Happy reading!
Krystal menghapus air matanya yang turun dengan deras. Dia menatap jendela dengan tatapan sendu. Tidak ada yang peduli bagaimana dirinya ingin mengakhiri semua ini. Mungkin inilah jalan terbaik. Dengan mengulang semuanya. Melupakan apa yang terjadi di masa lalu, yang ternyata hanya sebuah kenangan.
Harapan Krystal hanya satu. Dia berharap, dengan mengulangnya semua ini, dia bisa mendapatkan kembali apa yang diinginkannya. Bukan sekadar cinta yang tulus, tapi berakhir dengan harapan yang pupus. Melainkan cinta yang nyata, dan berakhir dengan realita yang bahagia.
Krystal menarik napasnya. Dia meninggalkan selembar uang berwarna biru di atas meja coffee shop, kemudian segera membawa barang-barangnya untuk kembali ke rumah. Dia ingin menjalani hidup yang sudah diberikan Tuhan dengan baik. Pengkhianatan membuatnya mempelajari sesuatu dalam hidup.
Krystal merapalkan doa dalam hati. Ya Tuhan, semoga hidupku baik-baik saja. Aku aku tidak ingin hidup dalam keluarga seperti ini dan mengalami sakit hati lagi, bisik batin Krystal dalam hati.
Sesudah itu, dia langsung menerobos hujan agar bisa kembali ke rumah.
===
3 tahun sebelumnya...
"Udah Mami bilang sama kamu dari dulu, dek! Mami sama Papi kerja juga buat kalian! Kamu nggak usah manja-manja dan nangis karena kami pergi kerja gini dong! Lagian kan di rumah kan ada Abang, belajar mandiri, dek!" seru Mrs. White, marah pada putri bungsunya.
"Nggak gitu, mi. Adek cuma sedih karena Papi Mami pergi lagi. Adek kan masih pengen sama-sama kalian," tangis Krystal dengan mata merah.
"Nggak usah kayak gitu, dek! Kamu mau hidup miskin? Kamu mau kita bangkrut? Papi Mami harus kerja, jadi kamu nggak usah nangis! Berhenti nangis sekarang juga!" seru Mr. White yang kini berucap.
Kedua orangtua itu mengangkat koper mereka dari rumah, dan memasukkannya ke dalam mobil.
Krystal menangis di pelukan kakaknya, Keanu. Air matanya semakin mengalir turun, ditambah dengan orangtuanya yang tidak berpamitan pada mereka. Yang membuat Krystal semakin ragu dengan cinta dan kasih yang mereka tunjukkan lewat pekerjaan mereka.
"Abang...," Krystal terus menangis. Menatap kepergian mobil orangtuanya yang akan pergi ke bandara dan berangkat ke Sydney.
"Sssshh..., udah, nggak usah nangis lagi dek. Papi Mami nanti bakalan balik juga kok. Kamu tenang aja," ucap Keanu mengelus kepala adiknya dengan lembut.
Krystal menantikan kepastian dari ucapan Keanu dan terus menunggu.
Hingga tahun-tahun terlewat tanpa kembalinya orangtua mereka yang merasa pekerjaan lebih penting daripada anak.
===
REVISI.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐞𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫 (✓)
Teen FictionTELAH DITERBITKAN DI GOOGLE PLAYBOOK ||𝐀 𝐓𝐄𝐄𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍-𝐑𝐎𝐌𝐀𝐍𝐂𝐄 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘|| (TELAH DIREVISI) "To tell about loneliness," Krystal sangat menyayangi keluarganya. Walaupun mereka memperlakukan dia sebaliknya. Sejauh apapun dia mencoba...