Yang berbeda menjadi sama
Yang terluka menjadi bahagia
Yang sulit menjadi mudah
Hanya satu, cukup percaya padaNya
***
1 bulan sejak definisi baikan antara Rasva dengan Kinan. Mereka kembali seperti semula. Masa depan memang tidak ada yang tahu bagaimana nantinya, cukup jalani saja semestinya.Rasva melihat esteh yang tersisa esbatunya yang sedikit demi sedikit mencair. Dia menunggu kakaknya Billy yang sendari tadi belum kembali. Pandangannya yang menatap ponsel beralih ke mobil putih jaguar xj yang baru saja datang. Ia beranjak dari tempat duduknya lalu menuju mobil itu. Membuka pintunya dan langsung duduk tanpa sepatah kata. Memasang sabuk pengaman. Dan tetap diam.
Billy nyengir. Sebagai kakak dia tau kalau dia kelewatan. "Sorry lah dek" ucapnya seraya menjalankan mobil.
Rasva hanya diam dengan wajah datarnya.
"Kurang lama" jawabnya ketus.
"Tau gitu gue jemput besok aja." Gurau Billy.
"Sampai kejadian, aku aduin ke Dirga"
"Emang Dirga berani sama gue?"
Rasva menaikan satu alisnya,
"Bodo ah, aku sebel sama situ." Lanjutnya.
"Lo mulai besok belajar bela diri. Disuruh sama kakek. Belajarnya sama Alvin, tenang aja."
Rasva masih diam. Kepalanya bertanya tanya apa lagi alasan yang dipake kakeknya untuk satu ini.
"Ngga perlu kepo alasan. Buat keselamatan lo, lo gak lupa kan tentang kejadian beberapa saat yang lalu. Udah nurut aja, jangan kaya gue" Billy membuang nafasnya pelan. Rasva mengangguk angguk mengerti.
Beberapa hari ini memang dia tidak banyak bicara, entahlah. Mungkin karena terlalu sibuk belajar memahami suasana jakarta dan manusia-manusianya. Apalagi sejak pemberitahuan bahwa dia adalah salah satu cucu dari pemilik sekolah. Banyak yang mendekatinya hanya sekedar untuk panjat sosial. Untungnya disitu ada Dirga, Kinan, dan temen-temen yang lainnya."Ini mau kemana sihh kak, dari tadi muter muter mulu. Aku yang gak ikut nyetir jadi pusing. Kapan pulangnyaa?" tanya Rasva bawel.
"Udah diem aja dulu. Duduk yang manis." ujar Billy dengan sedikit kalem.
"Aku ma..." ucapan Rasva terpotong.
"Iya iya, nanti gue beliin apa maumu wahai adik Billy yang cantik tapi ganteng Billy seorang" Kebiasaan Billy kambuh dia memuji dirinya sendiri.
****
[LINE]
Dirga Mahesa
Lagi dimana?Lagi dijalan sama kak billy
Knp?Oh gt
gajadiDih ngeselin
Mau jalan?
Kemana?
Kepo. Mau gak
Iya
Nanti jam 7
Harus dah siapIya bawel.
Dirga tersenyum melihat layar ponselnya. Romi yang berada di sampingnya hanya mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir atau Kebetulan
Teen FictionIni bukan hanya cerita tentang pertemuan seorang wanita dengan lelaki, tapi juga tentang sebuah takdir yang pada nyatanya bukan sekedar kebetulan. Cerita ini bercerita tentang kisah pilu sebuah keluarga, pahit manisnya sebuah persahabatan, juga rumi...