Chapter 7

4.9K 432 25
                                    

Setelah 5 hari menginap di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan luka-lukanya agar tidak terjadi infeksi. Naruto sudah diperbolehkan pulang. Dan mulai hari ini, ia akan tinggal di mansion Uchiha bersama Sasuke.

"Mama... dimana Sasu-Nii?"tanya Naruto saat Mikoto menjemputnya pulang.

"Ah.. Sasu-Nii harus masuk kantor sayang, ini bukan akhir pekan."Jawab Mikoto mengelus rambut Naruto. Mendengar itu Naruto jadi murung. Kemarin dan semalam juga Sasuke tidak datang. Baru kali ini dia tidak bertemu Sasuke seharian. Dulu saat dia masih bekerja, hampir setiap hari Sasuke mengunjunginya, kalaupun dia tidak kerja, Sasuke akan datang ke flatnya. Entah sadar atau tidak, Naruto sudah tidak bisa berpisah dari Sasuke.

Ngomong-ngomong bekerja, kemarin Fugaku sudah bilang kalau Naruto tidak akan bekerja lagi, sebagai gantinya, dia akan homeschooling di rumah, agar pendidikannya tidak tertinggal.

"Kenapa hm? Naru kangen Sasu-Nii?"tanya Mikoto. Naruto mengangguk pelan.

"Hm.. sebentar lagi makan siang, mau mampir sebentar ketempat Sasu-Nii?"tawar Mikoto. Mendengar itu Naruto langsung mengangguk semangat.

Mereka menggunakan hypnotheraphy -lebih tepatnya mentode HypnoSleep untuk mengobati psikis Naruto. Dimana metode ini digunakan dengan cara memberikan sugesti ketika pasien sedang tertidur. Agaknya ia sudah bisa menerima keadaan dirinya sekarang. Selama 5 hari ini, tiap ia tidur, Deidara akan membisikkan sugesti-sugesti agar Naruto bisa menjalani hidupnya dengan normal.

Mikoto dan Naruto mampir ke sebuah restoran dulu sebelum ke kantor Sasuke.

"Mama kenapa belinya banyak?"tanya Naruto. Karena kalau dihitung harusnya cuman buat 3 orang, tapi ini ada 5.

"Karena di kantor juga ada Papa dan Neji-Nii yang sedang berkunjung"jawab Mikoto.

"Hountou??"Naruto tersenyum senang. Ya, tersenyum. Selain untuk menjalani hari-harinya dengan normal, Naruto juga bisa mengerti perasaan bahagia. Seperti sekarang, perasaan bahagia karena memiliki 'keluarga' dan perasaan di'sayang'i.

Naruto berlari kecil menuju lift.

"Mama, ayo cepat, Sasu-Nii sudah lapar~"ujar Naruto. Tanpa mengidahkan para karyawan yang menatapnya heran. Sementara Mikoto yang sudah tidak muda lagi agak kesusahan mengejar Naruto.

"Jangan lari-lari sayang, kau baru keluar dari rumah sakit"peringat Mikoto ketika berhasil mengejar Naruto didepan lift.

Sementara, didalam ruangan Sasuke, sedang berkumpul Sasuke, Fugaku, dan Neji yang sedang kedatangan tamu, yaitu Minato dan Kakashi.

Kedatangan Minato atas undangan Fugaku adalah untuk mengatakan mengenai kondisi Naruto sebenarnya. Karena bagaimanapun juga menurut Fugaku, orang tua kandung Naruto berhak tau.

"Aku.. tidak ada hubungan apapun lagi dengan anak itu"ucap Minato setelah mendapatkan informasi itu. "Kakashi, kita kembali"Minato segera beranjak dari sofanya, diikuti Kakashi, karena Kakashi merupakan sekretaris kepercayaan Minato.

"Terserah kau mau berkata apa, Minato"Fugaku menghentikan langkah Minato yang sudah siap keluar dengan Kakashi yang membukakan pintu. "Tapi kuperingatkan, cepatlah sadar, sebelum penyesalan akan menggerogotimu. Ah dan jangan lupa untuk melihat file yang kukirim melalui e-mail bersama istrimu, anggap saja itu sebagai hadiah untuk calon besanku, dan semoga kau segera tersadar"tambahnya.

Minato mengeratkan kepalan tangannya sebelum matanya menangkap sosok kuning yang mirip dengannya sedang berlari ke arahnya.

"Papa!!"teriak Naruto girang sembari membuka tangannya. Minato yang melihat itu hampir membuka kedua tangannya sebelum Naruto hanya berlari melewatinya. Hatinya tertegun melihat itu. Dan kekecewaan melingkupinya, tapi sebelum rasa kecewa itu semakin besar, dia segera meninggalkan ruangan itu.

FeelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang