengetatkan wajahnya yang dingin geram. Untuk pertama kalinya datang keacara rapat kali ini, gadis jepang bernama Mina itu benar-benar mencuri perhatian Jane. Ia pun mengeluarkan apa yang dipendamnya. Tak peduli ia melabrak dengan topik yang berbeda dari rapat ini.

"Mina-ssi! Apa kau mengira ini kawasan mu? Jika kalian berdua sudah tak tahan ingin having sex , maka keluar dari ruangan ini. Setidaknya hargai kami disini yang risih akan perbuatan mu"ucap Jane entah dengan nada sopan atau lancang, ia tak peduli. Toh ini kawasan miliknya sendiri.

Hal kecil memang. Tetapi sungguh, selain Jane yang sedikit cemburu, para pemegang saham lainnya pun terlihat tak nyaman. Lebih baik ayah bajingan mereka saja yang hadir agar kesannya lebih menghargai.

Setelah momen canggung sejenak itu berlalu, kemudian "lanjutkan!"suruh Jane pada moderator.

Sedangkan pihak yang disindir sana, sedang menggertakkan giginya antara malu dan emosi. Ia memang tak mengerti tentang perusahaan seperti ini, ia hanya disuruh Momo saudaranya untuk membuat Jane semakin panas. Tapi yang ia dapatkan hanyalah ia yang terkena imbas malunya.

Lain lagi dengan pria yang sedang digandengnya posesif itu. Pria putih itu merutuki matanya pada gadis yang barusaja mengomel itu.

Ia tak bohong bahwa gadis itu beribu kali lipat lebih sexy jika mengomel dengan wajah datar itu. Apalagi pakaian nya yang kali ini...errhh...menggugah iman seorang Min es batu Yoongi.

Pandangan nya kali ini tak lepas dari Jane yang sedang menatap si pembicara didepan sana dengan tatapan serius nan sexy.

Tiba-tiba Jane menoleh dan tak sengaja menangkap atensi yoongi. Apa kalian tahu tatapan apa itu?

'kenapa ia menatapku dengan tatapan mesum?' batin Jane dalam hati.

Jane mengesampingkan semua hal kotor itu dari pikirannya. Jujur saja, tatapan pria itu membuatnya gelisah dan gugup. Ditambah dengan jantungnya yang melompat hanya dengan tatapan uhm mesum itu. Dulu ia pernah merasakan getaran seperti ini saat dulu mereka masih sebagai pasangan kekasih. Saat dimana Yoongi pertama kali berbuat manis padanya. Tetapi ia menyadari bahwa itu semua kosong.

BLACK | Irene X JennieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang