Happy Reading :)
__________________Jane menarik kasar tangan Yoongi menghindar jauh dari kantin kantor ini. Membawanya tepat ke belakang kantin.
Ia menghempaskan tangan Yoongi dengan kasar. Wajahnya memerah menahan amarah.
"Kau pikir apa yang kau lakukan disana tadi, hah?! Apa kau sudah terlalu hebat untuk menuduhnya tanpa suatu alasan seperti itu?"amuk Jane.
"Tapi itu benar, jennie ah. Dia..dia pria yang memiliki ciri-ciri seperti yang dikatakan peretas itu."elak Yoongi.
"Oh Tuhan. Apa maksudmu, Yoongi ssi? Dia sendiri yang membantu kami dengan mengerahkan peretas pribadinya pada kami. Lalu, untuk apa dia mencari mati untuk dirinya sendiri? Arghh ini memalukan! Apa kau gila?!"amuk jane dengan menaikkan nada bicaranya.
Yoongi terdiam bahkan tersudutkan.
"Apa sepertinya kau memang benar-benar sudah sangat membenciku? Sampai disetiap perkataan ku, kau tak percaya."ucap Yoongi pelan.
Giliran Jane yang terdiam.
"Oh apakah benar yang kau tanyakan tadi padanya?"
"A-apa?"
"Kau...Menyukainya..benar, bukan? Sehingga kau sangat membelanya seperti ini dan bahkan kau tega menyudutkan ku agar pria yang kau sukai itu selalu menang"ungkap Yoongi.
"A-aku.."
Sungguh, kali ini Jane merasa sesuatu yang menyakitkan dihatinya. Seolah-olah seperti tertangkap basah berselingkuh dengan pria lain dan menyakiti hati pria nya.
"Tapi, persetan dengan semua itu! Aku takkan menyerah pada perlawanan mu itu. Aku akan buktikan bahwa sesuatu yang besar akan terjadi"mantap Yoongi lalu pergi meninggalkan gadis yang tak dapat berkata-kata itu.
-
Akibat kejadian itu, Jane terkena stress sejenak. Ia pun bermalam dikantornya. Menginap disuatu ruangan spesial dan meninggalkan sang kakak sendiri dirumah.
Ia masih berjongkok menenggelamkan wajahnya disisi ranjang ruang spesial itu. Setetes airmata pun lolos dari pelupuk mata nya. Ia tidak mengerti situasi perasaan ini. Ia hanya bisa menangis untuk menghilangkan beban walau sedikit.
Lalu ia kembali membaringkan dirinya di ranjang itu.
Sinar mentari pun menyapa kota itu. Tepat pukul 9.30 pun Jane belum juga bangun. Bahkan deringan ponselnya dari berbagai penghubung enggan terdengar olehnya.
Sampai satu deringan mampu menyadarkan nya walau membuatnya geram dipagi hari.
"Yeoboseo"sapa nya lirih.
"Yak! Dimana kau? Aku sudah datang kerumahmu dan ternyata kau tak pulang dari semalam." Ucap Seulgi diseberang telepon.
"Aishh. Kau berisik sekali. Ini masih terlalu pagi untuk mengomel"kesalnya.
"Terlalu pagi katamu?! Yak! Aish aku kesal sekali. Lihat ponselmu pukul berapa sekarang! Aku terpaksa menghubungi mu akibat perbuatan unnie mu itu. Aku bahkan rela datang kerumahmu. Ck!" Jelas Seulgi.
"Perbuatan unnie yang mana maksudmu? Ah kau terlalu banyak bicara"
"Jane Kim! Apa kau tak tahu berita besar hari ini? Yak! Buka artikel di ponselmu dan aku yakin kau akan melemparnya. Sudahlah! Aku pulang dulu" dan setelah itu sambunganpun terputus.
Jane pun kesal setengah mati. Apa salahnya memberitahu nya lewat telepon.
Ia pun menggerutu tak jelas saat ia melihat angka 9.40 di ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK | Irene X Jennie
FanfictionKisah cinta klasik dua gadis bersifat putih pada dua pria idaman mereka, yang membuat dua gadis ini berbunga disetiap harinya. Tetapi seiring berjalannya waktu, cinta mereka harus hancur pada pria-pria idaman mereka yang mengkhianati murninya cinta...