Don't forget to leave a vote and comments!
"Ya udah, kamu boleh nginep di sini sampai kapanpun, sayang...," jawab Ms. Hamilton setelah Krystal menceritakan semuanya.
"Dek, anterin Krystal ke kamarnya ya," pinta Ms. Hamilton. "Oh ya, Krystal. Karena kamu nggak pengen siapapun tau kamu di sini, kamu mau pindah sekolah nggak?" tanya wanita paruh baya itu tiba-tiba.
Krystal tersenyum sambil mengangguk. "Mau Tante! Tapi mungkin Krystal harus pergi ke Bank buat ambil uangnya," ucap Krystal. Dia selalu menabung dari kecil. Uang yang dimiliki memang bukan hasil jerih payahnya sendiri. Melainkan pemberian setiap bulan dari Tante dan Oomnya yang tinggal di Jepang.
Ms. Hamilton menggeleng. "Nggak usah sayang, Tante aja yang bayarin, soalnya Tante juga mau pindahin Stefan, biar dia bisa nemenin kamu," jawabnya.
"Ya udah, Tante. Makasih banyak ya, Tan...," ucap Krystal sambil memeluk Ms. Hamilton tiba-tiba. "Aku boleh panggil Mami ke Tante nggak? Rasanya Tante lebih kayak Mami kandung aku," mata Krystal berkaca-kaca.
Ms. Hamilton tersenyum kemudian mengangguk. "Jangan nangis lagi ya, Krystal sayang. Kamu bisa tinggal di sini selama yang kamu mau asalkan kamu selalu senyum, oke?" Krystal mengangguk mengiyakan ucapan Mami barunya itu. Lalu Stefan menarik Krystal menuju kamarnya, di lantai 2.
"Kenapa keluarga lo baik banget, sih?" tanya Krystal sambil menatap Stefan.
"Nggak tau. Udah turunan dari Kakek sama Nenek gue," jawab Stefan. Krystal hanya mengangguk-angguk mengerti.
"Papi lo mana, Stef?" tanya Krystal.
"Masih kerja, bentar lagi juga pulang. Oh ya, jangan kaget kalau ada Adek cowok gue sama Kakak cewek gue," ucap Stefan.
"Iya apa? Gue kira lo anak tunggal," sahut Krystal. Stefan hanya tersenyum. "Pasti Kakak lo cantik ya? Adek lo pasti ganteng juga, gue yakin itu. Soalnya Mami lo juga cantik, dan yang belum gue pastikan itu Papi lo. Tapi gue yakin ganteng, karena lo juga ganteng," cerocos Krystal. "Oh ya, kalo lo pindah sekolah, bukannya nanggung ya? Kan lo udah kelas 12,"
"Nggak papa, kan Mami yang ngurusin semuanya. Sshh..., udah stop ngomong. Ayo ke bawah buat makan malem, dan nanti gue akan minta Kakak gue bantuin lo beresin baju-baju itu," ucap Stefan sambil menarik tangan Krystal dan mengajaknya turun ke bawah.
"Trixie, Twinkle, ayo ikut," ajak Krystal. Kedua anjing itu mengikutinya.
Begitu sampai di bawah, Krystal berinisiatif untuk membantu Ms. Hamilton untuk menyiapkan makanan. Kemudian setelah semua tertata, terdengar bunyi pintu depan dibuka.
"Mami...! Adek! Kakak pulang!" seru suara seorang wanita muda, disusul dengan sosoknya. Dia menghampiri Ms. Hamilton sambil mengecup pipinya, ketika tiba-tiba dia berteriak. "Aaah! Anjing darimana itu!?" seru wanita itu senang sambil menatap Ms. Hamilton dengan tatapan bertanya.
"Oh, ini anjingnya Krystal. Kakak, ini Krystal, temennya Adek. Dia mau nginep di rumah kita selama mungkin. Dan Mami udah kasih izin, jadi kalian mohon terima ya," jawab Ms. Hamilton.
"Hai, kamu Krystal, ya? Yang lagi deket sama Adek aku? Aku Kyliana Adrielle Hamilton, Kakaknya Stefan, panggil Kakak juga nggak papa. Ini anjing kamu, kan? Kamu juga tinggal di sini? Kalau gitu tinggal aja selama mungkin, karena aku seneng banget ngeliat kamu dan anjing kamu," ucap wanita itu sambil menjabat tangan Krystal. Setelah itu dia langsung mengelus Trixie dan Twinkle.
Krystal menganga bingung, sambil menatap wajah Stefan. Dia tidak menyangka Kakak Stefan akan menyambutnya begitu saja. Dia kira wanita itu akan menganggapnya remeh.
"Dia emang pengen punya anjing dari dulu, tapi nggak bisa, karena terlalu sibuk," ucap Stefan.
"Oh..., gitu..., ya udah, kak. Nggak papa. Main aja sama mereka, lagian aku tinggalnya lama kok," jawab Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 (✓)
JugendliteraturTELAH DITERBITKAN DI GOOGLE PLAYBOOK ||𝐀 𝐓𝐄𝐄𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍-𝐑𝐎𝐌𝐀𝐍𝐂𝐄 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘|| (TELAH DIREVISI) "To tell about loneliness," Krystal sangat menyayangi keluarganya. Walaupun mereka memperlakukan dia sebaliknya. Sejauh apapun dia mencoba...