grey.

887 149 20
                                    

cerita ini hanya fiktif belaka dari imajinasi penulis yang dituangkan dalam fanfiction singkat ini, guna mengurangi kadar kehaluan dalam otak si penulis.
tidak bermaksud untuk merusak, menghina, memojokkan ataupun menyudutkan tokoh didalamnya.
pembaca dimohon bijak dalam menyikapi isi cerita dan konten.
enjoy-!🖤

s e c o n d c h a n c e

"Son dongpyo, aku-" yang ingin seungwoo ucapkan lagi-lagi tertahan.

"Kakak kenapa? Sakit?"

"Aku-" oh ayolah seungwoo, katakan saja apa isi hatimu padanya.

Bugh!

Satu pukulan dari pemuda berlesung pipi berhasil mengenai pelipis seungwoo, yang membuatnya sedikit terhuyung, beruntung dongpyo yang berdiri didepannya dapat menahan tubuh besar seungwoo.

"Hei! Apa-apaan kamu, seenaknya aja mukul orang," dongpyo mendorong bahu pemuda yang memukul seungwoo.

"Minggir lo," pemuda itu menggeser tubuh mungil dongpyo dan kemudian menarik kerah seragam yang dipakai seungwoo membuatnya terjinjit sedikit, "berani-beraninya lo suka sama byungchan,"

"M-maksud kamu apa, sejun-ssi?" Bibir seungwoo bergetar.

"Lo suka sama byungchan, kan?"

Apa lagi ini, aku menyukai dongpyo bukan byungchan, batin seungwoo.

Malam ini hujan turun cukup deras, dan untungnya dongpyo sudah sampai dirumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini hujan turun cukup deras, dan untungnya dongpyo sudah sampai dirumah. Jika masih dijalan terlalu bahaya untuk mengemudi.

Sekarang waktunya makan malam, dongpyo dan jinwoo tampak turun dari tangga, dengan rambut yang sedikit lepek, karena habis mandi.

Mereka kemudian duduk, seperti biasa makanan yang dihidangkan tampak lezat, membuat siapa saja yang melihatnya langsung terasa lapar.

Hening, hanya ada suara sendok dan garpu yang berperang dengan piring.

"Jadi gimana, hari pertamanya?" Hyunbin membuka percakapan diantara mereka.

"Itu bener tempatnya, yah?" Tanya jinwoo.

"Iya benar, kalian tadi ketemu han seungwoo, kan?"

"Woah, bukan main," jinwoo bertepuk tangan pelan.

"Dia hebat, kan? Masih muda, cerdas, tampan, tapi masih tampanan ayah," ucap hyunbin dengan menekan intonasi bicaranya diujung kalimat.

Dongpyo dan ibunya hanya diam melihat percakapan ayah dan anak itu.

"Ayah gausah terlalu banggain seungwoo seungwoo itu deh, belum tau aja kalo dia- aw!" Dongpyo mencubit paha jinwoo, yang dicubit hanya meringis.

"Kenapa?" Hyunbin bingung.

Second Chance - SeungPyoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang