Chapter 3

5.7K 482 16
                                    

Here u are..
Next chap buat kalian :)

Sebelumnya Bluu minta maaf kalo di chap ini alurnya terkesan cepat banget, karena idenya dapetnya segini emang :(

Hope u enjoy it aja ya ,
.
.
.
Sasuke menatap Naruto yang sedang membersihkan meja-meja di lain sisi. Ia tadi setelah diobati olah Naruto berbincang sedikit, lalu ia yang 'kepo' dengan Naruto akhirnya memutuskan untuk bertanya pada Neji.

'Ia ku temukan 8 bulan lalu Sas. Di samping kafe, tepatnya di dekat tempat sampah, tubuhnya menggigil hebat, dan akhirnya aku putuskan untuk membawanya ke dokter. Selama seminggu kondisinya membaik, sepertinya memang karakternya jarang berbicara, sepertimu, tapi lebih parah. Dan saat ku tanya siapa keluarganya, dia hanya menggeleng. Karena itu kuputuskan untuk mengangkatnya menjadi adikku, tidak resmi hanya tersirat. Dan lagi, dia masih 15 tahun, tapi ia tidak ingin melanjutkan sekolahnya, dan ia meminta suatu pekerjaan dari ku, akhirnya kuputuskan untuk memperkejakan ia di kafe ku, yaah meski ia hanya bisa membuat Americano sampai sekarang, dan rasanya sangat membunuh lidah orang'

'Tidak, Americano buatannya...enak'sanggah Sasuke. Neji menatapnya sebentar lalu tersenyum lebar.

'Kau memang pecinta pahit, dan sepertinya lidahmu cocok dengan buatan Naruto. Hahaha'ucap Neji tertawa, lalu ia terhenti seketika saat menyadari tatapan Sasuke.

'Kau.. tertarik padanya?'tanya Neji sangsi.

'Ya... bisa dibilang seperti itu.'

'Jujur sekali kau dude, jangan bilang kau bercerai dengan istrimu untuk mencari daun muda huh?'

'Ha..hanya kebetulan!'ujar Sasuke tidak terima yang mengundang tawa Neji lebih keras.

'Ya ya ya, terserah kau saja, aku hanya tidak menyangka ternyata selera seorang Uchiha Sasuke hanya sebatas anak kecil bau kencur.'ejek Neji.

'Kau!!'
.
"Tuan"panggilan halus itu menyadarkan Sasuke dari lamunannya, cepat-cepat ia menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Ternyata Naruto.

"Eungg.. sudah jam tutup, apa.. tuan .."

"Oh ya, aku menunggumu. Apa kau mau menemaniku makan malam?"potong Sasuke cepat. Makan malam? Bung ini sudah jam 11 malam kalau kau bilang ini makan malam yang terlambat mungkin benar.

"Eh?"Naruto hanya menatapnya bingung.

"Cepat ganti bajumu, aku tunggu diluar"tidak menerima penolakan, tipe Uchiha. Memang Uchiha ding -_-"

-cklik-

Naruto mengunci pintu depan kafe lalu memasukkannya ke tas selempangnya. Dilihatnya Sasuke yang masih berdiri tidak jauh dari tempatnya, menunggunya.

"Em.. maaf sudah menunggu lama"ujarnya menunduk.

Sasuke menepuk kepala Naruto, sepertinya ini akan menjadi hobi barunya, rambut Naruto sangat lembut, meski terlihat tidak terawat karena cukup panjang dan acak-acakkan, tapi ia tau itu terawat karena tercium bau jeruk.

"Tidak apa."jawab Sasuke tersenyum charming, hal yang jarang ia lakukan. "Jadi. Kau mau makan apa?"tanya Sasuke. Naruto mendongakkan kepalanya, menatap Sasuke tidak enak.

"Hei, anggap saja ini sebagai traktiran terima kasih karena kau sudah mengobati lukaku tadi"ujar Sasuke. "Dan, membuatkanku Americano yang sangat enak."tambahnya saat melihat Naruto murung merasa bersalah. Sontak hal itu membuat Naruto kembali mengadahkan kepalanya. Tidak ada yang memuji Americano buatannya sebelumnya, bahkan Neji, dan itu membuatnya senang.
.
.
Alhasil disinilah mereka, di satu-satunya tempat makan yang masih buka. Kedai Ichiraku Ramen.

FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang