10

42 2 0
                                    

Jangan terlalu berharap pada manusia,Allah sangat iri pada hamba yang berharap kepada selainnya.

Hari ini adalah babak final pertandingan basket antar sekolah.dan yang mewakili sma annisa adalah kelas mereka yaitu kelas 12 ipa2 melawan sma lain untuk merebutkan piala bergilir.

"Gawat ni guys,"ucap dika sambil menepuk bahu satria.
"Gawat kenapa?"tanya andre.
"Kita bakalan lawan anak SMA Pahlawan,kalian tau kan kalau SMA itu selalu menang dalam bidang apapun. Jelasnya dengan dengan raut wajah putus asa.
"Gak boleh putus asa,kalah menang itu biasa yang penting kita sudah berusaha"ucap satria.ntah mengapa hari ini ia sangat bijaksana.
"Yaudah deh,gak usah dipikirin sekarang kita siap-siap "ajak andre.

Pertandingan sebentar lagi dimulai,para pemain sudah memasuki lapangan yang disambut teriakan oleh para penonton yang sangat ramai.

"Kemana sih ni anak"ucap sandra.sudah dari tadi sandra menunggu kedangan annisa si jam karet yang tidak menampakkan batang hidungnya dari tadi.padahal mereka sudah berjanji untuk menonton pertandingan bersama.
Ia mengambil ponselnya bermaksud menelpon annisa,namun seseorang memanggilnya.

"annisa mana san?"tanya satria,iapun sama menunggu kedatangan annisa.

"Udah dari tadi gue nungguin dia tapi ngak muncul-muncul tuh"jawab sandra.ia menekan nomor handphone annisa dan menghubungi si jam karet itu.

"Yaudah sat,loe siap-siap tuh,katanya bentar lagi dia bakalan sampai kok,gausah terlalu khawatirlah"ejek sandra pada satria.
Entah kenapa,namun satria kehilangan semangatnya jika tidak  melihat annisa menontonnya bertanding.

Pluit dari wasit sudah berbunyi,tanda bahwa permainan sudah dimulai,kedua tim berebut memasukan bola kedalam keranjang.

"Udah dimulai?"tanya annisa pada sandra.akhirnya si jam karet menampakkan batang hidungnya.
"Udah selesai"jawab sandra dengan muka melasnya,berniat menyindir annisa.
"Maafin gue san,tadi gue makan siang dulu"
"Iya deh iya,luluh gue kalau lu dah bicara"
Annisa tertawa melihat ekspresi sahabatnya itu.

Mereka menyaksikan pertandingan,annisa melihat satria bermain dengan sangat hebat.namun,matanya melihat wildan disana.iya, lelaki yang berhasil memasukkan bola kedalam keranjang tim satria adalah wildan.
Ia baru ingat bahwa abi pernah bilang kalau wildan pake seragam SMA pahlawan pada saat menolong abi ketika mobilnya mogok.
"Wildan?"ucap annisa spontan.
"Ehh kok lu tau namanya niss,"tanya sandra.
"itu anak SMA Pahlawan yang terkenal itu,wajahnya tampan,baik,berprestasi dan yang pastinya jomblo"jelas sandra panjang.
Annisa masih saja terdiam mendengarkan penjelasan sandra tentang sosok wildan.ia tak menyangka wildan bersekolah di SMA pahlawan itu.

Pertandingan berakhir dengan piala kemenangan dibawa oleh SMA Pahlawan.banyak sekali wanita ingin berfoto bersama wildan,ada yang memberikan bunga,minum dan cokelat kepada wildan.mereka mengerumuni wildan berlomba-lomba untuk berfoto kepada si pembobol keranjang bola terbanyak itu.
Wajar saja mereka tergila-gila pada wildan, sudah tampan berprestasi lagi.
Banyak wanita cantik ingin menjadi pacarnya pasti,jauh dengan annisa yang kalah cantik dengan wanita-wanita itu.
sekali lagi annisa harus patah hati melihat kejadian yang tak mengenakkan hatinya itu.

