💙💜💚💛 5

29 5 0
                                    


Yeoreum berjalan kearah rumahnya dengan senyum yang sama sekali tidak pernah luntur dari bibirnya. Gadis itu bahkan membelikan beberapa pakaian untuk Jungmi sebagai hadiah dari gaji terakhirnya menjadi guru Ran.

Yeoreum menatap kearah jalan sembari tertawa kecil. Gadis itu membuka pagar rumahnya.

"Han Yeoreum?" Yeoreum membeku ditempatnya.

"Mampus aku." gumam gadis itu, mengigit bibir bawahnya sembari meringis bingung.

"Yeoreum~a apa yang kau lakukan disitu?"

"Ya! Ngapain? Kenapa kau tidak masuk?" Jungmi menatap heran Yeoreum yang masih bengong didepan pagar rumah mereka.

Yeoreum dengan cepat melempar belanjaannya kepada Jungmi, gadis itu menangkap dengan cepat belanjaan yang dilemparkan Yeoreum padanya.

"Apa ini?" Yeoreum tidak menjawab dia dengan cepat menutu pagar dan menghadap Wooseok.

"Oh oppa kenapa kau disini?" Yeoreum meringis menyadari pertanyaannya.

"Ya! Kau gil-" Jungmi membuka pagar rumah mereka menatap Yeoreum kesal. "Oh Wooseok oppa." kaget Jungmi.

"Kau ingin bertemu dengan Jungmi?"

Jungmi menatap Yeoreum yang memasang wajah bodohnya. "Kalau begitu aku masuk dulu." Jungmi dengan pelan menutup kembali pintu pagar.

"Hmm aku ingin bertemu dengan Jungmi. Iya Jungmi." Yeoreom tertawa lebih tepatnya menertawakan dirinya sendiri.

"Ah benarkah?"

"Ne hahaha" gadis itu masih tertawa bodoh. Akhirnya dia bertemu Wooseok juga setelah sekian lama menghindar dan berusaha pergi sepagi mungkin dan pulang selarut mungkin, agar tidak berpaspasan dengan pria itu.

"Yeoreum~a kau baru pulang?" sapa seorang ajjusi yang tinggal tepat disebelah rumah Yeoreum dan Jungmi.

"Nde?"

"Aigoo kau diantar dengan kekasihmu ternyata?"

"Nde? Hahaha anio ajjusi, dia bukan kekasihku." Yeoreum kembali tertawa bodoh. Sedangkan Wooseok tersenyum didepannya. Membuat Yeoreum mengeryit dengan tawa terpaksa di bibirnya.

"Eyyy kau tidak bisa menipuku aku juga pernah muda dulu haha." Yeoreum meringis ditempatnya.

"Aku bisa gila jika seperti ini." gumam Yeoreum menggaruk keningnya kecil.

"Tapi, anak muda kau tinggal didepan kan?" Pria tua itu menunjuk kerumah yang berada tepat didepan rumah Yeoreum.

"Ne ajjushi saya tinggal didepan. Salam kenal." Wooseok membungkuk hormat.

"Aigoo pemuda yang baik, jaga lah kekasihmu. Jangan sering bertengkar hmm? Nanti kalian menyesal sendiri."

"Ne ajjusi kami pasti akan mengingatnya. Terima kasih." jawab Wooseok, Yeoreum melotot menatap Wooseok. Tapi pria itu hanya memberikan senyum kecilnya.

"Aku masuk dulu nikmati waktu kalian."

"Ne, selamat malam." ujar Yeoreum dan Wooseok.

Setelah kepergian pria tua itu. Wooseok menyilangkan lengannya didepan dada, menatap Yeoreum dengan mata menyipit.

"Kau berbohong padaku?"

"Tentang?" tanya Yeoreum bingung. Wooseok masih menatap Yeoreum. "Ah, hehe." gadis itu memberikan cengirannya.

"Kau tinggal disini bersama Jungmi?"

"Ne." ringis Yeoreum.

"Kenapa aku tidak pernah melihatmu?"

NEW CHAPTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang