"Segala hal tentangmu selalu menjadi kekhawatiranku"
"Nis,bajunya kerenan mana?yang ini atau yang ini"tunjuk satria sambil memegang dua baju yang ia pilih.
"Kerennan yang ini"tunjuk annisa pada baju yang berada di tangan kanan satria.
Satria menggeleng.
"Salah nis""Yaudah pilih sendiri aja"balas Annisa sinis ia melanjutkan memilih baju.
"Kerenan gue lah"jawabnya kuat.sontak semua orang melihat ke arah mereka.Annisa menutup wajahnya dengan tangannya ia sangat malu,
"Sat,apaan sih buat malu aja"
"Kan emang bener"
"Serah" jawab Annisa.
Mereka berjalan menuju kasir."Mbak silahkan diambil bajunya free"ucap kasir kepada annisa.
"Ehh beneran mbak"
Si kasir menngangguk.
Sebenarnya satria sudah membayar semua dan menyuruh kasir itu memberikan hadiah pada Annisa tadi.
Annisa sangat tidak suka menyusahkan orang lain sehingga satria harus punya strategi untuk memberinya sesuatu tanpa sepengetahuannya."Siap ini mau kemana lagi?"tanya annisa sambil menenteng barang belanjaannya.
"Kerumahlah mau kemana lagi?"jawab satria.
"Emangnya mau kemana lagi"sambung satria mengambil barang barang belanjaan annisa dari tangannya.
Annisa hanya diam.
"Bilang aja gak usah malu"
"Bilang aja lo mau ngabisin waktu sama gue kan biar gak rindu"
"Pede"jawab annisa sambil mempercepat langkahnya.
Jam menunjukkan pukul 5 sore.satria kembali ke rumahnya mengecek beberapa barang agar tidak tertinggal nanti.
Ia merebahkan badannya dia atas kasur membuka galeri dan Melihat beberapa foto.jari terhenti di sebuah foto perpisahan SMA mereka.
Foto yang menunjukkan senyuman tulus dua orang.satria dan Annisa.
Flash back on
Selesai berfoto bersama.seluruh siswa saling mengabadikan moment dengan teman dan sahabatnya.
Tak terkecuali dengan Annisa dan tiga temannya itu.jessica sampai membawa seorang fotografher untuk mereka.sangat lebay lebih tepatnya."Guys merapat oke"ucapnya semangat.
Tak henti-henti berfoto tak membuat mereka lelah."Kak boleh minta foto"ucap beberapa siswa pada satria.
Mereka datang bergerombol dengan berbagai hadiah di tangan mereka.
Bucket, puluhan kado,cokelat,bunga dan masih banyak lagi rasanya ia harus membawa dua mobil untuk membawa hadiah hadiah itu,ingin rasanya ia tolak namun tak mungkin ia mengecewakan mereka yang sudah menghabiskan uang mereka untuk membelinya."tanya kakak itu de"ucap satria.sambil membelokkan matanya kearah Annisa yang sedang Asyik bermain ponsel.
"Kak Annisa pacar kakak ya?"tanya salah seorang dari mereka.
Satria mengangguk.
Dari pertama saya melihatnya dia adalah pacar saya selamanya hati saya utuh miliknya gumamnya dalam hati.mereka menuju tempat duduk Annisa.
"Kak,kita boleh foto sama kak satria ngak?"
Annisa bingung ia memberhentikan memainkan ponselnya.
"Kok nanyak kakak de,tanya kak satrianya aja"
"kak Annisa pacar nya kak satria ya? Yahh kakak beruntung banget"dengan nada putus asa.
"Kak satria nyuruh kita minta izin sama kakak dulu karena kakak pacarnya"sambung salah seorang lagi.
"Yaampun de,gak perlu minta izinpun kakak izinin silahkan saja de"
"Oh iya de,banyakin aja fotonya ya biar kakak itu kecapean"usilnya.
"Oke kak sip"jawab mereka.
Rasanya satria menyesal mempunyai wajah tampan,di saat seperti ini ia ingin jadi orang biasa saja.
Terlalu banyak dimintai foto membuat ia kehilangan beberapa moment spesial di perpisahan sekolah ini."Sat sini lu"ucap sandra.
"Ngapain?"
"Mentang-mentang lu jadi artis dadakan jadi sombong ya,sampai lupa foto bareng kita".
"yaudah sekarang kita foto"ucap jessica sambil menyusun formasi yang cocok.
Satria,Dika,vino
Annisa,jessica,sandra.Mereka berfoto bersama mencoba beberapa gaya aneh.
"Sekarang gue mau kita foto pasangan,pak fotoin kita ya,sandra sama vino,jessi sama dika dan Annisa sama satria intruksi pada fhotografhernya itu.
Sekarang giliran Annisa dan Satria.Satria sangat canggung dari tadi dia sudah banyak mengambil fhoto namun rasanya ia seperti baru pertama berfoto jika bersama Annisa.
Mereka mencoba beberapa gaya.
"Ciee akhirnya"ucap sandra.
"agak deketan dong"ucap jessica.Mereka mendekat sedikit.
Flash back off.
Pukul 20.30
satria sudah siap dengan kopernya.
Pak supri memasukkan koper kedalam mobil.
Satria masuk kedalam mobil bersama oma.oma sedari tadi tak berhenti menangis melihat cucu kesayangannya itu akan pergi.Diperjalanan.
"Kamu gal ngabarin Annisa nak"tanya oma.
"Ngak ma"
"Kenapa?"
"Gak papa oma"
Satria gak mau tambah sedih liat orang yang satria sayang didunia ini harus satria tinggalin untuk beberapa tahun kedepan
Satria takut dia nemuin yang lebih baik dari satria,satria takut dia bakal sakit karena banyak tugas,takut dia kenapa-napa terlalu banyak kekhwatiran dibenak satria ma
Gumannya dalam hati."oma sudah menelponya tadi".
Satria menghentikan lamunannya.
"Oma nyuruh dia datang?"
"iya kenapa?"tanya oma.
Ia hanya diam.Sesampainya di bandara,satria dan oma menunggu di ruang tunggu.20 menit lagi ia akan take off.Namun,Annisa tak kunjung datang,awalnya ia tak ingin wanita itu datang Namun hatinya selalu menunggu wanita itu.
"Assalamualaikum oma"sapa Annisa sambil menyalami oma.
"duduk nak"oma mempersilahkan duduk di dekatnya.
"Maaf terlambat ya oma"
"Gak papa nak,ada 10 menit lagi kok"ucap oma.
"Satria"sapa Annisa Sambil menepuk bahu lelaki itu.
"Jangan ngelamun,kebiasaan"ucap Annisa.
"Iya,satria Akhir-akhir ini suka melamun nak"sambung oma.
"iya oma bener tu".
Pengumuman sudah terdengar dari sumber suara satria mengambil kopernya dan tasnya.
"Satria jaga diri baik-baik ya nak,jangan lupa shalat,dan jangan lupa sedekah"ucap oma memeluk satria.satria membalas dengan mencium tangan oma sekaligus sosok ibuk baginya.
"Iya oma"
"Sat ini ada hadiah buat lo,gak mahal sama sekali,semoga lo suka"ucap Annisa memasukkan sebuah kotak hadiah itu kedalam tas satria.
"Makasih nis"balasnya.
"sama-sama,jangan lupa dibaca"peringatnya.
Satria mengangguk.selanjutnya ia berjalan menuju pesawat.
Ia melihat kebelakang sebentar dua orang yang ia sanyangi sedang melambaikan tangan kepadanya.sekarang ia menerima keputusan ini namun ia berharap semoga keputusannya ini tak berdampak buruk,seperti yang ia pikirkan selama ini.
Dont forget vote and coment💙
KAMU SEDANG MEMBACA
PILIHAN ALLAH
SpiritualJodoh itu unik, Seringkali yang dikejar-kejar menjauh,yang tak sengaja mendekat. Yang seakan sudah pasti menjadi ragu,yang awalnya diragukan menjadi pasti. Yang selalu diimpikan tak berujung kepernikahan,yang tak pernah diimpikan bersanding di pelam...