Part 5 Bertemu Kembali

6K 426 6
                                    

"Tak semua yang ditakdirkan akan datang dengan kemudahan. Ingatlah ada takdir yang perlu diusahakan"

💞💞💞

Seperti biasa Arum melakukan aktivitas kuliah. Belakangan ini dia pergi kuliah tampak tidak bersemangat. Apalagi sudah lama tidak mendapat kabar dari Adji.

"Dia nggak pernah nelpon kamu lagi, Non?" tanya Anggun.

"Iya, Non" jawab Arum pelan sambil mengemas diktat dan alat tulisnya. Kuliahnya hari ini sudah berakhir. Dia langsung ingin pulang ke rumah.

"Nggak mau ikut ke mall?" tanya Anggun. Arum menggeleng.

"Ikut aja, Non. Supaya kamu nggak kepikiran dia terus" bujuk Anggun. Rencananya dia dan temannya yang lain mau ke mall tapi sudah ada yang pergi duluan. Jadi mereka nanti ketemuan di mall.

"Nggak, ah, lain kali saja" tolak Arum.

Arum keluar kelas langkahnya diiringi oleh Anggun. Mereka berjalan menuju parkiran, Arum ikut nebeng Anggun sampai keluar kampus setelah itu dia akan naik bis.

Sementara Adji sudah tiba di Indonesia. Laki-laki tampan itu sudah menunggu Arum di parkiran kampus. Dia tahu kalau Arum ada jadwal kuliah hari ini, makanya dia tidak mengabari Arum lagi perihal kedatangannya.

Mahasiswi yang sedang melewati parkiran tampak heboh melihat Adji yang bersandar di samping mobilnya. Penampilan Adji tak kalah dengan  anak muda jaman sekarang. Kemeja ngepas di badan, bentuk tubuh yang ideal, dambaan kaum hawa.

"Eh, tuh cowok ganteng menunggu siapa, ya?" bisik salah satu mahasiswi melirik Adji.

Mereka tampak kasak-kusuk memperhatikan Adji. Apalagi setelah Adji membuka kacamata hitamnya. Mereka begitu terpesona.

"Dosen kali, masih muda kayak gitu"

"Atau mahasiswa pindahan dari luar negeri" tambah yang lain karena melihat tampang Indo Adji.

Adji menyunggingkan senyuman melihat gadis-gadis seusia Arum. Tapi Arum tidak seperti mereka deh. Sejenak Adji mengabaikan tatapan terpesona para mahasiswi yang melihatnya. Adji mengeluarkan hapenya dan menghubungi seseorang.

Arum menghentikan langkahnya. Ponselnya dari tadi tidak berhenti berbunyi. Dia merogoh isi tasnya.
Arum menutup mulutnya saking terkejutnya melihat nama yang muncul di layar hapenya.

"Siapa, Non. Kok, kaget gitu?" tanya Anggun ikut menghentikan langkahnya menuju area parkir.

"Kak Adji, Non" jawab Arum tersenyum.

"Panjang umur dia, baru juga diomongin. Buruan angkat" ujar Arum. Gadis itu pun menggeser tombol hijau di layar hapenya.

[Assalamualaikum] sapa Arum.

[Waalaikumsalam. Apa kabar?]

Adji tersenyum menjawab salam dari Arum. Sudah lama dia tidak mendengar suara Arum, suara yang dirindukannya.

[Alhamdulillah sehat, Kak]

[Sudah pulang kuliah?]

[Baru selesai kuliah ini mau pulang]

[Sekarang lagi di mana?]

Arum mengeryitkan dahinya. "Untuk apa Kak Adji harus tahu di mana keberadaanku" batin Arum.

[Di parkiran, mau nebeng Anggun sampai keluar kampus saja]

[Kakak juga lagi di parkiran kampus kamu]

"Hah, yang benar. Pasti Kak Adji lagi bercanda, deh"

Arum menoleh melihat sekeliling area parkir, tapi dia tidak melihat sosok Adji di sana.

My Beloved Girl (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang