1

36.5K 738 4
                                    

Roséanne Wijayakusuma adalah seorang gadis yang baru menginjak usia 17 tahun beberapa hari yang lalu. Dia tinggal bersama kakaknya, Jungkook Wijayakusuma yang seorang CEO ternama. Yep, ibu dan ayahnya meninggal karena kecelakaan saat Rosé berumur sepuluh tahun, ketika sedang perjalanan bisnis.

Tujuh tahun sudah, Rosé tumbuh tanpa kasih sayang seorang ibu dan ayah. Namun, ia tidak pernah mengeluh karena kakaknya merawatnya dengan penuh kasih sayang. Jungkook sangat menyayangi adik satu-satunya itu. Dia bersikap sangat over protectiv pada Rosé, meskipun begitu Rosé merasa nyaman dan merasa terlindungi oleh kakaknya.

Semakin Rosé dewasa, Jungkook semakin over protectiv pada Rosé. Bukan tanpa alasan, Jungkook hanya tidak ingin Rosé terjerumus pada pergaulan bebas.

Rosé pun mulai merasa jengah. Dia iri pada teman-temannya yang bisa hang out, party dan nongkrong sedangkan dia setelah pulang kerumah hanya berdiam diri dikamar.

 
Rosé  pun memberanikan dirinya, mengatakan permintaanya pada sang kakak.

"kak, malam ini temen aku ulang tahun. Rosé boleh gak dateng?" Tanyanya takut-takut.

"nggak, Dek" jawab Jungkook yang langsung membuat Rosé kecewa.

"kakaaak, sebentar aja... Please..." pinta Rosé dengan memelas.

"Sekali tidak ya tidak Rosé," ujar Jungkook tegas.

"kakak, kenapa sih? Aku juga pengen kaya temen-temen aku. Bisa hang out pas weekend, party, nonton, nongkrong bareng. Aku cuma mau ke party ulang tahun aku sebentar aja, kak... Aku gak ke mana-mana,"

"Rosie udah berapa kali kakak bilang, kakak gak mau kamu kenapa-ke..."

"Aku cuma mau datang ke pestanya temanku kak, gak lebih,"

"Gak adeku sayang, gak boleh..."

"kakak jahat! Gak sayang sama Rosé!"

Tangis Rose pecah. Dia benar-benar jengkel menghadapi kakaknya yang selalu mengekangnya. Dia berlari meninggalkan Jungkook yang terkejut melihatnya menangis dan masuk kekamar.

"Rosie......" panggil Jungkook .

Dia menghela napas, sudah dia duga hari ini gadis kecilnya pasti akan seperti ini.

Dia bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menuju kamar Rosé.

"Rose..." panggil Jungkook lembut.

Di lihatnya gadis kecilnya menangis sesegukan diatas kasur dengan posisi tengkurap dan wajah dibantal.

"Rosie, dengarkan kakak... Kakak sayang sama Rose, kakak gak bolehin karena kakak gak mau kamu kenapa-kenapa,..." jelas Jungkook dengan lembut.

"Bohong!" Kata Rosé sambil menepis tangan Jungkook yang mengelus kepalanya.

Jungkook menghela napas.

Ingin sekali dia memarahi adiknya namun ia takut jika Rosé akan semakin membencinya.

Selama ini, ia membesarkan Rosé dengan kasih sayang yang berlimpah.

Memanjakannya.

Apapun keinginan Rosé, ia turuti kecuali keluar dari rumah selain ke sekolah.

"Oke... Rose, kamu boleh pergi ke pesta temen kamu," ujar Jungkook akhirnya mengalah.

Rosé menatap Jungkook dengan wajah yang basah karena air mata. "Seriouse, kak?"

"Iya, adeku..." ujar Jungkook gemas melihat wajah berseri-seri Rosé.

Rosé bangkit dan memeluk kakaknya.

"Thank's so much, kak..." teriak Rosé girang.

Cup! Cup! Cup! Cup!

Rose mencium pipi, kening, dagu Jungkook dengan gemas.

"IYa, ... Tapi harus pulang jam 8 ya sayang..." kata Jungkook .

"Iya, kakakku sayang..." kata Rosé dengan semangat.

"Kalo telat, kakak hukum ya..." ujar Jungkook lagi.

"Iya..." sahut Rose seraya berlari ke kamar mandi dengan riang.

Jungkook hanya terkekeh melihat tingkah laku gadis kecil itu.

Entah kenapa dia tidak ingin Rosé pergi kemana pun dan bertemu siapa pun.

Baginya Rose itu adalah segalanya dan dia begitu takut kehilangan adik kesayangannya itu.

Bersambung.

My Brother [ROSEKOOK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang