In this Blanket (Jeon Jungkook)

496 29 4
                                    

Seoul 2022

Sakura berusaha meningkatkan kepercayaan dirinya dengan bicara di depan cermin kamar mandi. Dia memastikan gaun tidur yang ia gunakan tidak terlalu berlebihan. Gaun tidur panjang berbahan sutra, berwarna putih, dengan renda – renda, dan belahan dada sedikit rendah membuat dandanannya terkesan cantik sekaligus elegan. Tidak berselang lama, Sakura membuka pintu kamar mandi yang langsung terhubung dengan kamar tidurnya yang baru.

Sakura hanya dapat terdiam melihat mantan sahabatnya, yang malam ini sudah berstatus suaminya, duduk di ranjang dengan bersandar pada headboard. Jeon Jungkook, laki – laki itu tersenyum melihat Sakura yang diam mematung di pintu kamar mandi. Jangan salahkan Sakura yang memasang ekspresi syok, salahkan Jungkook yang hanya mengenakan piyama celana panjang berwarna abu – abu tanpa menggunakan selembar kainpun untuk menutupi tubuh bagian atasnya. Laki – laki itu terang – terangan memamerkan dada bidangnya. Katakan siapa yang tidak terkejut melihatnya?

Sakura menelan salivanya pelan, kepercayaan diri yang dia kumpulkan sejak tadi terbang entah kemana. Rasanya gadis itu ingin mengurung dirinya dalam kamar mandi sampai besok pagi. Melihat Jungkook yang melambai pada Sakura setelah menutup buku yang sepertinya tadi dia baca, membuat gadis itu mau tidak mau melangkah dengan langkah gontai ke ranjang. Kemudian dia mendudukan diri dengan kaku di sebelah Jungkook. Melihat gerak – gerik sakura yang canggung, Jungkok tidak bisa menyembunyikan tawanya. Kemudian Sakura memukul bahu suaminya pelan karena merasa sedikit kesal. Gadis itu berpikir apakah hanya dia yang merasa canggung di malam pertama mereka.

Jungkook memandang istrinya beberapa saat lalu sambil tersenyum mengatakan bahwa Sakura cantik, kontan Sakura membelalakan matanya dan wajahnyapun memerah seperti tomat. Ingin rasanya Sakura menenggelamkan diri ke suatu tempat di mana Jungkook tidak dapat menemukannya. Sakura dengan semua keberaniannya membalas kata – kata Jungkook bahwa dia juga tampak tampan terlebih badannya yang 'kelewat' bagus. Jungkook tertawa renyah lalu tersenyum lebar.

"Oppa, ini...malam pertama kita, eum, apa kamu tidak ingin melakukannya?" tanya Sakura sedikit terbata.

"..." Jungkook melebarkan matanya dan terdiam lalu tidak lama tersenyum.

Jungkook dengan lembut menggeser Sakura hingga istrinya itu menghadap dirinya. Bibir mereka saling bertemu dalam ciuman yang lembut. Jungkook melingkarkan lengannya ke pinggang Sakura dan menariknya mendekat dengan erat. Bibir mereka masih saling beradu dengan gerakan pelan dan lembut. Sakura hanya dapat memejamkan matanya. Jungkook melepaskan ciuman mereka dan memposisikan istrinya tepat di bawahnya. Manik mata mereka bertemu, Jungkook dapat melihat kedua tangan Sakura yang mengepal didepan dada gadis itu tampak bergetar. Kedua mata Sakura menampakan guncangan pupil yang tidak juga berhenti. Muka Sakura sudah semerah kepiting rebus. Pemandangan itu membuat Jungkook tidak tahan untuk tertawa. Seketika Sakura membelalakan matanya karena 'kegiatan' mereka berhenti begitu saja.

"Aku tidak akan memaksamu karena kamu terlihat ketakutan chagiya," Jungkook mendekap Sakura yang ada di bawahnya dalam pelukan sambil berbisik ketelinga gadis itu. Jungkook sukses membuat rona merah merata di wajah Sakura.

"In..ini karena pertama kalinya oppa, tidak apa – apa kok asal kamu pelan – pelan...mungkin," ucap Sakura ragu – ragu. Gadis itu memutar tubuhnya menatap kedua mata Jungkook lekat. Gadis itu bukan tidak ingin ataupun ingin, tapi dia tidak mau mengecewakan malam pertama Jungkook. Hanya itu.

"Sejujurnya aku lelah chagiya, setelah semua prosesi tadi. Aku ingin beristirahat malam ini. Tapi melihatmu bersiap menggunakan gaun tidur yang cantik, aku jadi tidak tahu harus bagaimana," ucap Jungkook sambil memposisikan lengannya sebagai bantalan bagi Sakura.

"Kalau begitu tidak apa – apa kita tunda?" tanya gadis itu mengerjapkan matanya berkali – kali.

"Tentu," Jungkook mengelus surai hitam gadis itu. "Kita tidur saja malam ini supaya besok kita bisa 'melakukannya' dengan sekuat tenaga," lanjut Jungkok menaik turunkan alisnya dengan penuh arti.

One Shot: SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang