8

31 4 0
                                    

"Jangan senyum,saya candu"



Pagi ini anissa berencana pergi ke toko buku untuk membeli novel yang sudah lama ia nantikan,dan akhirnya novel tersebutpun terbit di indonesia.
Namun hanya beberapa copy saja.sehingga,ia harus adu cepat dengan novelers lain.

"Uma,anissa pergi dulu.Assalamualaikum".ucap anissa cepat,tak sabar rasanya ia ingin memiliki  novel terlaris itu.

"Wa'alaikumussalam,Hati-hati ya".jawab uma.yang geleng-geleng kepala melihat antusias anaknya itu.

Anissa lansung pergi dengan menaiki motornya.

Sampailah anissa ditoko buku itu,ia melihat sangat ramai sekali orang-orang mengantri untuk membeli novel itu.

Ketika sedang mengantri,anissa melihat wildan keluar dari toko dengan membawa sebuah novel.
"Wildan!" sapa anissa ramah.matanya melihat penampilan sederhana dari wildan.namun,tetap menawan.
"Anissa? "Tanya nya dengan mengangkat kedua alisnya,terkejut melihat kehadiran anissa.
"Kamu mau beli juga?"tanyanya pada wanita yang berada dihadapannya itu.
"Iya,kamu mau beli novel itu juga".tanya anissa.
Namun matanya menangkap sebuah novel ditangan wildan,yang bergenre horor,berbeda dengan novel yang ia cari bergenre romansa islami.
"Bukan,saya membeli novel ini"tunjuknya.sampul novelnya sangat seram sekali.

Beraninya anak ini membaca novel itu,gumam anissa.

"kamu gak takut wil"tanya anissa polos,melihat sampulnya saja enggan rasanya anissa membacanya.

Wildan tersenyum."ini hanya tulisan saja".jawabnya santai
"Iya,tapi kan kalau sudah dibaca pasti nyeremin"sanggah anissa.
Wildan kembali tersenyum."tak perlu takut,yang ditakuti itu Allah bukan novel"ceramah wildan.
"Itumah jelas,"sahut anissa.

"ish,Kalau itu mah pasti"decak anissa diukiti dengan bibir nya yang cemberut.

"Hmm,yaudah sana cepat ngantri ntar bukunya sold out"
Wildan tersenyum melihat tingkah aneh wanita yang ia sukai itu.

"Oke"balasnya,dan lansung berjalan menuju toko untuk membeli novel itu.


wildan masih stay menunggu anisa keluar dari toko.sudah 30 menit semenjak dia masuk ke toko itu.

"Kok kamu ngak pulang"tanya annnisa pada wildan yang sedari tadi menunggu"wajah nya murung karena novelnya sudah sold out.

"Gak papa,gimana?masih ada? "Tanya wildan.

"Gak,udah sold out"balas annisa cepat,tak ingin lagi rasanya ia berbicara sudah lama ia menantikan novel itu namun ia tak kunjung memilikinya.

"Yaudah,jangan sedih,lain waktu kita beli"hibur wildan.

"Gimana mau belinya wil?itu novel karya orang luar negeri,gak boleh di copy ntar kena sanksi.truss kata kakak owner tadi novelnya bakal datang ke sini lagi tahun depan"jelas anissa,mukanya cemberut.tak ada gairah lagi untuk tersemyum.

"Yaudah wil aku pulang dulu ya,Assalamu alaikum.maaf menunggu lama"ucap anissa.

"Waalaikumussalam,hati-hati".

Annisa melaju dengan motornya meninggalkan wildan.wildan tahu bawa anisa sangat kecewa.ia bertekad untuk membelikan wanita itu novel yang ia dambakan itu.



        

 
            .......

Ditengah perjalan pulang anissa melihat beberapa orang berkerumun.seperti ada yang baru saja berkelahi,orang-orang berbondong-bondong melihat dan memvideoi namun tak ada satupun yang melerai.
Annisa turun dari motornya dan menyusup masuk ke kerumunan orang itu,perasaannya tak enak sehingga ia penasaran siapa 2 lelaki yang berkelahi itu.
Dan ketika annisa berhasil menyusup masuk, ia melihat wajah babak belur,dan emosi di kedua mata temannya itu,siapa lagi kalau bukan satria.

"Asthagfirullahal adzim,satria"ucap anissa.ia lansung menarik tangan satria.menariknya keluar dari perkelahian.semua orang menyorakinya.ia tak peduli,yang ia pedulikan adalah keselamatan satria.

Ia mendudukan satria di Tepi jalan.
"Satria,kok bisa begini?"tanya anisaa khawatir.
wajah satria sudah babak belur.lemban ada di wajahnya.

"Gak papa nis"jawab satria santai
"Gak papa gimana sih,itu muka udah biru semua,sekarang ayo pulang telpon pak supri buat ngambil motor kamu.biar kamu aku yang ngonceng"

"Assalamualaikum,"salam anissa yang diikuti oleh satria dibelakangnya.
"Waalaikumusalam nak anissa",'sapa ramah omah pada anissa.omah sudah kenal dengan anissa sejak mereka sering kerja kelompok di rumah satria.
"Satria !!kamu kenapa?"introgasi oma lansung pada satria.
"Dia berkelahi oma"jawab anissa.
"Asthagfirullah hal adzim satria,Kenapa bisa bekelahi?"
"biasa oma,anak lelaki."jawab santai satria.
Dasar ya anak ini gak ada jera-jetanya gumam annisa.

"Maaf merepotkan nak anisa ya,makasih banyak udah ngantarkan satria.oma bakal hukum dia kali ini"ucap oma dengan mata sinis seperti harimau yang ingin memakan kijang pada satria.

"Iya oma,sama-sama annisa pamit dulu ya,Assalamualaikum"

"Kok cepat sekali nak,padahal belum minum"ucap oma.

"Makasih banyak oma,tapi ini udah sore nanti uma bakal marah kalau pulang telat"jawab annisa matahari sudah ingin tenggelam saat ini.

"Oh baiklah,makasih ya nak.lain kali main kesini lagi"ucap oma.

"Iya oma,Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"balas oma.














Assalamu alaikum author back,maaf ya lama updtenya.
Mianhae soalnya pr author always ada setiap hari jadi mohon pemaklumannya ya,

Dont forget vote and coment.❤☺


PILIHAN ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang