Braak!!
Aku terperanjat dari tidurku ketika aku mendengar suara berisik dari luar kamarku, mataku mencoba menyesuaikan pandanganku yang sedang buram dengan ruangan gelap kamarku.
Aku melangkahkan kaki telanjangku menuju saklar lampu demi mendapati penerangan dalam kamarku, setelah cahaya itu seluruhnya menerangi kamarku aku langsung menatap pantulan diriku yang masih bertelanjang bulat didalam cermin.
Mataku bengkak, dan rambutku acak-acakan, aku ingin sekali meninju kaca itu demi memuaskan diriku yang masih marah.
Sial, saat seperti ini pun pikiranku masih saja tertuju pada kak Jungkook .
Aku segera mengambil baju didalam lemariku, mengambil baju tidur secara sembarang dan memakainya lalu mengikat rambutku tanpa menyisirnya.
Aku perlu membasuh tenggorokanku yang sedang kering, dan artinya aku harus keluar dari kamarku.
Aku menatap sekali lagi pantulan diriku dalam cermin lalu melangkah keluar kamar, aku menyerngitkan alisku ketika ruang utama dirumah tampak gelap padahal waktu masih menunjukkan pukul 8 malam lewat.
Mengambil secangkir air dingin lalu meneguknya rakus, aku tidak perduli ada orang atau tidak ada dirumah ini, aku tidak perduli.
Brakkk !!!
Sial, bajuku basah karena tumpahan air putih yang kuminum, suara apa tadi? Kenapa sangat berisik sih.
Dengan perlahan aku melangkahkan kakiku menuju ruang utama yang masih gelap, aku lupa dimana letak saklar lampu ruang utama.
Dan dengan meraba dinding yang tidak jauh dari sampingku, aku mencoba mencari saklar itu.
Ah! Aku menemukannya.
Tak!
Mataku menatap nanar beberapa orang sedang bebicara ditengah ruangan sambil memegang sebuah kue ulang tahun bertuliskan 20 diatasnya, mereka tersenyum bahagia kepadaku sembari memberiku ucapan selamat.
Dan aku... masih berada disana, disamping saklar yang kunyalakan, andai aku tau akan ada kejutan seperti ini mungkin aku akan memakai pakaian yang cukup layak malam ini, baju tidur doang woy.
Kulihat kak Jungkook berada dihadapanku sedang meneteng kue ulang tahunku, memintaku untuk meminta sebuah harapan dan meniup lilin, apakah akan terkabul?.
Kulihat kak Jungkook sejak tadi menatapku aneh, apa aku benar benar salah kostum?
Sedikit risih dengan apa yang dilakukan kak Jungkook, dan aku mengalihkan pandanganku.
"Selamat ulang tahun yang ke 20 Roseanne."
Suara berat bernada lembut kudengar mengalum merdu dari bibir kak Jungkook, aku hamoir tidak percaya akan datang hari dimana kak Jungkook memperlakukanku seperti dahulu lagi, bolehkah aku berharap?
"Terimakasih kak."
Ujarku, lalu tiba-tiba tubuhku oleng karena tidak bisa menahan bagian kananku yang tertimpa tubuh seseorang, mataku menatap lebar orang yang memelukku dengan kencang.
"Kak eunha?!"
Aku kaget melihat kak eunha ada disampingku dan memelukku penuh kasih sayang, kulihat kak Jungkook tampak menegang entah karena apa, wajahnya yang tadi tampak melunak kini kembali kaku seperti biasanya.
Aku mengeguk salivaku demu mengurangi rasa resah dalam diriku, kenapa kak Jungkook kembali seperti dirinya yang biasa lagi? Apa aku berbuat salah?
"Selamat ulang tahun yang ke 20 adik."