One Shot: Sakura

Physics (Kim Seokjin)

Main cast: Miyawaki Sakura, Kim Seokjin

Genre: Romance, Student/Teacher AU

Namanya Kim Seokjin, dosen bidang elektrofisika di department of electrical and computer engineering SNU, ini pertama kali baginya menjadi pengajar undangan untuk siswa SMA yang akan mengikuti IPhO mewakili Korea Selatan tahun ini. Ia terpilih menggantikan seniornya di SNU, Cho Kyuhyun, yang pada tahun – tahun sebelumnya selalu menjadi pembimbing untuk tim Korea. Tahun ini, Kyuhyun mengambil cuti karena menjadi suami siaga bagi istrinya yang sedang hamil besar.

Menjadi pengajar bagi anak SMA adalah salah satu tantangan sendiri bagi Seokjin. Kegiatan mempersiapkan silabus, menyesuaikan kemampuan tiap anak, bahkan menjadi fasilitator dan motivator bagi 'remaja puber', kata Seokjin, adalah salah satu pengalaman yang mungkin tidak akan terjadi dua kali dalam hidupnya. Siapa yang menjamin tahun depan ia akan diundang menjadi pengajar lagi.

Saat perkenalan pertama dengan lima remaja perwakilan resmi IPhO Korea, ada satu anak yang menarik perhatiannya. Satu – satunya perempuan dalam tim, siswi yang duduk di tahun terakhirnya di SMA bernama Miyawaki Sakura. Mendengar namanya saja sudah membuat orang – orang menekuk alis. Apa yang perempuan Jepang ini lakukan, untuk apa dia mewakili Korea Selatan? Hal ini juga menggelitik Seokjin untuk menelusuri latar belakang gadis yang 6 tahun lebih muda darinya itu.

Miyawaki Sakura adalah gadis berdarah campuran Jepang dan Korea, yang sementara ini memegang dua kewarganegaraan karena usianya masih di bawah usia internasional. Ayahnya orang Jepang, sementara ibunya orang Korea, sekeluarga mereka berdomisili di Korea. Ayahnya adalah insinyur mikroelektronika dan bekerja sebagai kepala divisi teknologi Sansong group di Korea Selatan. Keluarganya cukup berada dan tinggal di komplek apartemen mewah di Gangnam. Dari track record-nya, Sakura selalu berhasil lolos dalam seleksi nasional, namun tim Korea Selatan sendiri belum pernah meraih penghargaan Internasional.

Berhari – hari Seokjin mengamati murid – muridnya. Secepat itu pula dia bisa menilai kemampuan anak didiknya. Ada Kim Mingyu dan Lee Jeno yang menonjol dalam soal – soal yang membutuhkan kecepatan otak, walaupun Mingyu harus belajar menjabarkan jawaban dengan lebih tersusun dan Jeno yang masih lebih fokus pacaran. Kim Yonghee dan Sakura lebih menguasai teori dengan esai yang sempurna tapi boros waktu. Sementara Park Jihoon yang menonjol pada nilai praktikum di atas yang lain. Seluruh peserta karantina sangat menarik dan unik bagi Seokjin. Melihat 'bibit – bibit' unggul masa depan pikirnya. Sekaligus dia merasa nostalgia saat dia juga merupakan salah satu peserta karantina IPhO beberapa tahun lalu, meskipun tidak berhasil memenangkan medali internasional namun medali emas se'korea' saat itu berhasil mengantarkannya ke SNU jalur beasiswa di jurusan fisika terapan.

Seokjin teringat betapa bahagianya dia mendapat beasiswa SNU, karena saat itu dia ingin kabur dari kondisi keluarganya. Tidak banyak yang tahu karena memang dia merahasiakannya. Seokjin adalah anak pertama pemilik perusahaan Sansong group, namun dengan tekad bulat dia berhasil menghindari pendidikan suksesor dan kabur dengan beasiswa ke bidang yang dia sukai bahkan menjadi lulusan S2 termuda dalam bidang Electrophysics and Laser  SNU. Tapi tentu saja perbuatannya menorehkan noda pada hubungan keluarganya. Tapi seburuk apapun itu, Seokjin masih rutin mengunjungi makan malam bersama keluarga yang diadakan sekali setahun yang dia sebut 'malam mencekam' karena suasananya yang memang lebih mirip kuburan daripada makan malam keluarga.

...

Tidak terasa sudah separuh jalan program karantina berjalan. Hari ini seluruh peserta karantina sudah berada di ruangan bimbingan kecuali Sakura. Seokjin mendapat kabar kalau Sakura sedang istirahat di kamar karena demam tinggi. Setelah memberikan beberapa penjelasan dan soal pengayaan, Jin meminta ijin empat muridnya yang lain untuk menengok keadaan Sakura di kamar gadis itu.