"Nis"panggil satria,ia mengahampiri annisa dan duduk disebelahnya.
"Loe,kenapa melamun,gue aja yang main biasa aja"ucapnya menghibur annisa.
"Gak papa sat,"jawab annisa.
"Loe ngak mau foto sama mereka"tanya satria.karena sandra sudah disana mengantri untuk berfoto bersama tim basket SMA Pahlawan.
"Gak mau"jawab annisa lagi.
"Yaudah deh,loe pasti maunya foto ama gue kan"ledek satria.
"Ish,pede"
"Hahahaha"satria tertawa melihat wajah cemberut annisa.
Ia mengambil handphonenya dan memotret annisa diam-diam.
Mungkin ada ratusan foto annisa dihandphone satria yang diam-diam ia ambil.

             ......

Annisa singgah disebuah mesjid untuk shalat ashar,kalau menunggu sampai rumah pasti sudah maghrib pikirnya.

Annisa mengambil wudhu dan memasuki masjid untuk shalat berjamaah.
Selesai shalat ia duduk lalu memakai sepatunya.tapi tiba-tiba seseorang menghampirinya.
"Annisa,ini kunci motor kamu jatuh tadi"ucap wildan.
"Ehh,wildan makasih,tapi itu bukan mainan kunci saya"jawab  annisa ragu.
"Maaf sebelumnya,tadi ada orang yang gak sengaja menginjaknya,jadi saya ganti dengan mainan kunci saya"
"Yaampun wil,gak usah diganti,jadi mainan kunci kamu gimana?"Tanya annisa.
"Saya punya dua,maaf sebelumnya"jawab wildan.
"Gak papa wil,makasih banyak ya"
"Sama-sama "jawab wildan ia lalu mengucapkan  salam dan meninggalkan annisa.
Annisapun meninggalkan masjid dan mengendarai motornya untuk pulang kerumah.

"Annisa,uma sama abi pergi dulu ya".uma membangunkan annisa.
"Loh,kok pagi sekali ma,"jawab annisa.ia masih saya membaringkan badannya ditempat tidur.
"Biar lebih cepat sampainnya,yaudah kamu siap-siap tu,ntar lagi shubuh".ucap umi meninggalkan kamar annisa.
Umi dan abi pergi keluar kota untuk beberapa hari ini.sehingga hanya annisa dan adtya yang menjaga rumah.

Kalau tidak ada kegiatan annisa selalu menghabiskan waktunya untuk membaca novel,mengerjakan soal-soal latihan untuk persiapan ujian.dan hari ini ia berencana pergi ke perpustakaan.ia tak mengajak dua makhluk astral sahabatnya itu ,bisa-bisa bukan belajar namun ngerumpi bersama mereka.

Tak ada hal yang lebih menyenangkan bagi annisa daripada memebaca novel.niatnya untuk belajar sudah hilang seketika.

Ketika dia sedang asyik membaca novel,handphone nya berdering.
Yang lansung memunculkan nama satria baja hitam itu.

Satria: niss loe dimana?
Annisa:waalaikumussalam.
Satria:assalamu alaikum,loe dimana?
Annisa:di perpus,kenapa?
Satria:gak papa,gue datang.
Annisa:gak boleh.
Sambungan terputus
"Dasar anak ini,selalu aja lupa salam"keluhnya.
ia memasukkan handphonennya kedalam tas.
Ia mendengar suara perempuan memaggil nama wildan.

"Wildan,maaf ya udah nunggu lama"ucap wanita berhijab panjang itu,ia lansung duduk dihadapan wildan.

Annisa tak menyadari wildan sudah dari tadi disana.
wanita itu sanggat akrab kepada wildan,ia inggat bahwa perempuan itu yang bersama wildan ketika hujan itu.

"Wooy,liat apa sih loh"ucap satria sembari menggerakkan tangannya.
satria juga melihat apa yng annisa lihat.

"Makan yuk,"ajaknya
"gak deh,gue makan dirumah aja"jawab annisa.ia mengembalikkan buku-buku kedalam rak.
"Yaudah gue ikut,mumpung gratis"
"Hobi ya,yang gratisan"ucap annisa menyidir satria.
"Biarin yang penting kenyang"jawabnya dengan bangga.
Mereka berdua pergi kerumah aniisa untuk makan bersama berhubung satria pengen yang gratisan.
Mereka meninggal wildan dengan wanita itu.
Wildan melihat kearah annisa dan satria sambil tersenyum ramah.
"Wildan ya?"tanya satria ketika diparkiran.
"Iya,"jawab annisa singkat.ia tak mengerti mengapa ia sangat cemburu wildan bersama wanita lain.

PILIHAN ALLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang