[✔] Imperfect Love | Hyunjae

06

"h-hyunjae?"

hyunjae tersenyum simpul menanggapi haneul yang sedang menatapnya kebingungan.

"apa kabar?" tanya hyunjae masih dengan senyuman yang terukir di wajah tampannya.

haneul semakin dibuat bingung dengan perlakuan hyunjae.

dan yang semakin membuatnya bingung adalah kenyataan kalau hyunjae akhirnya tahu dimana dirinya tinggal saat ini.

bukannya menjawab pertanyaan hyunjae, haneul justru asik bergelut dengan pikirannya sendiri.

mencari jawaban siapakah dalang yang memberitahu kediamannya saat ini kepada hyunjae.

senyuman hyunjae semakin lama semakin menghilang, pertanyaannya tidak dijawab, cukup membuat dirinya sedih.

tapi, dengan ekspresi wajah haneul yang seperti sedang bergelut dengan pikirannya sendiri.

hyunjae yakin, haneul sedang memikirkan bagaimana dirinya bisa tahu rumah haneul saat ini.

dan itu cukup membuat hyunjae terkekeh pelan akibat raut wajah haneul yang benar-benar kebingungan.

"yujin, tadi gue nanya ke yujin."

ucap hyunjae singkat, tapi mampu membuat haneul membeku, terkejut karena hyunjae tahu apa yang sedang dirinya pikirkan.

dalam hatinya sedang memaki-maki yujin, rasanya dirinya ingin menemui yujin saat ini juga dan mengamuk brutal.

ingin meng-ekspresikan rasa kesalnya, tapi haneul ingat keadaan, ada mantan pacarnya
di depannya, dirinya harus bersikap biasa.

"jangan marah sama yujin, gua cuma mau tahu keadaan lo aja," hyunjae buka suara, berharap yujin tidak menjadi sasaran amarah dari haenul.

haneul pun menghembuskan nafasnya kasar sambil mengangguk meng-iyakan perkataan hyunjae barusan.

selanjutnya haneul memilih untuk diam, dia hanya akan menunggu perkataan keluar lagi dari bibir hyunjae.

hyunjae menundukkan kepalanya sambil menggenggam kedua tanganya sendiri erat.

dengan satu hembusan nafas, hyunjae pun buka suara.

"gue gak mau ganggu lo lagi kok, gue cuma butuh jawaban aja dari lo."

deg..

ah.. ya, tidak ada lagi kata 'aku-kamu' di kamus hubungan mereka, semuanya sudah berubah, kembali seperti pertama kali mereka saling kenal.

dan ya. sepertinya perasaan lelaki itu kepada dirinya juga sudah menghilang, haneul harus sadar.

rasa sedih kembali haneul rasakan, rasa sakit dan rasa menyesal juga dirinya rasakan.

semuanya sudah berubah karena ulahnya sendiri, dirinya harus sadar.

haneul mencoba mengendalikan ekspresinya menjadi biasa, haneul pun mulai buka suara.

"jawaban apa?" tanyanya sambil sesekali mengalihkan perhatiannya dari hyunjae.

dadanya berdegup dengan kencang, jelas, haneul rindu hyunjae, rindu menatap wajah tampan hyunjae tanpa batasan waktu.

ah, haneul benar-benar menyesal, haneul menyesal, apa yang dulu dirinya rasakan saat bersama hyunjae tidak akan pernah terjadi lagi.

rasa bahagia yang hanya dirinya rasakan saat bersama hyunjae tidak akan pernah dirinya rasakan lagi.

mengingat status mereka sekarang yang hanya sekedar 'saling kenal' membuatnya kembali ke realita, sekedar menatap wajahnya saja cukup membuat hatinya sakit.

kalau saja otak haneul tidak bekerja saat ini, dirinya pasti saja sudah berhamburan ke pelukan lelaki bermarga lee itu.

memeluknya dengan erat tanpa mau melepasnya.

ah.. kembali ke realita, semuanya tidak akan pernah bisa dirinya rasakan lagi.

bahkan kenyataannya hyunjae pun sudah tidak berbicara dengannya menggunakan 'aku-kamu'

haneul sadar, hyunjae pasti juga sudah muak dengan dirinya yang meminta putus tanpa alasan.

mau bagaimana pun juga ini salahnya, dirinya juga yang harus menanggung resikonya.

"alasan, alasan lo mutusin gue apa han?"

ya.. dugannya benar, mau bagaimana pun juga hyunjae butus alasan, jelas saja, hyunjae memang butuh alasan.

siapa yang tidak merasa aneh jika ada seseorang yang meminta untuk mengakhiri hubungannya tanpa alasan.

jelas itu aneh, dan haneul tahu, hyunjae memang butuh alasan.

tapi, kembali lagi, haneul tidak bisa, alasannya itu harus dirinya tutup rapat, bahkan sahabatnya pun tidak boleh tahu.

haneul pun menundukkan kepalanya sambil memainkan jari jemarinya.

"maaf jae, gak bisa, gue gak bisa kasih tau.."

= Imperfect Love =