Chapter 4

5.5K 490 16
                                    

Ini nih, udah next chap ya..

FYI, sebelumnya bluu mau minta maaf nih, kalo banyak typo bertebaran, bluu nuliskan di hp, di note, udah di usahain sebelum upload di periksa dulu, tapi kan yah, namanya pake hape, tetep aja masih suka miss gitu kalo ada typo. Jd jgn kaget klo tetiba abis aplod bluu suka revisi hehe

Jdii, jangan lama lama, kita langsung aja go to the story ya~
.
.
.
"Naruto!"Neji memanggil Naruto yang hendak membuang sampah di luar kafe. Merasa dipanggil, Naruto menolehkan kepalanya. Terlihat Neji yang buru-buru menghampirinya.

"Ini. Antarkan ini untuk Sasuke di kantornya, kau tau kan?"ucap Neji, Naruto mengangguk. "Ia sedikit tidak enak badan dan ingin makan sup tomat kesukaannya, tadi aku mampir ke rumahnya untuk meminta bibi Mikoto masak. Anak itu, bahkan hampir satu bulan ia di Konoha, belum ada dia pulang kerumah."omel Neji sembari mengambil alih kantung sampah yang dibawa Naruto dan memberikan rantang kecil berisi sup merah kesukaan si Uchiha aneh itu.

"Kau, kalau ia sakit parah paksa ia ke dokter, ah dia dokter, aku lupa, tidak! Paksa dia ke dokter kalau parah. Lalu suruh ia istirahat dan pulang ke rumahnya, paman dan bibi sangat khawatir dengan dia, brengsek sekali anak itu, sudah hampir 1 bulan lebih dia di Konoha, belum ada dia pulang. Memang anak durhaka dia. Kalau dia tidak mau dan bersikeras, jewer telinganya dan seret dia, biar dia tau rasa"cerocos Neji lagi tanpa rem, membuat Naruto harus memperkerjakan otaknya ekstra untuk menangkap ucapan Neji, kemudian dia mengangguk untuk segera menjalankan perintah, dengan lupa mengganti seragam kafenya tentunya.
.
.
"Terima kasih Jii-san,"ucap Sasuke pada pria kuning di hadapannya. Kuning? Naruto? Bukan. Bukan. Itu bapaknya .-.

Ya... bapaknya.. pemilik Nami Group, yang sedang berkunjung ke kantor Sasuke untuk memperbarui kontrak kerja sama mereka. Harusnya si ya, yang bener itu yang muda yang ngalah ke kantor yang lebih tua. Tapi ya namanya Sasuke Uchiha sih ya, siapa sih yang tidak akan mengalah wkwkw, bercanda ding.

Minato memang yang mau mengunjungin kantor Uchiha Group, niat hati bertemu mantan, eh salah, ketemu sohib si tua Uchiha Fugaku, tapi ternyata sudah tergantikan posisinya oleh si bungsu. Sepertinya Minato kyudet 🤔

"Ya, tidak masalah, ku pikir, si tua Fugaku masih duduk di atas sini, tidak kusangka tubuhnya sudah ringkih dan tidak mampu bekerja lagi."canda Minato.

"sepertinya begitu."balas Sasuke dengan senyum kecil.

"Kalau begitu aku pamit dulu, sampaikan salamku pada Ayah dan Ibu mu, ya"pamit Minato.

"Ya, kalau anda tidak sibuk silahkan mampir ke mansion kami, Ayah dan Ibu pasti akan senang kedatangan teman lama"ucap Sasuke basa basi, gimana ga basa basi, dia saja belum pulang ke mansion sejak ia kembali ke Konoha -_- memang tipikal anak durhaka 😪

"Tentu"balas Minato tersenyum, lalu berbalik untuk meninggalkan ruangan itu, diikuti Kakashi, sang sekretaris pribadi.

Saat ia keluar dan berjalan menuju lift, sepintas ia melihat sekelibat(?) bayangan berambut kuning seperti miliknya lewat. Tetapi karena terburu-buru ia jadi tidak menolehkan kepalanya untuk memastkina. Lain halnya dengan Kakashi dibelakangnya yang sempat terpaku. Ingin menghentikan dan memeluk sosok itu, tapi tidak enak dengan bossnya. Akhirnya memilih untuk mengurungkan niatannya.
.
.
Naruto masuk ke dalam ruangan Sasuke setelah di persilahkan.

"Apa yang membawamu kesini, hm?"tanya Sasuke saat Naruto berjalan menuju mejanya.

"Neji-Nii memintaku untuk mengantarkan ini"ucapnya.

"Dan tidak mengganti pakaianmu?"ucapan itu membuat Naruto sadar ia masih menggunakan baju kafenya .-. Dan berarti tasnya juga tertinggal di kafe. Padahal ia bisa langsung pulang karena hari ini ia shift pagi, dan mendapat jatah setengah hari saja, sehingga saat jam makan siang dia bisa pulang lebih awal.

FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang