04

769 102 0
                                    

kalau kalian tanya apakah hyunjae sudah baik-baik saja kali ini.

jawabannya masih sama, belum, dirinya masih sama, masih tenggelam dalam keterpurukannya.

yang berbeda hanyalah dirinya yang mulai kembali berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di sekitarnya, tapi keterpurukannya jelas masih ada.

hyunjae mengaku kalau dirinya berlebihan, ayolah hanya masalah percintaan biasa, seharusnya hyunjae tidak terus-terusan seperti ini.

mereka sudah kuliah, hyunjae harus bersikap dewasa, untuk apa terlalu larut dengan masalah.

ingin berpura-pura baik-baik saja, tapi nyatanya tidak semudah itu.

di senggol sedikit dengan kata 'pacaran' saja sudah membuat hatinya ciut.

itulah hyunjae saat ini.

padahal dulu hyunjae jauh berbeda dengan saat ini, sebelum kejadian itu terjadi, hyunjae tidak seperti ini.

tapi, hanya karena satu perempuan yang sangat dirinya cintai itu, membuatnya jadi seperti ini, berubah.

hyunjae yang pemberani sudah tidak ada, hyunjae yang omongannya pedas tiba-tiba menghilang.

hyunjae seperti lelaki lemah saat ini.

seketika hyunjae benci dirinya, untuk apa dirinya seperti ini, semuanya sia-sia, perempuan itu tidak akan merasa kasihan dengan keadaan hyunjae.

itu yang selama ini hyunjae fikirkan.

tapi tekadnya untuk terlihat menyedihkan di depan haneul tetap ada, meskipun tidak secara langsung, tekadnya tetap ada.

berharap rasa kasihan dari perempuan itu muncul, hyunjae seratus persen akan senang, akan bahagia.

cukup dengan balikan dengan perempuan itu, hyunjae akan sangat bersyukur.

hanya saja, kenyataannya perempuan itu tidak merasa kasihan sama sekali kepada hyunjae.

tapi itu hanya dari perspektif hyunjae.

haneul jauh berbeda dengan perkiraan hyunjae.

kenyataannya haneul jelas kasihan, rasa bersalah benar-benar menghantuinya.

ingat, haneul masih sangat sayang hyunjae, sangat. 

apa yang hyunjae kira sangat jauh dengan kenyataannya.

naluri manusia yang sudah putus asa, membuat hyunjae berfikiran negatif, padahal jelas tidak.

kalau kalian tanya, apakah haneul rindu hyunjae.

jawabannya jelas iya, haneul rindu hyunjae, sangat rindu, bahkan rasa rindunya tidak bisa dirinya ekspresikan.

iya, se-rindu itu dirinya dengan hyunjae.

oh, haneul sangat benci dirinya, benci, haneul ingin menghilang saja rasanya dari kehidupan ini.

menyesal, menyesal, menyesal.

hanya satu kata, tapi selalu terulang di benaknya, mampu membuatnya sangat benci dengan dirinya sendiri.

kalau saja ada keberanian untuk bunuh diri di diri haneul, haneul jelas sudah tidak ada di dunia sekarang.

tapi rasa takut tetap ada, membuatnya masih ada di kehidupan yang kejam ini, tubuhnya masih terlihat jelas di dunia ini.

"loh hyunjae?"

"itu muka kenapa lecek amat, abis putus sama haneul ya? hahaha."

oh, ini yang paling hyunjae benci.

saat dimana orang-orang tahu kalau haneul akhirnya lepas dari haknya.

haneul, perempuan incaran para mahasiswa di universitas ini.

sebanyak itu lelaki yang menyukai haneul, tapi pilihan akhir perempuan itu justru hyunjae.

membuat hyunjae benar-benar terkejut dengan kenyataan yang terjadi pada dirinya.

tapi tetap bersyukur di lain sisi.

mau bagaimana pun, hyunjae juga termasuk para incaran mahasiswi di universitasnya.

dan itu salah satu yang membuat para mahasiswa kebingungan dengan kenyataan kalau hyunjae dan haneul putus.

kebingungan tapi juga meremehkan hyunjae karena berakhir putus dengan haneul.

ya, para lelaki merasa paling baik, yang ada di fikiran mereka, hyunjae jauh dari kata baik, lebih tepatnya hyunjae tidak baik, membuat hyunjae dan haneul berakhir putus.

oh, hyunjae benci ini, hyunjae yakin, haneul kembali menjadi buronan para lelaki setelah perihal berakhirnya hubungan dirinya dengan haneul.

hanya satu yang ada di fikiran hyunjae saat ini.

menemui haneul dan meminta penjelasan, meminta alasan apa yang membuat perempuan itu ingin putus dengan dirinya.

"gue butuh alasan.."

= Imperfect Love =

[✔] Imperfect Love | HyunjaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang