Part 13

1.5K 143 79
                                    


Sorry for typo, don't forget to vote and comment

______________

Satu bulan setelah kejadian itu Mean benar-benar melamar Plan. Tentu Plan menerimanya dengan hati senang begitu juga dengan pasangan Rathavit karena jujur mereka juga menyukai Mean sebagai calon menantu mereka.

Menurut mereka Mean itu pria yang sangat baik. Dia mampu merubah putra mereka yang seperti anak kecil itu menjadi dewasa. Dan mereka pun bahagia bisa melepas putra mereka kepada pria yang baik seperti Mean.

Tapi mereka tidak menyadari betapa jahatnya seorang Mean Phiravich. Mereka hanya mengetahui sisi luar dari Mean tidak dengan sisi dalam Mean. Andai mereka tahu, mereka tidak akan mungkin melepas putra mereka itu kepada pria seperti Mean phiravich.

Pernikahan mereka berdua pun berlangsung dengan sangat megah. Mereka berdua mengikat sumpah pernikahan sehidup semati di depan bapak pendeta dan keluarga serta tamu undangan yang menghadiri pernikahan mereka. Sedangkan resepsinya akan diadakan di hotel berbintang sekalian untuk menjamu para rekan bisnis dari Type. Tidak sedikit dari rekan bisnisnya yang datang untuk memberi selamat atas kabar bahagia itu.

"Ah lelahnya," ucap Plan sambil membaringkan tubuhnya di kasur king sizenya.

"Istirahatlah, aku akan membersihkan badanku dulu," ucap Mean lalu berjalan ke kamar mandi.

"Hmm," angguk Plan lalu memejamkan matanya.

Entah berapa jam Mean berendam di dalam bathup itu. Pikiran bersalah akan kekasihnya yang ditinggalkan itu masih terngiang dengan jelas di kepalanya. Ia sudah menjelaskannya berulang kali kepadanya namun Saint tetap tidak mau tau dan mendengar akan hal itu. Ia juga sudah berusaha berbicara dengan kedua orang tua Saint namun mereka sudah terlanjur kecewa kepadanya.

Saint tidak mau bertemu dengannya apalagi berbicara pun dia enggan. Pria manis itu sudah terlanjur kecewa kepadanya.

Mean hanya bisa menelan pahit atas apa yang dilakukannya kepada keluarga itu dan juga kekasih hatinya itu.

Perasaan menyesal merogoti hatinya. Mereka sudah sangat baik kepadanya namun ia justru malah menyakiti keluarga itu.

"Maaf, maafkan aku!" ucap Mean menyesal. "Tapi aku janji setelah ini aku akan memperbaiki semuanya,"

"Type, tunggulah pembalasanku!"

Sekarang tujuannya cuma satu yaitu menghancurkan keluarga Rathavit.

Mean keluar dari kamar mandi. Ia melihat Plan sudah terlelap. Mungkin Plan kelamaan menunggunya hingga dia tertidur.

Keesokan harinya, Plan terbangun dengan setelan jas pengantin. Ia tertidur tanpa melepas pakaiannya itu karena ia kecapaean atau terlalu lelah berdiri selama berjam-jam di gereja itu.

Plan mencari suaminya di tempat tidur itu namun ternyata Mean tidak ada di sana. Ia justru melihat Mean masih tidur di sofa kamarnya.

Plan mengernyit kenapa suaminya malah tidur di sana dan bukan bersamanya di kasurnya.

"Mean bangunlah," kata Plan sambil mengguncang pelan bahu suaminya itu.

Mean yang merasa tidurnya terusik pun akhirnya membuka matanya. "Ada apa Plan?"

"Mean kenapa kamu malah tidur di sini?"

"Tadi malam aku duduk di sini sebentar, eh aku malah ketiduran," bohong Mean padahal ia memang tidak ingin menghabiskan malam pertamanya dengan Plan.

"Aku pikir kamu menghindariku?" kata Plan jujur.

"Kamu bicara apa? Mana mungkin aku menghindarimu kita 'kan baru saja menikah,"

Darkside Mean Phiravich ✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang