15 - Living A Future

192 10 0
                                    

Don't forget to leave vote and comments!

5 tahun kemudian...

"Tom! Saya mau pergi ke kantor dulu ya. Tolong jagain coffee shopnya!" ucap Krystal.

"Iya kak," jawab Tom yang jelas umurnya di bawah Krystal.

Krystal sekarang sudah berumur 22 tahun. Dan dia masih tinggal bersama Stefan. Sudah berlalu 7 tahun, semenjak Krystal pergi dari rumahnya. Dan itu artinya dia sudah lama sekali tidak bertemu dengan orangtuanya.

Banyak perubahan selama 5 tahun ini. Krystal sudah kuliah di sebuah universitas di Jakarta, yang tentunya juga bersama Stefan dan Cole. Mimpi Krystal terwujud. Dia mempunyai sebuah coffee shop bernama Sugar White, dan sebuah bakery bernama Frosting Sprinkles. Krystal menjadi sangat sukses. Dia juga menjadi pelukis terkenal. Tapi selama itu juga, dia masih memakai nama samarannya. Krystal Azhalea. Dan itu semua berkat orangtua angkatnya, Ms. Hamilton dan Mr. Hamilton. Kylie, Kakak pertama Stefan dan Cole, sudah menikah dan mempunyai rumah sendiri.

Stefan sudah menjadi Komisaris di perusahaan Mr. Hamilton, dan Cole memegang perusahaan lainnya. Krystal dipercaya menjadi sekretaris Stefan.

Seperti sekarang, Krystal dalam perjalanannya menuju kantornya. Dia mengendarai mobilnya sendiri. Dia sudah berjanji pada Stefan dan Cole, kalau mereka bertiga akan makan siang bersama.

Sampai di sana, Krystal segera memarkirkan mobilnya, dan setelah itu, dia langsung menuju lift. Semua karyawan di sana sudah mengenal Krystal. Yah, tidak jarang dia mendapat haters karena mengenal Cole dan Stefan.

"Hai, Stefan!" seru Krystal langsung masuk ke dalam ruangan Stefan di lantai 24, lantai paling atas. Krystal berlari memeluk Stefan. Stefan membalas pelukannya.

"Hai, Krys! Ayo langsung makan. Dedek nggak bisa ikut, soalnya dia tadi ada rapat sama dia mau balik ke kampus dulu," jawab Stefan. Krystal mengangguk mengerti.

Kemudian dia duduk di sofa ruangan Stefan. Stefan mengikutinya. "Kita makan chicken wings? Yeyy..., ada milkshakenya nggak nih?" tanya Krystal pada Stefan.

Stefan mengangkat bahu. "Ada dong..., minuman kesukaan kita dari dulu ya, kan," jawab Stefan kemudian ikut duduk.

"Hehehe, iyalah. Dari masih jaman SMA ini," jawab Krystal membuka bungkusan itu. Tapi tiba-tiba, Stefan menahan tangan Krystal. "Kenapa?" tanya gadis itu.

"Krys, gue mau ngomong bentar," ucap Stefan.

Ada sesuatu yang mengganggu Stefan beberapa hari ini. Dia ingin menyatakan perasaannya pada Krystal, karena dia sudah memendamnya terlalu lama. Lagipula menurut Stefan, Krystal sudah kuliah kan? Gadis itu ingin menjalin hubungan ketika dia sudah di jenjang universitas.

"Krystal, lo kan udah kuliah. Lo inget apa yang lo ucapin dulu nggak? Lo mau pacaran ketika lo udah kuliah. Jadi, boleh sekarang kita pacaran? Karena gue nggak bisa memendam perasaan gue lebih lama lagi," ucap Stefan. Krystal melongo kaget.

===

Krystal terkejut. Dia tidak menyangka. "Ng..., Stefan lo serius? Iya, gue tau kalo gue udah kuliah, tapi bisa kita lakukan itu setelah gue ketemu sama orangtua gue?" tanya Krystal. Stefan menghembuskan napasnya lelah..., dia memijat dahinya. "Gue janji," tambah Krystal.

Seketika wajah Stefan langsung berubah menjadi sumringah. "Bener ya, Krys? Lo udah mengucapkan janji sama gue, dan gue bukan orang yang bisa lo ingkarin," jelas Stefan.

Krystal mengangguk. Kemudian dia dan Stefan memulai makan siang mereka. "Eh, tunggu. Kenapa lo nggak ke rumah lama kalian aja?" tanya Stefan.

"Nggak bisa. Soalnya gue udah pernah ke sana, dan kosong. Gue rasa mereka semua pindah," jawab Krystal sambil mengunyah ayamnya.

𝐑𝐞𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang