Di ruang keluarga Uchiha, tampak keluarga Uchiha yang sedang duduk di sofa dengan aura yang ... mencekam?
Sasuke tampak mengeratkan kepalan tangannya setelah mendengar cerita mengenai Naruto dari Ibunya. Sementara sang tokoh yang menjadi topik pembicaraan sedang duduk memeluk lengan Fugaku erat.
"Mengetahui tentang pengasingan Naruto, kami jadi sering berkunjung ke tempat mereka untuk mengajak Naruto berjalan-jalan di akhir pekan."tambah Mikoto.
Sasuke sendiri tidak mengerti, sebagaimana pun aturan yang ada di keluarga itu, seharusnya mereka tidak menyia-nyiakan anak mereka. Karena anak merupkan anugrah yang Tuhan titipkan pad kita bukan. Meskipun Naruto tidak kurang secara materi, tapi itu tidak menutup bahwa dia kekurangan secara
batin nya (?).'Ternyata itu lah alasan Naruto sangat bahagia di sayangi oleh Neji dan Gaara'batin Sasuke.
"Lalu... ada hubungan apa diantara kau dan Naruto, Otouto?"tanya Itachi yang sedari tadi diam mendengerkan.
"Eh? Ah"Sasuke tersadar dari lamunannya mendengar pertanyaan Itachi, kepalanya menatap Ayah Ibunya yang juga sedang menatapnya intens.
"Dia... em, maksudku, kami adalah kekasih"ucap Sasuke agaknya sedikit gugup, melihat bagaimana Ayah dan Ibunya sangat sayang dengan Naruto. Seperti berhadapan dengan mertua, padahal kan mereka orang tuanya -_-.
Fugaku terkejut mendengar jawaban Sasuke, lalu dengan posesif ia memeluk Naruto.
"Apa yang sudah kau lakukan pada anakku, huh?"tanya Fugaku curiga. Mikoto sendiri cukup senang mendengar jawaban Sasuke, apalagi melihat binar keseriusan di mata Sasuke.
"Ayaaaah... aku tidak sebejat itu , dan lagipula yang anakmu itu aku, bukan Naruto Ayah.."tidak terima Sasuke.
"Siapa yang tidak berpikiran aneh-aneh, jika melihat laki-laki dewasa, sudah pernah menikah memacari anak remaja nan polos seperti Sasuke"tambah Itachi, mengundang dengusan Sasuke. Mendengar itu Fugaku melepaskan pelukannya lalu menangkup wajah chubby Naruto.
"Naru, Naru tidak diapa-apakan dengan om om itu? Katakan pada papa, apa yang sudah om om itu lakukan pada Naru? Biar Papa kebiri dia"Fugaku dengan segala ke OOC-an nya jika menyangkut anak manisnya.
Sasuke sendiri mendengar Ayahnya mengancam akan mengebirinya menatap horor Ayahnya, yang benar saja, dia belum pernah 'ena-ena' sama Narutonya masa mau di kebiri? (Pikiran mesum mu Sas-_-")
"Sasu-Nii baik . Naru sering di beri makan, dan kulkas Naru selalu diisi dengan makanan sehat"ucap Naruto polos, membuat Sasuke menghela nafas lega.
"Oh tentu saja, kalau dia tidak memberimu makan, akan Papa buat dia tersiksa lahir batin"ucap Fugaku lalu kembali memeluk Naruto. Mikoto sendiri hanya terkikik melihat keposesifan suaminya terhadap Naruto. Ia tau alasannya dibalik itu. Naruto seperti duplikat Ayahnya yang merupakan teman baik Fugaku -Minato. Melihat wajah itu membangkitkan rasa sayang -berlebih padanya. Dan juga, ke OOC-an Fugaku yang tidak ada Uchiha Uchihanya jika sudah bertemu Naruto. Kalau sampai Madara Jiji melihat ini, mungkin di usiamya yang sudah senja itu akan langsung tutup usia melihat kelakuan anak satu-satu berkelakuan seperti itu. Fyi Madara sudah berusia 75 tahun, dan sedang liburan mengarungi benua bersama teman sepertuaannya -Hashirama.
.
.
Naruto yang kelelahan di perjalanan tadi jatuh tertidur di pangkuan Mikoto."Lalu... apa yang akan kita lakukan?"Itachi buka suara, memecah keheningan.
"Aku yakin, bukan Naruto pelakunya, Anata"ucap Mikoto sembari mengelus surai pirang Naruto.
"Ya, dan aku akan melakukan penyelidikan."jawab Fugaku, mengambil ponselmya dan menghubungi anak buahnya.
"Seandainya Naru mau buka suara"gumam Mikoto sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Feel
FanfictionCerita aneh lainnya buatan Bluu.. Silahkan mampir ke lapak Bluu As always, Bluu tak pintar buat bikin summary ya, jadi silahkan saja dibaca, dan dihayati. :) Naruto dan semua character yang ada di dalam milik om Masashi, bluu hanya minjen namanya aj...