"jae? hyunjae."
"ayo bangun, mau sampai kapan lo kayak gini terus?"
"cepet bangun, jangan terlalu mendalami kesedihan lo, haneul juga gak akan suka."
lee juyeon, teman hyunjae sejak smp, saat ini juyeon sudah tepat berada di dekat hyunjae.
di bawah rindangnya pohon dekat sungai yang mengalir pelan.
lagi-lagi juyeon mendapati hyunjae yang sedari tadi hanya diam melamun, menatap sungai.
beberapa hari yang lalu hyunjae berdiam diri di kamarnya, tidak ada seorang pun yang dirinya persilahkan untuk masuk, bahkan ibunda nya pun juga.
sempat sekali, juyeon menerobos masuk ke kamar hyunjae yang terkunci, dan berakhir pintu kamar hyunjae rusak.
saat itu dia mendapati hyunjae yang tengah melamun sambil melihat foto dengan wajah 1 perempuan dan 1 laki-laki yang terpampang jelas di meja belajarnya.
diawal hyunjae tidak menganggap kehadiran juyeon, tapi disaat dirinya tahu kalau pintunya rusak karena juyeon yang terlalu maksa, hyunjae berakhir kesal dengan juyeon.
dan saat ini, hyunjae hanya menganggap kehadiran juyeon sebagai angin lalu.
sampai akhirnya 1 nama perempuan keluar dari bibir juyeon, hanya sebuah nama dari seseorang, tapi mampu membuat hyunjae sadar dari lamunannya.
"dari mana lu tau?"
"kenyataannya dia udah gak peduli sama gue, mana mungkin?"
hyunjae yang tadinya sudah menatap juyeon dengan tajam, akhirnya mengalihkan perhatiannya kembali ke sungai.
juyeon hanya mampu menundukkan kepalanya, rasa bersalah kembali mengusai dirinya.
"gue emang gak tau, tapi gue yakin, dia masih peduli sama lo."
"lo jelas tau jae, dia sayang lo melebihi apapun."
"ngelupain lo dalam waktu sedikit gak akan mudah buat dia."
"bahkan, walaupun dia udah diberi waktu banyak buat lupain lo, itu gak menjamin dia bisa lupain lo."
"lo ngerti maksud gue kan?"
"gue tau, pilihan akhirnya buat ninggalin lo itu gak masuk akal, tapi percaya sama gue, dia pasti punya alasan."
"gue cuma minta, lo jangan kayak gini terus, ayo bangun, ayo bangkit, masih ada gue yang akan selalu di sisi lo, lo ada masalah cerita sama gue, jangan di pendem sendiri."
"cuma ini yang gue minta, bangkit jae, perempuan gak cuma dia, ayo bangun."
setiap perkataan keluar dari bibir juyeon, juyeon serius, melihat hyunjae terpuruk cukup membuatnya sedih.
bahkan rasa bersalah terus mengusai hatinya, juyeon benar-benar merasa bersalah saat ini.
juyeon benar-benar serius dengan perkataannya, tidak seharusnya hyunjae terus-terusan seperti ini.
hyunjae harus bangkit, bukannya terus mendalami masalahnya.
sedangkan hyunjae sedari tadi hanya mendengarkan juyeon sambil tetap menatap sungai.
akhirnya hyunjae mulai tersadar, perkataan juyeon benar, perempuan masih banyak di luar sana. lagipula ia juga tampan, hyunjae jelas tahu itu.
tidak seharusnya hyunjae terus terpuruk seperti ini, dirinya harus bangkit.
memang, di awal, dia benar-benar tidak habis fikir dengan pilihan haneul yang memilih untuk mengakhiri hubungan mereka.
padahal hyunjae jelas tahu, perempuan itu benar-benar menyayanginya.
dan beberapa hari yang lalu, perempuan itu sangat memohon kepada dirinya untuk mengakhiri hubungan mereka.
hyunjae seratus persen kesal, bagaimana bisa, perempuan yang sangat mencintainya itu tiba-tiba memohon untuk berpisah.
ada sesuatu yang aneh dengan perempuan itu, hyunjae yakin, entah apa alasan haneul meminta hyunjae untuk berpisah.
yang pasti, saat ini hyunjae mencoba untuk bangkit.
berlebihan? iya, hyunjae sadar. ini hanya sekedar masalah percintaan, untuk apa hyunjae jatuh terlalu dalam.
"gue emang bodoh, gak seharusnya gue kayak gini."
= Imperfect Love =
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Imperfect Love | Hyunjae
Nouvelles[COMPLETE 🍂] ❝Let's break up, just go, i don't need you again.❞ | ft. lee hyunjae ° 2019 | ❄ Classic romance. ❄ Baku. ❄ Short story - Short chap. ❄ Lowercase 💫 ©belleich,2019