Chapter 22 (Seulgi's Debut)

664 46 2
                                    

--Seulgi--

"Hal yang paling menyakitkan dalam hidup adalah ketika Aku merindukannya. Tapi aku tidak bisa berbuat apa-apa."

1 Agustus 2014

Gedung pencakar langit itu terlihat sudah ramai dan sedikit menyesakkan. Setiap hari jumat sudah dipastikan gedung KBS terlihat ramai dan banyak penggemar yang akan menghadiri promosi para grup idol favoritnya. Hari ini adalah hari dimana Red Velvet, grup yang telah diperkenalkan oleh agensi terbesar dikorea SM Entertaiment akan memulai debutnya. Red Velvet diisi oleh tittle track pertama mereka yang berjudul "Happiness".

Lagu yang bagus dan unik itu sudah banyak ditonton oleh para penggemar K-pop. Banyak yang menyukai konsep unik dari girl grup yang digandrungi oleh 4 gadis cantik. Tapi, tentu saja  banyak yang kontra karena kedatangan Red Velvet kedunia K-pop. Mengingat mereka debut, ketika girl grup SM sebelumnya yaitu F(x) mengalami skandal besar. Sully yang dikenal Seulgi sebagai gadis imut yang baik. Mengambil keputusan untuk keluar dari grup. Setelah skandal itu, banyak penggemar yang menyalahkan Red Velvet karena debut disaat kolompok grup seniornya sedang dilanda skandal besar bahkan konsep yang diusung oleh Red Velvet juga dikatakan sama dengan F(x) sehingga banyak fans yang tidak setuju dengan keputusan SM tersebut. Tentu semuanya berdampak pada kepercayaan diri dari anggota grup. Tapi, berkat tekat dan juga kerja keras 4 gadis cantik itu. Mereka tak lagi sedih dan juga malu. Mereka akan melakukan debutnya sesempurna mungkin hingga bisa membungkam semua haters.

Ruangan dengan pintu putih itu terdapat 4 anggota girl grup dan beberapa staff. Tak terkecuali Seulgi, member pertama yang diperkenalkan sebagai anggota Red Velvet terlihat duduk didepan kaca. Ia baru saja menyelesaikan make up untuk wajahnya. Ia juga telah mengganti bajunya menjadi baju yang akan dipakai ketika naik panggung nanti. Baju dengan konsep itu terlihat lebih indah dengan warna merah dan putih yang melambangkan sekeceriaan. Wajahnya benar-benar sangat cantik sekaligus imut. Rambut hitam miliknya telah diwarnai setengah dengan warna orange. Rambut lurus itu pun sekarang telah disulap menjadi sedikit bergelombang.

Tapi, semua itu terasa kurang jika melihat raut wajah gadis itu. Ia sedikit murung tidak seperti biasa. Seulgi terlihat sibuk memainkan ponselnya dengan mata yang tajam. Ia membuka berulang kali pesan dan juga merefreshnya berkali-kali. Tapi, tetap tak ada pemberitahuan ucapan selamat dari pemuda itu.

Ya. Benar. Seulgi sedang menunggu pesan dari Lee Taeyong masuk kedalam ponselnya. Sudah dari pagi ia menunggu pesan yang sangat berharga itu. Namun nihil, pesan itu tak kunjung masuk ke dalam ponselnya. Ia sama sekali tak mendapat pesan selamat dari Lee taeyong. Seulgi hanya mendapatkan selamat dari teman-teman dan keluarganya.

Semenjak kejadian beberapa bulan yang lalu. Seulgi tak pernah lagi berbicara dengan Taeyong. Bukan ia tak berniat untuk menyapa pemuda itu. Tapi, Taeyonglah yang benar-benar menarik diri dari Seulgi bahkan ketika gadis itu menyapanya diagensi saat berpapasan. Taeyong hanya tersenyum canggung sambil membungkuk. Pemuda itu bersikap seperti tidak pernah mengenal dekat Seulgi. Ia terlihat sama ketika mereka bertemu 2 tahun yang lalu.

Seulgi sadar ia sangat sibuk setelah kejadian itu dan fokus dalam mempersiapkan debutnya. Tapi, jujur saja. Gadis itu tak pernah melewatkan satu hari pun tanpa memikirkan Lee Taeyong. Ia sangat merindukan pemuda itu. Ia sangat menginginkan Taeyong berada disampingnya ketika ia mendapat kesulitan. Mungkin ketika ia sulit untuk menghapal koreo, sulit ketika mengambil nada vocal atau bahkan ketika ia gugup. Seperti sekarang ini. Ia benar-benar gugup hingga ia sulit untuk menggerakkan kakinya. Ia ingin Taeyong menyemangatinya, setidaknya pemuda itu mengirim pesan kepadanya.

Namun, semua itu hanyalah khayalan semata. Seulgi tau jika pemuda itu takan mengirimnya pesan. Ia tau jika Taeyong benar-benar sudah melupakannya. Ia sadar jika Taeyong sudah menganggapnya tidak ada. Tapi, yang Seulgi tau. Hatinya masih berpihak kepada pemuda itu. Ia sama sekali tak pernah kehilangan perasaan itu walau kepahitan hidup percintaannya seperti ini. Seulgi selalu menangis diam-diam dikamar mandi atau ketika ia latihan diruangan latihan bashment. Ia memang terlihat baik-baik saja setelah kejadian itu. Tapi, percayalah Seulgi tidak sekuat itu bahkan ia terkena insomnia 3 bulan sebelumnya. Hanya satu yang diharapkan Seulgi ketika ia berdoa kepada tuhannya.

Real | Seulyong | Taeyong × SeulgiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang