I Smile (Kim Yohan)

270 27 2
                                    

Cast: Miyawaki Sakura, Kim Yohan

Genre: Drama, Angst, Idol AU

"Eh, kenapa harus aku yang menghubunginya?" Sakura membelalakan matanya dan menekuk alisnya pada Eunbi yang berdiri bersebelahan dengan Seungwoo.

"Agar dia tahu kamu baik – baik saja dan siap bertemu denganmu di acara pribadi bukan hanya karena kewajiban pekerjaan tentu saja," ucap Eunbi diiringi anggukan Seungwoo.

"Aku sudah membujuknya Sakura-sshi, tapi begitu tahu kamu juga datang ke perayaan kolaborasi IZ*ONE dan X1 dia jadi ragu – ragu. Dia masih merasa bersalah padamu, meskipun aku sudah bilang kamu baik – baik saja," Seungwoo menjelaskan.

"Baiklah, lagipula aku ingin kita berkumpul semua. Tidak lucu kalau Yohan tidak datang gara – gara kami di masa lalu," Sakura menghela nafas panjang.

...

Tampak seorang laki – laki keluar dari kamar mandi hanya menggunakan training hitam dengan bertelanjang dada dan handuk putih melingkar di lehernya. Dia mengamati wajah tampannya yang terpantul di cermin. Kemudian perhatiannya teralih pada telepon genggam yang berbunyi di atas kasur. Kim Yohan, laki – laki itu, sedikit membelalakan matanya saat melihat nama yang tertera di kontak yang sedang menghubunginya, 'Sakura-noona'. Tangan laki – laki itu berkeringat, butuh waktu beberapa saat sampai laki – laki itu memutuskan untuk mengangkat telepon dari Sakura.

"Annyeonghaseyo, Yohan?" ucap Sakura dari seberang telepon.

"Annyeonghaseyo Noona," sahut Yohan dengan ragu – ragu.

"Kamu pasti sudah mendengar dari Seungwoo-sshi," Sakura diam memilih kata – kata. "Mari kita bertemu, ini kesempatan yang jarang kita dapatkan selain saat kolaborasi. IZ*ONE dan X1 bertemu, eh?" lanjut gadis itu.

"...," Yohan tidak menyahut. Dia masih ingin minta maaf soal apa yang terjadi satu setengah tahun lalu.

"Aku baik – baik saja," ucap Sakura. "Dan kuharap Yohan pun juga baik – baik saja," Sakura bicara sambil tersenyum di seberang telepon.

"Baiklah, aku akan datang. Terima kasih sudah menghubungiku Noona," jawab Yohan.

"Ok, bye – bye," Sakura menutup telepon tanpa menunggu balasan Yohan.

Yohan menghembuskan nafas panjang dan melempar dirinya di atas kasur. Semua ini seperti siksaan bagi Yohan, mendengar suara Sakura dipagi hari setelah sekian lama mereka tidak pernah saling bicara lagi. Yohan masih merasakan debaran yang sama ketika satu setengah tahun yang lalu, saat dia selalu menanti suara Sakura di serberang telepon.

...

Setengah tahun lalu

"Maafkan aku," ucap Yohan. "Aku sudah pikirkan baik – baik, sebaiknya kita berpisah,"

Itu adalah hal yang sangat lucu bahwa sebuah akhir harus diawali dengan permintaan maaf, dan permintaan maaf itu entah berarti perasaan bersalah karena sudah mematahkan hati Sakura atau hanya ungkapan menyesal karena pernah mencintai gadis itu. Tapi permintaan maaf dari laki – laki itu yang disampaikan dengan suara bergetar tetap memecahkan hati Sakura berkeping – keping dan kata – kata terakhirnya bergema dengan keras di kepala gadis itu.

Setiap Yohan mengatakan bahwa dia telah berpikir baik – baik, maka Sakura tahu bahwa memang Yohan sudah memikirkannya cukup lama. Mungkin dengan menghabiskan beberapa malam sendirian sambil berpikir hingga tidak dapat tidur dan dihantui pikiran itu setiap pagi. Sekalinya Yohan membuat keputusan, maka Sakura tidak bisa merubah pikiran pemuda itu.

"Kenapa?" Sakura menahan air matanya jatuh dan Yohan memalingkan matanya.

Sakura kalut dalam pikirannya, bagaimana bisa Yohan mengakhiri hubungan mereka yang belum ada satu tahun? Bagaimana bisa dia membuang semua cinta yang telah Sakura berikan? Bagaimana Yohan bisa membuang semua hal yang mereka miliki bersama? Sakura yang selalu diyakinkan oleh Yohan bahwa pemuda itu akan selalu mencintainya sepenuh hati. Sakura yang selalu dikatakan muncul di mimpi pemuda itu setiap malam. Sakura yang selalu menjadi alasan Yohan tersenyum. Kenapa Yohan menyerah mengenai itu semua?

One Shot: SakuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang